2,39 liter, sedangkan perempuan ialah 3,61 ± 1,91 liter Tchernof dkk, 2013.
Penelitian Eka dkk 2012 pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Sam Ratulangi Angkatan 2011 menunjukkan bahwa 13,5 mahasiswa
dan 4,1 mahasiswi mengalami obesitas sentral. Hasil penelitian Eka dkk tersebut tidak sejalan dengan penelitian Veghari dan Howel. Pada
penelitian Veghari dkk 2010 terhadap 2471 penduduk dewasa di Iran bagian utara, diketahui bahwa 57,2 wanita dan 15,8 laki-laki
mengalami obesitas sentral. Selain itu, hasil penelitian Howel 2012 pada penduduk dewasa usia 18 tahun dalam survei nasional Inggris
tahun 1993-2008 menunjukkan bahwa 35,7 laki-laki dan 43,9 perempuan mengalami obesitas sentral. Di Indonesia, prevalensi obesitas
sentral pada usia 15 tahun juga banyak dialami oleh perempuan, yaitu sebesar 42,1 , sedangkan laki-laki sebesar 11,3 Balitbangkes, 2013.
3. Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik ialah setiap pergerakan tubuh yang ditimbulkan oleh otot-otot skeletal dan mengakibatkan pengeluaran energi Gibney dkk,
2008. Berdasarkan International Activity Questionnaire IPAQ, aktivitas fisik dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:
a. Aktivitas fisik ringan
Aktivitas fisik ringan ialah ketika seseorang memiliki aktivitas fisik yang tidak termasuk kedalam kategori aktivitas fisik berat atau
sedang. Seseorang yang termasuk ke dalam kategori ini juga dapat dikatakan memiliki aktivitas fisik kurang atau tidak aktif.
b. Aktivitas fisik sedang
Dikatakan aktivitas fisik sedang apabila seseorang melakukan aktivitas fisik berat 3 hari atau lebih dalam seminggu minimal 20
menit per hari. Selain itu, seseorang dikatakan memiliki aktivitas fisik sedang apabila melakukan aktivitas fisik sedang atau berjalan
5 hari atau lebih dalam seminggu selama minimal 30 menit per hari dan dapat pula melakukan kombinasi antara berjalan, aktivitas fisik
sedang dan berat selama 5 hari atau lebih dan memiliki minimal 600 MET The Metabolic Equivalent of Task per menit dalam
seminggu. Beberapa jenis aktivitas fisik sedang yang dilakukan seseorang ialah berjalan cepat, menari, berkebun, melakukan
pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, mengepel, berburu, melakukan permainan atau olahraga dengan anak, berjalan dengan
hewan peliharaan, melakukan pekerjaan membangun rumah seperti mengecat, dan membawa atau memindahkan beban
20kg. c.
Aktivitas fisik berat Seseorang dikatakan memiliki aktivitas fisik berat apabila
memenuhi 2 kriteria. Pertama, apabila melakukan aktivitas fisik berat 3 hari atau lebih dalam seminggu atau memiliki minimal 1500
MET-detikminggu. Kedua, melakukan kombinasi antara berjalan, melakukan aktivitas fisik sedang atau berat setiap hari atau minimal
memiliki 3000 MET-detikminggu. Beberapa jenis aktivitas fisik berat antara lain berlari, mendaki, bersepeda cepat, aerobik,
berenang cepat, melakukan pertandingan olahraga seperti sepakbola, voli, dan basket, menyekop atau menggali parit, dan
membawa atau memindahkan beban 20 kg Patterson, 2010; WHO, 2014.
Aktivitas fisik olahraga yang rutin dapat mendorong penurunan yang cukup besar pada jaringan lemak, bahkan tanpa adanya penurunan
berat badan Tchernof dan Despres, 2013. Hal ini dikarenakan olahraga dapat meningkatkan massa jaringan bebas lemak. Ada hubungan antara
aktivitas fisik dengan obesitas sentral pada orang dewasa, dimana dihasilkan nilai p0,05 dan orang yang memiliki aktivitas fisik kurang
berisiko obesitas sentral sebesar 1,2 kali atau OR=1,202 Pujiati, 2010. Sedangkan, pada penelitian Sugianti dkk 2009 menunjukkan bahwa ada
hubungan negatif antara aktivitas fisik berat dengan obesitas sentral, dimana orang yang tidak memiliki aktivitas fisk berat, mengalami
obesitas sentral sebesar 26,4 dan orang yang melakukan aktivitas fisik berat mengalami obesitas sentral sebesar 18..
4. Kondisi Mental Emosional