44
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini ialah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional. Desain cross sectional merupakan desain studi penelitian
yang meneliti variabel terikat dependen dan variabel bebas independen secara bersamaan. Variabel dependen pada penelitian ini ialah obesitas sentral
pada mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 dan variabel independen pada
penelitian ini ialah umur, jenis kelamin, aktivitas fisik, kondisi mental emosional, asupan energi, asupan karbohidrat sederhana, asupan protein,
asupan lemak, asupan serat, asupan vitamin D, dan asupan kalsium.
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2015 di Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
C. Populasi Sampel
1. Populasi
Populasi penelitian ini ialah seluruh mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berstatus
aktif sebagai mahasiswa angkatan masuk 2012-2014 yang diketahui berjumlah 299 orang.
2. Sampel
Penentuan besar sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus estimasi proporsi pada sampel acak sederhana dengan presisi mutlak dan
rumus besar sampel untuk uji hipotesis beda dua proporsi. Penggunaan dua rumus ini dikarenakan peneliti ingin mengetahui proporsi obesitas
sentral pada mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan hubungan antara obesitas sentral dengan
variabel-variabel independennya umur, jenis kelamin, aktivitas fisik, kondisi mental emosional, asupan energi, asupan karbohidrat sederhana,
asupan protein, asupan lemak, asupan serat, asupan vitamin D, dan asupan kalsium.
Berikut ini rumus estimasi proporsi pada sampel acak sederhana dengan presisi mutlak dan rumus hipotesis uji beda dua proporsi:
Rumus estimasi proporsi pada sampel acak sederhana dengan presisi mutlak :
n = Z
2 1-
α2
P 1-P N d
2
N-1 + Z
2 1-
α2
P1-P
Keterangan: n
: besar sampel minimal Z
1- α2
: Nilai Z pada derajat kepercayaan 95 sehingga Z=1,96 P
: Proporsi kejadian obesitas sentral pada penelitian sebelumnya ialah 41,5 Almajed dkk, 2011
N : Jumlah populasi 299 orang
d : derajat akurasi atau presisi mutlak 10
Rumus Hipotesis Beda Proporsi n = {Z
1- α2
√ + Z
1- β2
√ }
2
P1-P2
2
Keterangan: n
: besar sampel minimal Z
1- α2
: Nilai Z pada derajat kepercayaan 95 sehingga Z=1,96 Z
1- β2
:
Nilai Z pada kekuatan uji power of test 80, Z= 0,84 P1
: Proporsi dari variabel dependen obesitas sentral dan variabel independen pada penelitian sebelumnya
P2 : Proporsi dari variabel dependen obesitas sentral dan variabel independen
yang diharapkan P
: P1+P22
Besar sampel penelitian menggunakan rumus besar sampel hipotesis beda dua proporsi diperoleh berdasarkan perhitungan pada
masing-masing variabel penelitian. Berikut ini hasil perhitungan besar sampel berdasarkan rumus hipotesis beda dua proporsi:
Tabel 4.1 Besar Sampel
Variabel P1
P2 n
Sumber Umur
35,6 12,8 55 Janssen dkk, 2011 Jenis Kelamin
11 31
64 Almajed dkk, 2011 Kondisi
Mental Emosional
67,1 21,6 14 Purnamasari dkk, 2013
Aktivitas fisik 68,7
31,3 27 Trisna dan Sudihati, 2009 Asupan
Energi 67
31 30 Trisna dan Sudihati, 2009
Asupan Karbohidrat
Sederhana 76
54 73 Harikedua dan Naomi, 2012
Asupan Protein
92 48
16 Harikedua dan Naomi, 2012 Asupan
Lemak 83
37 17 Harikedua dan Naomi, 2012
Asupan Serat 75
55 93 Harikedua dan Naomi, 2012
Asupan Vitamin D
46,3 15,8 35 Tamer dkk, 2012
Asupan Kasium
77 52
57 Torres dkk, 2010 Besar sampel penelitian ini berdasarkan rumus estimasi proporsi
pada sampel acak sederhana dengan presisi mutlak ialah 71 orang. Sedangkan, pada tabel 4.1 menunjukkan hasil perhitungan menggunakan
rumus besar sampel beda dua proporsi menunjukkan variabel asupan serat memiliki besar sampel terbesar, yaitu 93 orang. Berdasarkan hasil
perhitungan besar sampel menggunakan kedua rumus tersebut, maka besar sampel yang digunakan ialah besar sampel terbesar, yaitu 93 orang.
Pemilihan sampel dilakukan secara proporsional berdasarkan angkatan. Jumlah sampel pada tiap angkatan disesuaikan dengan jumlah
populasi mahasiswa seperti pada tabel 4.2. Proses pengambilan sampel pada setiap angkatan menggunakan metode probability sampling dengan
teknik pengambilan sampel secara simple random sampling. Apabila terdapat responden yang tidak bersedia, maka akan di drop out dan
dilakukan pengocokan kembali untuk memilih sampel sampai mencapai jumlah sampel minimal untuk tiap angkatan. Berikut ini pembagian
jumlah sampel per-angkatan masuk mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat :
Tabel 4.2 Pembagian Jumlah Sampel Per Angkatan Masuk Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat
Angkatan Jumlah
2012 102298x93 = 32
2013 92298x93 = 29
2014 104298x93 = 32
Total Sampel 93
D. Pengumpulan Data
1. Jenis Data
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer meliputi lingkar pinggang, umur, jenis
kelamin, aktivitas fisik, kondisi mental emosional, asupan energi, asupan karbohidrat sederhana, asupan protein, asupan lemak, asupan serat,
asupan vitamin D, dan asupan kalsium. Sedangkan, data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini ialah jumlah mahasiswa Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2012-2014.
2. Instrumen dan Cara Ukur
Dalam penelitian ini, instrumen dan cara ukur disesuaikan dengan variabel yang ingin diteliti. Berikut ini instrumen yang digunakan dan
cara pengukurannya pada setiap variabel: a.
Variabel Obesitas Sentral Pada variabel obesitas sentral dilakukan pengukuran pada
lingkar pinggang responden. Alat ukur yang digunakan ialah pita ukur seca dengan ketelitian 0,1 cm. Pengukuran pada lingkar
pinggang ini dilakukan sesuai dengan metode pengukuran lingkar pinggang WHO tahun 2008 dan Kemenkes RI tahun .
Pada pengukuran lingkar pinggang responden laki-laki dilakukan dengan menggunakan enumerator. Enumerator ini ialah
mahasiswa gizi yang sebelumnya telah diberikan arahan tentang cara pengukuran lingkar pinggang.
Pengukuran lingkar pinggang pada penelitian ini dilakukan oleh peneliti dengan mengukur lingkar pinggang mahasiswa
sebanyak 3 kali pada waktu yang sama. Pengukuran lingkar pinggang dilakukan dengan beberapa langkah. Langkah pertama
ialah menjelaskan tujuan pengukuran lingkar pinggang dan apa saja tindakan yang akan dilakukan dalam pengukuran. Kedua, meminta
dengan sopan pada responden untuk berdiri tegak, tangan berada disamping tubuh, kaki di posisikan dekat bersama-sama, dan
bernafas dengan normal. Ketiga, meminta dengan sopan pada responden untuk membuka pakaian bagian atas atau menyingkap
pakaian bagian atas dan meraba tulang rusuk terakhir terletak paling bawah responden untuk menetapkan titik pengukuran.
Keempat, menetapkan titik ujung lengkung tulang pangkal paha panggul. Kelima, menetapkan titik tengah antara kedua titik
tersebut dan menandainya dengan alat tulis. Keenam, melakukan pengukuran lingkar perut dimulai dari titik tengah kemudian sejajar
horizontal melingkari pinggang dan perut kembali menuju titik tengah diawal pengukuran. Apabila responden mempunyai perut
yang gendut kebawah, maka pengukuran diambil pada bagian yang paling buncit lalu berakhir pada titik tengah tersebut lagi. Langkah-
langkah yang dilakukan dalam pengukuran lingkar pinggang pada penelitian ini dapat dillihat dalam lampiran 7.
b. Variabel Umur
Variabel umur pada penelitian ini menggunakan satuan waktu tahun yang diperoleh melalui wawancara dengan kuesioner
kepada responden. Umur yang dimaksud dalam penelitian ini ialah lamanya waktu hidup responden yang dimulai sejak dilahirkan
sampai dengan waktu penelitian ini berlangsung. Dalam penelitian ini, umur dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu umur berisiko
mengalami obesitas sentral ≥ 20 tahun dan umur tidak berisiko mengalami obesitas sentral 20 tahun.
c. Variabel Jenis Kelamin
Variabel jenis kelamin ialah karakteristik yang dimiliki mahasiswa, terdiri dari laki
– laki dan perempuan. Variabel ini diukur melalui wawancara menggunakan kuesioner.
d. Variabel aktivitas fisik
Variabel aktivitas fisik pada penelitian ini menggunakan kesioner IPAQ Short Forms. Kuesioner IPAQ ini telah valid dan
reliabel untuk mengukur aktivitas fisik seseorang Lee dkk, 2011. Skor total aktivitas fisik dilihat dalam MET-menitminggu.
MET-menitminggu diperoleh berdasarkan penjumlahan dari aktivitas fisik berat, aktivitas fisik sedang, dan aktivitas fisik
berjalan. METs ialah hasil perkalian antara kegiatan yang dilakukan dalam menit. Berdasarkan Patterson 2010, nilai METs untuk
berjalan ialah 3,3; aktivitas sedang 4; dan aktivitas berat 8.
Berikut ini cara perhitungan aktivitas fisik menurut Patterson 2010:
METs menitminggu berjalan = 3,3 x durasi berjalanhari menit x frekuensi berjalan minggu hari.
METs menitminggu aktivitas sedang = 4 x durasi aktivitas sedanghari menit x frekuensi aktivitas sedang minggu
hari. METs menitminggu aktivitas berat = 8 x durasi aktivitas
berat hari menit x frekuensi aktivitas berat minggu hari.
Total METs menitminggu = METs menitminggu aktivitas berjalan + aktivitas sedang + METs menitminggu aktivitas
berat. e.
Variabel Kondisi Mental Emosional Variebel kondisi mental emosional pada penelitian ini
diukur dengan cara melakukan wawancara kepada responden menggunakan Self Reporting Questionnare SRQ. Kuesioner ini
digunakan pada Riset Kesehatan Dasar Riskesdas tahun 2013 untuk menilai gangguan mental emosional sesaat ± 30 hari.
Kuesioner ini terdiri dari 20 pertanyaan dan dikatakan memiliki gangguan mental emosional apabila responden menjawab minimal
6 atau lebih jawaban „ya‟. Kuesioner SRQ-20 ini terdiri dari pertanyaan-pertanyaan
mengenai gejala – gejala gangguan mental emosional. Gejala
depresi terdapat pada pertanyaan nomor 6,9,10,14,15,16 dan 17. Gejala cemas terdapat pada pertanyaan nomor 3, 4, dan 5. Gejala
kognitif terdapat pada nomor 8, 12, dan 13. Gejala somatik terdapat
pada pertanyaan nomor 1, 2, 7, dan 19. Gejala penurunan energi terdapat pada pertanyaan nomor 8, 11, 12, 13, 18, dan 20.
f. Variabel Asupan Gizi
Pada variabel asupan gizi asupan energi, asupan karbohidrat sederhana, asupan protein, asupan lemak, asupan serat,
asupan vitamin D dan asupan kalsium diperoleh melalui wawancara menggunakan food recall. Food recall yang digunakan
ialah food recall 1x24 jam yang dilakukan sebanyak 3 kali. Lembar food recall ini diperoleh dari kuesioner Riskesdas tahun 2010 untuk
konsumsi makan individu dalam 24 jam. Nilai variabel asupan gizi asupan energi, asupan
karbohidrat sederhana, asupan protein, asupan lemak, asupan serat, asupan vitamin D, dan asupan kalsium diperoleh dari merata-
ratakan asupan responden yang dikonsumsi dalam sehari pada 3 kali recall asupan makanan.
E. Manajemen Data
Proses manajemen data dalam penelitian ini terdiri dari editing, koding, entri, koreksi cleaning. Berikut ini urutan kegiatan dalam manajemen data :
1. Editing
Yaitu proses pemeriksaan seluruh data yang dikumpulkan baik dari kelengkapan data, keakuratan data, maupun konsistensi data keserasian
antara jawaban yang satu dengan jawaban lainnya. Dalam penelitian ini, proses editing dilakukan oleh peneliti di lokasi penelitian. Proses ini
dilakukan untuk menghindari adanya data yang hilang atau adanya pertanyaan yang tidak terjawab oleh responden pada saat penelitian.
2. Koding
Yaitu pemberian kode terhadap data yang dikumpulkan sehingga dapat mempermudah dalam mengelompokkan data dan pemasukkan data ke
dalam komputer. Pada penelitian ini koding dilakukan setelah proses editing. Koding pada setiap variabel penelitian ini disesuaikan dengan
definisi operasional penelitian. 3.
Entri Yaitu proses pemasukkan data yang telah terkumpul sesuai dengan kode
yang telah ditentukan untuk masing – masing variabel kedalam tabel atau
master data. Entri data dilakukan peneliti dengan menggunakan software. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam melakukan entri data
penelitian. 4.
Cleaning Proses koreksi dilakukan agar tidak terjadi kesalahan yang dapat
mengangu proses pengolahan data selanjutnya. Proses ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya kesalahan pada saat proses entri data dengan
cara membuat distribusi frekuensi sehingga diketahui apabila ada kesalahan dalam entri data.
F. Analisa Data