Budidaya Tanaman Produksi Tanaman Bunga

perubahan di dalam masyarakat, baik ditingkat pendapatan, selera maupun persepsi tentang bunga dan juga estetika keindahan serta kenyamanan terhadap bunga. Begitu pula halnya dengan majunya kota-kota besar di Sumatera Utara seperti Mean, Pematang Siantar, Sibolga, Lubukpakam, Kabanjahi dan lain-lain, menjadikan tingkat pendapatan perkapita masyarakatnya terus meningkat, dan tingkat permintaan terhadap bunga juga semakin meningkat. Dengan demikian, pengusaha bungapun bersaing untuk merebut konsumen. Dalam banyak kenyataan persaingan yang dilakukan oleh pedagang bunga lokal maupun pedagang bunga yang berasal dari luar bunga diyakini dan mampu dijadikan sumber ertumbuhan di sektor pertanian. daerah semakin ketat. Secaramikro, pentingnya tanaman hias bukan saja mampu meningkatkan pendapatan petani dan pendapatan daerah produsen Hortikultura, tetapi agribisnis atau agroindustri Hortikultura ini juga mampu menyerap tenaga kerja, memunculkan industri baru, sehingga petani p

3.2.1 Budidaya Tanaman

Secara garis besar, perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan menggunakan organ-organ reproduksi setelah terjadi penyerbukan cara seksual atau dengan menggunakan berbagai organ vegetatif cara aseksual. 27 Perbanyakan tanaman secara seksual adalah dengan menggunakan biji. Cara ini merupakan cara perbanyakan tanaman yang paling sederhana dan merupakan cara pertama diterapkan 27 Benyamin Lakitan, op.cit., hlm. 11. Universitas Sumatera Utara dalam proses domestikasi tanaman budidaya. Benih yang diperoleh pada saat panen adalah dalam keadaan hidup, tetapi setelah disimpan beberapa waktu, dihadapkan pada kondisi lingkungan yang ekstrim, atau terserang hama dan penyakit, benih dapat menjadi mati. Kendala perbanyakan tanaman secara seksual adalah bahwa tidak semua tanaman budidaya menghasilkan biji. Beberapa tanaman menghasilkan biji sa disebut sistem tempel pada media tanaman lain, dan perbanyakan secara tetapi biji tersebut tidak dapat tumbuh menjadi tanaman baru. Perbanyakan secara vegetatif atau aseksual merupakan alternatif yang dapat dilakukan untuk tanaman yang sulit dibiakkan dengan biji. Perbanyakan secara vegetatif juga mempunyai beberapa keuntungan lain, yang terpenting adalah tanaman yang dihasilkan dengan cara ini akan mewarisi sifat genetik dari tanaman induknya. Metode perbanyakan tanaman secara vegetatif dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya sistem stek batang pada tanaman induk, sistem okulasi atau bagi masyarakat lokal bia anakan. Mutu bunga sebagai komoditi Hortikultura sangat tergantung pada bentuk fisik yang menarik dan daya tahan kesegarannya. Penampilan dan daya tahan yang prima itu ditentukan oleh banyak faktor, tetapi yang utama adalah penanganannya mulai dari masa pra panen sampai ke masa pascapanen. Oleh karena itu, bila menghendaki kualitas bunga yang baik, sejak tanam, perawatan hingga siap untuk Universitas Sumatera Utara dipasarkan dan sampai pada pengangkutan dari kebun ke tempat penampungan harus diusahakan secara hati-hati dan intensif. 28 Berikut ini adalah beberapa jenis tanaman bunga, beserta pengembangbiakan yang di nggi. Tetapi untuk Mawar Holland hanya enyuk i pada jenis bunga lainnya. karena tanam oleh petani bunga di desa Tongkoh. Tanaman Bunga Mawar Bunga Mawar bagi masyarakat setempat biasa disebut bunga Rose dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran ti m ai dataran tinggi sebab bunganya akan tumbuh dengan sempurna, baik bentuk, ukuran, warna, maupun aromanya. Bagi petani bunga di desa Tongkoh umumnya yang dibudidayakan adalah Mawar jenis Holland. Budidayanya sangat rumit dan membutuhkan waktu yang relatif lama dari jenis bunga lainnya, biasanya butuh waktu setengah tahun hingga bisa dipasarkan. Biasanya dilakukan dengan sistem okulasi untuk mendapatkan hasil yang baik. Kerumitan tanaman ini terletak pada penanamannya, yaitu sebagai awal petani menanam Mawar liar jenis Mawar yang sangat sulit berbunga dengan cara stek batang. Selanjutnya setelah tanaman berusia kurang lebih sekitar tiga bulan, Mawar liar tersebut ditempel dengan jenis Mawar Holland dan dilakukan pada musim kemarau. Setelah tanaman berusia dua bulan, Mawar tersebut dipangkas dan dipindahkan kemedia tanam polibag. Dibutuhkan waktu satu sampai dua bulan agar Mawar tersebut dapat dipasarkan, memang membutuhkan waktu yang relatif lama, namun tanaman ini dapat hidup lebih lama dar 28 Sukartawi, op.cit., hlm. 14. Universitas Sumatera Utara Mawar merupakan jenis tanaman keras yang dapat hidup sampai puluhan tahun, tergantung dari pemangkasan dan perawatannya. Keberadaan Balai Penelitian Pertanian di desa Tongkoh ternyata membawa dampak positif bagi masyarakat setempat. Pada tahun 1981, karyawan-karyawan dari Balai Penelitian Pertanian ini mengembangkan jenis Mawar berbunga banyak tetapi kecil-kecil dalam satu tangkai. Masyarakat setempat menyebutnya dengan nama Rose Jepang dan Rose Bogor. Pembiakannya juga relatif singkat karena tidak menggunakan sistem okulasi, tetapi langsung distek batang. Mawar-mawar ini biasanya dijual oleh karyawan-karyawan tersebut kepada pengusaha-pengusaha bunga yang ada didesa Tongkoh dengan harga yang relatif murah sehingga para engusaha bunga tidak mengalami kesulitan untuk pemasaran kembali kepada onsumen yang dating ke desa Tongkoh. p k Tanaman Bunga Krisan Tanaman bunga Krisan sering pula disebut bunga seruni oleh masyarakat umum, namun berbeda bagi petani bunga di desa Tongkoh dimana bunga Krisan dinamai dengan nama Tekwa. Dari cara penanamannya, Krisan dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu Krisan yang ditanam dalam pot sebagai bunga hias dan Krisan yang diusahakan dikebun sebagai bunga potong. Bila dilihat dari jenis bunganya, dikenal jenis Krisan yang berbunga tunggal besar dan Krisan yang Universitas Sumatera Utara berbunga banyak tetapi kecil-kecil pada satu tangkai. Dari perbedaan warna mahkota terkadang dapat dijumpai persamaan warna bunga yang begitu lengkap sehingga sulit pada permulaan abad ke-20, perusahaan bunga Krisan tunggal ulai berkembang pesat dengan menghasilkan bunga potong Krisan bermutu tinggi dari bunga yang telah dikenal sebelumya. untuk menyebut jenis warnanya. Namun demikian, pada umumnya warna dasar yang dikenal adalah putih, kuning, merah, orange, merah jambu dan ungu. Krisan termasuk tanaman yang mudah sekali penanamannya, karena dapat dilakukan dengan stek batang atau dengan anakan. Cara sederhana ini dapat menghasilkan bunga dalam waktu sekitar tiga bulan. Usaha tani atau pembudidayaan bunga Krisan yang berbunga pokok tunggal dengan hanya sebuah bunga yang besar sudah lama dikenal di daerah pegunungan, misalnya di Berastagi dan sekitarnya. Usaha ini dijalankan oleh petani bunga di desa Tongkoh sejak zaman penjajahan kolonial Belanda di Tanah Karo. Di Belanda sendiri, budidayanya telah dirintis sejak akhir abad ke-17. baru m untuk kualitas ekspor. Tanaman Bunga Garbera Bunga Garbera kini sudah merebak di pasaran bunga dalam jumlah yang cukup besar dan sudah ada di Indonesia sejak dahulu. Biasanya bunga ini disebut sebagai Herbra atau Air Beras. Garbera ditanam terutama di daerah pegunungan yang beriklim sejuk. Bentuk bunganya adalah berbunga tunggal dan tangkainya tidak berdaun. Tanaman bunga Gerbera hasil pemuliaan di Negeri Belanda memang menampilkan sosok bunga yang berbeda Universitas Sumatera Utara Ukuran , tanaman ini menghendaki lingkungan yang cerah dan memerlukan tersedianya air yang cukup an pertumbuhan vegetatif dan generatifnya. embiakan stek bunganya yang semakin besar dan warna yang semakin cerah, beragam serta produktifitas tanaman yang cukup tinggi. Kendala dalam penanaman garbera adalah pengadaan bibit, khususnya bibit yang mutunya prima seperti induknya di negara asal. Penyebabnya karena tersedianya bibit di pasaran sangat terbatas. Hal ini terjadi karena proses pembiakannya dilakukan dengan anakan, dimana tidak semua induk garbera menghasilkan anakan. Media tumbuh tanaman Garbera ini adalah spesifik. Garbera menghendaki tanah yang gembur, kaya akan humus serta air yang tidak tergenang dalam waktu yang cukup lama. Tanaman Garbera dapat tumbuh di dataran rendah, namun pertumbuhan vegetatif maupun generatifnya kurang baik bila dibandingkan dengan pertumbuhan di dataran tinggi. Garbera merupakan tanaman yang agak sedikit manja untuk menjaga keseimbang Tanaman Bunga Dahlia Tanaman bunga Dahlia umumnya digunakan untuk bunga potong, namun bagi petani bunga di desa Tongkoh, tanamn ini dapat dimanfaatkan juga sebagai tanamn hias dalam pot. Untuk pembiakannya biasanya digunakan umbi tanamn bunga tersebut, namun pembiakan dengan umbi menghasilkan tanaman yang rimbun dan tinggi serta lambat dalam proses pembungaannya. Untuk itu para petani bunga mengembangkan tanaman tersebut dengan cara system stek. Malalui p Universitas Sumatera Utara ini tanaman bunga Dahlia dapat berbunga lebih cepat dan dengan ukuran yang cukup han hidup ereka ibubarkannya Negara Sumatera Timur, pendek dan lebih kerdil, sehingga sangat cocok sebagai tanaman hias. Tanaman Bunga Gladiol Tanaman ini juga lebih sering digunakan untuk komoditi bunga potong. Tanaman bunga Gladiol telah lama ada di desa Tongkoh, bahkan telah ada sejak pendudukan Belanda di Tanah Karo. Bunga Gladiol inilah bunga yang pertama kali dibudidayakan oleh petani bunga di desa Tongkoh, sehingga petani di desa ini menjadikannya sebagai matapencaharian mereka untuk memenuhi kebutu m . Pembiakannya dilakukan dengan umbi-umbi yang akan bermunculan setelah tanaman induk mati atau setelah dipanen. Bunga Gladiol memiliki jenis bunga yang beraneka ragam, sehingga banyak konsumen yang menyukai tanaman ini. Selain jenis-jenis tanaman diatas, masih banyak jenis tanaman bunga lain yang ditanam oleh petani bunga di desa Tongkoh. Misalnya jenis bunga Aster, Kala Merah dan Lili biasa disebut bunga Terompet oleh petani setempat serta bunga Sedap Malam. Semua jenis bunga ini telah ada dan dikembangkan oleh petani bunga di desa Tongkoh sejak 1950, dimana setelah d jenis-jenis tanaman bunga yang baru mulai berdatangan ke Tanah Karo yang dibawa oleh pedagang-pedagang yang sering melakukan perjalanan dari dataran rendah seperti Medan, ke dataran tinggi Tanah Karo. Setelah berdirinya PT. Bibit Baru, bibit-bibit bunga jenis yang lain bermunculan dan dikembangkan oleh masyarakat setempat. Jenis-jenis bunga yang Universitas Sumatera Utara dikembangkan tersebut antara lain, Kala Merah jenis pendek, Karnesien, Anyelir, Salvia, Pilargonium, berbagai jenis Begonia dan sebagainya. Sedangkan dari Balai Penelitian Pertanian, jenis bunga yang dikembangkan oleh karyawannya adalah jenis bunga Anjelia dan Mawar Jepang serta Mawar Bogor. Selain itu pada tahun 1980, mulai berkembang tanaman hias Kaktus di desa Tongkoh. Tanaman ini juga didatangkan dari Medan, yang kemudian dikembangkan oleh petani bunga di desa ini. Namun, jenis tanamn bunga yang menarik perhatian penduduk di desa Tongkoh adalah jenis Anggrek. Umumnya tanaman Anggrek ini tidak dikembangkan oleh masyarakat, tetapi langsung diambil dari habitatnya yaitu pedalaman hutan-hutan Bukit Barisan dimana biasanya Anggrek tumbuh menumpang di pohon-pohon. Tanaman ini kemudian dijual kepada pengusaha bunga yang ada di desa Tongkoh. Untuk media tumbuhnya, pengusaha bunga menggunakan pohon-pohon pakis yang ereka mampu menghasilkan komoditi yang baik serta dapat bersaing dengan engusaha-pengusaha bunga yang ada di Pulau Jawa. Hasilnya juga tidak kalah bagus i pasaran, sehingga mereka dapat berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. sudah mati dan sudah dibentuk, Anggrek-anggrek tersebut dililitkan ke media pakis yang sudah dibentuk berbentuk persegi tersebut, kemudian disimpan ditempat teduh sampai Anggrek-anggrek tersebut hidup menempel dimedianya. Pembiakan-pembiakan tanaman bunga yang dilakukan oleh petani bunga di desa Tongkoh sebenarnya masih jauh ketinggalan dari pembiakan yang dilakukan oleh pengusaha-pengusaha bunga yang ada di Pulau Jawa. Namun, pengalaman bertani bunga yang dimiliki petani bunga di desa Tongkoh menunjukkan bahwa m p d Universitas Sumatera Utara

3.2.2 Pemasaran Bunga