Peramalan Permintaan SAR Pola Permintaan SAR BSM Cabang Bekasi

Peramalan permintaan tidak dilakukan berdasarkan pecahan SAR karena dilihat dari segi penentuan pesanan, BSM Cabang Bekasi hanya mempunyai kebijakan dalam menentukan nilai total SAR yang dipesan, tetapi tidak dalam penentuan setiap jenis pecahan SAR. Perhitungan peramalan permintaan SAR menggunakan metode moving average dengan length sebesar tiga, yang menghasilkan nilai peramalan untuk bulan ibadah haji pada tahun yang akan datang. Hasil peramalan permintaan SAR pada bulan Ramadhan mencapai 48.248 SAR dengan batas atas sebesar 58.979 dan batas bawah sebesar 7.517. Pada bulan Syawal, hasil peramalan permintaan mencapai 42.826 SAR dengan batas atas dan batas bawah sebesar 81.484 dan 4.198, dan hasil peramalan permintaan pada bulan Dzulqaddah mencapai 67.608 SAR dengan batas atas dan batas bawah sebesar 133.599 dan 1.618. Perhitungan peramalan permintaan SAR per bulan ibadah haji dilakukan dengan menggunakan software minitab yang dapat dilihat pada Lampiran 11, hasil peramalan tersebut dikonversikan kembali ke dalam bulan Masehi. Hasil peramalan permintaan SAR per bulan ibadah haji dalam bulan Hijriyah dikonversikan kembali menjadi per bulan Masehi berdasarkan kalender Masehi tahun 2012 untuk memudahkan perhitungan dalam menentukan persediaan SAR optimal. Hal ini terlihat dalam Tabel 8. sebagai berikut: Tabel 8. Konversi hasil peramalan permintaan SAR Periode Pecahan SAR 1, 5, 10, 20, 50, 100 2007 2008 2009 2010 2011 Ramalan 2012 Ramadhan 124.381 89.581 11.000 79.745 54.000 48.248 20 Jul – 18 Agu Syawal 72.925 23.474 69.457 36.420 22.600 42.826 19 Agu – 16 Sep Dzulqaddah 92.340 54.830 77.738 38.087 87.000 67.608 17 Sep – 16 Okt Total 158.682 Sumber: Hasil pengolahan data dengan Minitab 16, 2012

4.5. Pola Persediaan SAR BSM Cabang Bekasi

Adanya plot data persediaan SAR selama lima tahun, dapat diketahui pola persediaan SAR per bulan Hijriyah. Pola data persediaan SAR terlihat dalam Gambar 10. sebagai berikut: Gambar 10. Pola data persediaan SAR diolah Gambar 10. memperlihatkan bahwa pola persediaan ini membentuk pola trend menurun, hal ini terjadi karena jumlah persediaan SAR pada setiap tahun berjalan ditentukan BSM Cabang Bekasi berdasarkan persediaan SAR tahun sebelumnya yang telah disesuaikan dengan kuota jamaah haji, dimana kuota haji kota Bekasi cenderung mengalami penurunan karena adanya pembatasan kuota dari pemerintah. Penurunan jumlah persediaan ini juga dipengaruhi adanya sisa persediaan yang cukup besar dari tahun sebelumnya, sehingga jumlah pemesanan pada tahun berjalan dikurangi. Pola trend ini memiliki data yang bersifat tidak stasioner. Dikatakan tidak stasioner karena bar batang berwarna biru dalam grafik uji korelasi melewati garis upper dan garis lower, kondisi ini mengartikan bahwa adanya autokorelasi pada data, sehingga data terbukti tidak stasioner. Grafik uji korelasi untuk data persediaan dapat dilihat dalam Lampiran 12.

4.6. Analisis Biaya Persediaan SAR

Biaya persediaan terdiri dari biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan biaya kehabisan persediaan. Biaya-biaya tersebut adalah sebagai berikut:

4.6.1. Biaya Pemesanan

Biaya pemesanan merupakan biaya yang dibebankan oleh BSM Cabang Bekasi akibat adanya pemesanan SAR ke kantor pusat, biaya pemesanan ini berupa biaya telepon, biaya bahan bakar minyak BBM, dan biaya personal yang bertugas sesuai prosedur terdiri dari security, driver, dan office boy. Biaya BBM yang dibebankan BSM Cabang Bekasi untuk setiap kali pemesanan SAR sebesar Rp 75.000 dan biaya security, driver, office boy masing-masing sebesar Rp 25.000. 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000 5 7 9 6 8 10 8 10 8 10 8 10 2007 2008 2009 2010 2011 Sa ud i Ara bia n Re a l SAR Ket : 5 = Jum Tsaniyah 6 = Rajab 7 = Syaban 8 = Ramadhan 9 = Syawal 10 = Dzulqaddah