4.8.2. Service Level
Service level atau tingkat pelayanan menunjukkan persentase kemungkinan tidak terjadi kehabisan persediaan. Semakin besar tingkat pelayanan, maka
keyakinan tidak terjadinya kehabisan persediaan juga semakin tinggi, tingkat pelayanan dapat menentukan nilai faktor keamanan z ataupun sebaliknya. Faktor
keamanan digunakan untuk membentuk safety stock karena adanya perilaku permintaan yang bervariasi. BSM Cabang Bekasi menganggap kekurangan
persediaan sebagai hal yang sangat penting, sehingga risiko terjadinya kehabisan persediaan sangat rendah. Service level yang diinginkan sebesar 95, namun
dalam metode persediaan continuous probabilistic EOQ, tingkat pelayanan atau service level akan dicari optimalisasinya dengan mempertimbangkan ekspektasi
kehabisan persediaan dan kuantitas optimum.
Berdasarkan metode persediaan continuous probabilistic EOQ, besarnya kuantitas optimum ditentukan melalui perhitungan beberapa iterasi, dimana
langkah awal melakukan iterasi dengan menentukan kuantitas awal yang hanya mempertimbangkan peramalan permintaan selama tiga bulan sebesar 158.682
SAR, biaya pesan Rp 183.000, biaya simpan per SAR Rp 5,91 dan biaya kehabisan persediaan Rp 25,61 adalah sebagai berikut:
Langkah selanjutnya setelah memperhitungkan kuantitas awal Q1 diatas ialah menentukan tingkat peluang kehabisan persediaan atau PKP:
Peluang kehabisan persediaan ini digunakan untuk menentukan ekspektasi kehabisan persediaan K dengan mempertimbangkan reorder point ROP:
[ ]
[ ]
[ ] Nilai Z0,8558 tidak terdapat dalam tabel distribusi normal pada Lampiran
15, sehingga interpolasi linier perlu diterapkan. 0,8558 terletak diantara 0,85543 pada z = 1,06 dan 0,85769 pada z = 1,07. Perbandingan antara selisih kedua nilai
probabilitas dengan nilai Z adalah 4,42478. Selanjutnya hasil perbandingan h
2DS Q
SAR
99.131 5,91
Rp 000
. 183
Rp x
SAR 158.682
x 2
1 Q
tersebut dikalikan dengan selisih antara 0,8558 dan nilai Z terdekat, kemudian dijumlahkan dengan nilai probabilitas terdekat, maka nilai Z0,8558 sebesar
1,0618. Penentuan ekspektasi kehabisan persediaan dapat diperhitungkan sebagai berikut:
√
√
SAR Nilai ekspektasi kehabisan persediaan ini digunakan untuk menghitung kuantitas
SAR selanjutnya pada langkah iterasi ketiga sebagai berikut: √
√
Kuantitas kedua Q2 diatas menghasilkan service level SL yang dapat diperhitungkan sebagai berikut:
Perhitungan parameter PKP, K, Q, dan service level dilakukan secara berulang sampai mencapai solusi optimal, hasil perhitungan dari perulangan
iterasi dapat dilihat dalam Lampiran 16. Berdasarkan kondisi Q yang optimal, penentuan ROP mempertimbangkan nilai faktor keamanan dari service level yang
optimal untuk mendapatkan tingkat safety stock optimal. Hasil perhitungan dari beberapa iterasi dapat dilihat dalam Tabel 12.
Tabel 12. Hasil perhitungan iterasi
Iterasi K SAR
Q SAR PKP
1 -
99.131 0,1442
2 305
101.255 0,1472
3 308
101.246 0,1472
4 308
101.243 0,1472
5 308
101.244 0,1472
6 308
101.244 0,1472
Sumber: Hasil pengolahan data, 2012 Nilai K dan Q dari perhitungan iterasi dalam Tabel 12 merupakan nilai dari
angka pembulatan karena pecahan satuan SAR terkecil ialah 1 SAR yang memiliki nilai minimum. Penentuan solusi optimal ditetapkan dengan mencari