dilatarbelakangi oleh tematis, sejak awal tahun 1970 tanaman bunga yang diproduksi petani mengalami perubahan dari bunga potong menjadi tanaman bunga hias yang
memungkinkan petani memperoleh keuntungan yang lebih besar. Batasan akhir yang dijadikan penulis adalah tahun 1990, karena pada tahun tersebut kehidupan sosial
ekonomi masyarakatnya telah berkembang dengan pesat, setelah desa Tongkoh menjadi salah satu daerah tujuan wisata di Tanah Karo dengan berdirinya Taman
Hutan Raya Bukit Barisan pada tahun 1990.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Setelah melihat apa yang menjadi akar permasalahan yang akan dikembangkan oleh penulis maka yang menjadi permasalahan selanjutnya adalah apa
yang menjadi tujuan penulis dalam penelitian ini, serta manfaat yang di dapat oleh penulis nantinya, karena pada dasarnya salah satu landasan awal dalam melakukan
penelitian ini adalah perlunya diperhatikan beberapa tujuan dan manfaat yang nantinya akan dapat memberikan penjelasan baik kepada penulis sendiri maupun bagi
pembaca yang pada akhirnya dapat dikembangkan dalam masyarakat luas. Adapun yang menjadi tujuan dari pada penelitian ini adalah:
1. Mengetahui latar belakang petani bunga di dalam melakukan budidaya
tanaman hias di Desa Tongkoh. 2.
Mengetahui bagaimana cara petani bunga di dalam memproduksi dan mendistribusikan tanaman bunga di Desa Tongkoh.
Universitas Sumatera Utara
3. Mengetahui perkembangan kehidupan sosial ekonomi petani bunga di
Desa Tongkoh. 4.
Mengetahui peranan penting petani bunga di sektor kepariwisataan di Tanah Karo.
Adapun yang menjadi manfaat dari pada penelitian ini adalah: 1.
Untuk lebih memperkenalkan pada masyarakat luas keberadaan budidaya tanaman hias di Desa Tongkoh
2. Menambah literatur dalam penulisan sejarah khususnya sejarah Pedesaan
di Sumatera Utara. 3.
Menjadi acuan bagi para penulis yang lain. 4.
Menjadi sebuah karya tulis skripsi, sebagai persyaratan untuk menjadi Sarjana Sastra Jurusan Ilmu Sejarah.
1.4 Tinjauan Pustaka
Untuk dapat menyusun tinjauan kepustakaan yang baik, maka akan diusahakan mengumpulkan sumber sebanyak-banyaknya, serta harus relevan dengan
topik masalah yang akan ditulis, kemudian melakukan seleksi sebelum dituangkan ke dalam bentuk tulisan.
Dalam hal ini buku yang menguraikan latar belakang dari petani bunga di Desa Tongkoh sama sekali tidak ada, sebab penulisan tentang permasalahan ini baru
pertama kali dilakukan oleh penulis.
Universitas Sumatera Utara
Perlengkapan yang perlu dimiliki oleh penulis multidimensional adalah alat- alat metodologi berupa konsep dan teori ilmu-ilmu sosial, yaitu tentang teori
perubahan sosial. Sedangkan ilmu bantu yang cukup membantu dalam penelitian ini adalah Sosiologi, Ekonomi dan Antropologi sebagai upaya mengungkap peristiwa
sejarah yang lebih dalam. Ilmu bantu ini dianggap sesuai untuk mengkaji tentang kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
Adapun beberapa buku yang dikemukakan dalam mendukung penelitian ini yang dapat dijadikan sebagai reperensi adalah sebagai berikut.
Kementerian Penerangan, “Republik Indonesia Propinsi Sumatera Utara”, mengemukakan tentang keberadaan petani bunga pasca revolusi Sumatera Timur di
Sumatera Utara. Setelah kedatangan Jepang ke Tanah Karo pada tahun 1943, rakyat Karo menjadi semakin menderita atas kependudukan Pemerintah Jepang tersebut.
Setiap lahan pertanian di Tanah Karo harus ditinggalkan dan para pemuda Karo dipaksa menjadi tentara Jepang seperti, Heiho, Gyugun dan yang lainnya. Hal ini
yang menjadi penyebab terhentinya produksi bunga potong dari petani bunga di Desa Tongkoh. Baru setelah pasca revolusi Sumatera Timur berakhir, petani bunga
kembali lagi berusaha membudidayakan bunga potong. Buku ini juga membahas tentang distribusi produksi bunga potong ke luar
daerah, yang mana pernah juga mengekspor ribuan tangkai bunga ke luar negeri, seperti Malaysia dan Singapura. Tetapi tidak banyak data yang dapat diperoleh dari
buku ini, karena pembahasan tentang perkebunan bunga hanya sekilas saja
Universitas Sumatera Utara
diterangkan. Namun dapat dijadikan acuan sebagai bahan perbandingan dengan data- data yang lain nantinya.
Kemudian buku yang ditulis oleh Drs. H. Wara Sinuhaji M. Hum, yang berjudul “Aktivitas Ekonomi Enterpreneurship, Masyarakat Karo Pasca Revolusi”,
menjelaskan tentang asal-usul masyarakat Karo pada mulanya. Buku ini penting bagi penulisan skripsi ini karena daerah yang akan diteliti berada pada Kabupaten Karo
dan merupakan salah satu daerah tujuan perpindahan penduduk. Buku ini juga menjelaskan sistem pertanian di tanah Karo sebagai salah satu daerah yang sangat
potensial untuk pertanian. Oleh karena perkebunan bunga juga merupakan lahan pertanian, maka buku ini diperlukan sebagai salah satu sumber terhadap penelitian
yang akan dilakukan. Buku Sukartawi yang berjudul “Manajemen Agribisnis Bunga Potong”, yang
membahas tentang budidaya bunga potong, dan akan menjadi sumber yang sangat penting bagi penulis di dalam penganalisaan nantinya.
Buku ini akan menjelaskan secara terperinci tentang tata cara pengembangbiakan bunga potong, perawatan hingga tehnik pendistribusian bunga
potong serta pemasarannya. Buku ini juga membahas asal-usul jenis bunga potong yang sudah ada di Indonesia pada saat ini. Melalui buku ini penulis akan berusaha
mnganalisa data sedetail mungkin untuk memperoleh suatu kesimpulan yang akan dituang dalam bentuk tulisan skripsi ini nantinya.
Universitas Sumatera Utara
1.5 Metode Penelitian