IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
Bank Syariah Mandiri merupakan salah satu bank syariah nasional yang memfokuskan layanan perbankan pada penyediaan dana consumer dan
pembiayaan sektor usaha mikro kecil menengah UMKM. Saat ini Bank Syariah Mandiri telah memiliki 121 kantor cabang yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia. Bank Syariah Mandiri BSM dibentuk atas kepemilikan modal dari PT Bank Mandiri Tbk sejumlah 131.648.712 lembar saham 99,9 dan PT Mandiri
Sekuritas sejumlah 1 lembar saham 0,01. BSM berdiri pada tanggal 25 Oktober 1999 dan mulai beroperasi pada tanggal 1 November 1999.
4.1.1. Sejarah Perusahaan
Krisis ekonomi dan moneter yang terjadi sejak Juli 1997, serta krisis politik nasional menimbulkan berbagai macam dampak negatif besar dikehidupan
masyarakat. Kondisi ini mengakibatkan krisis yang luar biasa, sehingga pemerintah mengambil tindakan untuk merestrukturisasi dan merekapitalisasi
beberapa bank di Indonesia. Pada 31 Juli 1999, pemerintah melakukan penggabungan kepada empat bank diantaranya Bank Dagang Negara, Bank Bumi
Daya, Bank Exim, dan Bapindo menjadi satu bank baru bernama PT. Bank Mandiri. Penggabungan ini dilakukan dengan tujuan agar beberapa bank dapat
keluar dari situasi krisis. PT. Bank Mandiri membentuk tim pengembangan perbankan syariah untuk
mengembangkan layanan perbankan syariah sebagai respon atas pemberlakuan UU No. 10 Tahun 1998, tim pengembangan perbankan syariah mempersiapkan
sistem dan infrastruktur sehari-hari, sehingga kegiatan usaha bank konvensional berubah menjadi bank berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah
Mandiri BSM pada tanggal 8 September 1999. Perubahan kegiatan usaha ini dikukuhkan
pada tanggal
25 Oktober
1999 oleh
Gubernur Bank
Indonesia melalui Surat Keputusan Gubernur BI No. 124 KEP.BI1999. Bank Indonesia menyetujui perubahan nama menjadi PT. Bank Syariah Mandiri melalui
Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 11KEP.DGS 1999.
Gagasan mengenai bank syariah terulang kembali di tahun 1988, disaat pemerintah mengeluarkan Paket Kebijakan Oktober Pakto yang berisi
liberalisasi industri perbankan. Para ulama berusaha mendirikan bank bebas bunga, tetapi tidak ada satupun perangkat hukum yang bisa dijadikan dasar,
kecuali bahwa perbankan dapat saja menetapkan bunga sebesar 0 . Adanya rekomendasi dari lokakarya ulama tentang bunga bank dan perbankan tahun 1990,
hal tersebut dibahas lebih detail di dalam Musyawarah Nasional IV MUI, sehingga dibentuk kelompok kerja Tim Perbankan MUI untuk mendirikan bank
syariah di Indonesia, dengan tugas melakukan pendekatan dan konsultasi kepada semua pihak yang terkait.
4.1.2. Struktur Organisasi BSM Cabang Bekasi
Bank Syariah Mandiri memiliki struktur organisasi yang digunakan untuk memperjelas tugas serta tanggung jawab pimpinan maupun para staf, hal ini dapat
dilihat dalam Lampiran 3. Tugas dan tanggung jawab pihak organisasi terkait pengelolaan valas disimpulkan sebagai berikut:
1. Manajer Operasi
a. Memastikan terkendalinya bagian operasional cabang dengan efisien dan
efektif. b.
Memastikan transaksi harian operasional telah sesuai dengan ketentuan. c.
Memastikan terlaksananya standar layanan nasabah yang optimal di kantor cabang.
d. Memastikan ketersediaan likuiditas cabang yang memadahi.
e. Memastikan pelaksanaan seluruh kegiatan administrasi, dokumen, dan
kearsipan. 2.
Head Teller a.
Mengelola valuta sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b.
Mengkoordinir seluruh teller untuk melaksanakan kegiatan operasional dan pelayanan nasabah sesuai dengan ketentuan bank.
c. Memastikan keamanan kegiatan dan ruang operasional teller.
d. Memastikan kesesuaian jumlah fisik dan pembukuan transaksi masing –
masing teller. e.
Mengelola operasional mesin ATM di cabang. f.
Menjaga keamanan dan kerahasiaan specimen nasabah.