Hubungan Asupan Energi dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

G. Hubungan Asupan Energi dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 Energi merupakan hasil dari metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein Pujiati, 2010. Manusia membutuhkan energi untuk melakukan metabolisme, pengaturan suhu tubuh, pertumbuhan dan melakukan aktivitas fisik Almatsier, 2010. Seseorang membutuhkan asupan energi dari makanan untuk menutupi pengeluaran energi yang dilakukannya dalam sehari-hari. Sumber makanan yang mengandung tinggi energi ialah makanan yang mengandung lemak, seperti minyak, kacang-kacangan dan biji-bijian. Selain itu, bahan makanan sumber karbohidrat, seperti padi-padian, umbi-umbian dan gula murni juga merupakan bahan makanan sumber energi Almatsier, 2010. Kebutuhan energi pada setiap orang berbeda-beda. Selain aktivitas fisik, kebutuhan energi juga dipengaruhi oleh umur dan jenis kelamin. Pada hasil analisis diketahui bahwa rata-rata asupan energi mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 ialah 2047,4 kkal. Hasil analisis asupan energi berdasarkan umur dan jenis kelamin menunjukkan bahwa asupan energi mahasiswa laki-laki usia 16-18 tahun melebihi Angka Kecukupan Gizi AKG di Indonesia. Selain itu, terdapat pula mahasiswa perempuan baik usia 16-18 tahun maupun usia 19- 22 tahun yang memiliki asupan energi melebihi AKG di Indonesia. Di Indonesia, kebutuhan energi total sehari untuk usia 16-18 tahun pada laki-laki dan perempuan ialah 2675 kkal dan 2125 kkal, sedangkan untuk usia 19-29 tahun pada laki-laki dan perempuan ialah 2725 kkal dan 2250 kkal Kemenkes RI, 2013. Pada penelitian ini, asupan energi diperoleh dari makanan yang mengandung sumber karbohidrat, protein, dan lemak. Hal ini dibuktikan oleh hasil uji korelasi yang menunjukkan bahwa adanya hubungan yang kuat dan berpola positif antara asupan energi dengan asupan karbohidrat, protein, dan lemak. Hubungan tersebut berarti semakin tinggi asupan energi, maka semakin tinggi asupan karbohidrat, protein, dan lemak. Berdasarkan hasil uji Mann-Whiney juga diketahui bahwa terdapat hubungan antara asupan energi dengan obesitas sentral. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Bowen dkk 2015, dimana ada hubungan antara asupan energi dengan obesitas sentral. Dalam penelitian Bowen dkk, diketahui bahwa sampel yang mengalami obesitas sentral pada penelitian tersebut memiliki asupan energi yang tinggi. Akan tetapi, hasil penelitian tersebut berbeda dengan penelitian Jaime dkk 2006, dimana tidak ada hubungan antara asupan energi dengan obesitas sentral. Dalam penelitian Jaime dkk menunjukkan bahwa sampel yang memiliki asupan tinggi energi ialah sampel yang tidak mengalami obesitas sentral. Pada hasil analisis juga diketahui bahwa dari 32 mahasiwa yang mengalami obesitas sentral terdapat 19 mahasiswa memiliki asupan energi berlebih. Rata-rata asupan energi berlebih yang dimiliki oleh mahasiswa ialah 162,15 kkal hari. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti menganjurkan kepada mahasiwa yang mengalami obesitas sentral untuk mengurangi 1 ¼ centong nasi per hari atau setara dengan 125 gram nasi. Seseorang memiliki berat badan yang normal atau ideal apabila asupan energi yang masuk kedalam tubuh, seimbang dengan energi yang dikeluarkan. Jika asupan energi melebihi energi yang dikeluarkan, maka energi tersebut akan diubah menjadi lemak dan mengakibatkan kelebihan berat badan, kegemukan, atau obesitas Almatsier, 2010. Selain itu, kelebihan asupan makanan, baik karbohidrat, lemak dan protein dengan disertai aktivitas fisik kurang juga dapat menyebabkan seseorang mengalami obesitas.

H. Hubungan Asupan Karbohidrat Sederhana dengan Obesitas Sentral

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Makanan Cepat Saji Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012

9 149 181

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

faktor-faktor yang berhubungan dengan pola makanan mahasiswa kesehatan masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu kesehatah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011

1 10 136

Pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa program studi pendidikan dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang makanan cepat saji ( fast food) tahun 2009

0 21 71

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Dermatitis Kontak Pada Pekerja Cleaning Service di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012

13 89 171

Prevalensi Miopia Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2011

0 6 59

Perilaku pencarian informasi dosen jurusuan komunikasi fakultas ilmu dakwah ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memenuhi kebutuhan berdakwah

0 12 0

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0

Perilaku Kesehatan pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakrta Angkatan 2012 pada tahun2015

8 93 81

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kebugaran pada Mahasiswa Program StudiKesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015

1 11 185