1.5 Metode Penelitian
Dalam penulisan sejarah yang ilmiah pemakaian metode sejarah yang ilmiah sangatlah penting. Metode sejarah dapat diartikan sebagai proses menguji dan
menganalisa secara kritis atas rekaman dan peninggalan masa lampau.
7
Sejumlah sistematika penulisan yang terangkum di dalam metode sejarah sangat membantu
setiap peneliti didalam merekonstruksi kejadian pada masa yang telah berlalu. Untuk mendapatkan sumber-sumber yang dibutuhkan sebagai bahan
penulisan yang relevan dengan pokok permasalahan haruslah dikaji secara mendalam. Dalam penulisan penelitian ini kita harus melewati beberapa proses agar diperoleh
suatu penilaian atau pemaparan yang lebih objektif. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam metode sejarah adalah:
1. Heuristik, yaitu mengumpulkan data-data atau sumber-sumber tertulis
melalui studi kepustakaan library research, yaitu berusaha mengumpulkan data melalui buku-buku, arsip, dokumen, majalah, artikel,
dan media elektronik yang dianggap mempunyai kaitan dan dapat membantu penulis untuk memahami permasalahan, dan metode penelitian
field research, yaitu mengadakan wawancara terhadap tokoh-tokoh yang dianggap mampu memberikan masukan-masukan yang berarti sebagai
sumber penelitian.
7
Tentang Metode Sejarah lihat Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Benteng, 1995, hlm. 95-97 dan Louis Gottschalk, Understanding History: A Primer of Historical Method,
Nugroho Notosusanto Terj., Mengerti Sejarah, Jakarta: UI Press, 1985, hlm. 18-19.
Universitas Sumatera Utara
2. Kritik sumber, yaitu berusaha mendekatkan penulis mendapatkan petunjuk
atas nilai kebenaran dan keaslian data maupun sumber yang diperoleh. Adapun nilai-nilai tersebut menjadi suatu tolak ukur dalam melakukan
suatu kritik baik itu secara internal maupun eksternal. Kritik internal, yaitu penelaah tentang kebenaran isi atau fakta dari sumber-sumber objek
penelitian. Kritik eksternal dilakukan dengan cara pengujian untuk menentukan keaslian sumber.
3. Interpretasi merupakan tahap dimana penulis akan mencoba menafsirkan
data-data yang telah diperoleh kemudian menghasilkan suatu kesimpulan dari objek masalah yang diteliti baik dengan cara analisis maupun sintesis.
Hal ini dilakukan untuk manghindari subjektivitas. Sebagian benar, tetapi sebagian lagi salah. Hal ini akan menjadi benar karena tanpa penafsiran
sejarawan, maka data tidak akan bisa berbicara. 4.
Historiografi merupakan tahap akhir dari penulisan, atau dapat juga dikatakan dengan penulisan akhir dari suatu penelitian yang diperoleh dari
fakta-fakta, dilakukan secara sistematis dan kronologis. Dalam penulisan sejarah aspek kronologis menjadi sangat penting untuk menghasilkan
karya sejarah yang ilmiah dan objektif.
Universitas Sumatera Utara
Abstrak
Umat manusia selalu ingin hidup dalam lingkungan yang asri, nyaman dan tentram. Oleh sebab itu setiap individu baik itu tua ataupun muda pasti akan langsung
memikirkan tanaman penyegar sebagai media keasrian dan kenyamanan baik di dalam ruangan maupun di pekarangan setiap lingkungan. Tanaman bunga menjadi salah satu
alternatif manusia untuk memperoleh kedamaian batin dan melepas keletihan duniawi yang begitu terikat dengan berbagai permasalahan yang kompleks. Selain sebagai
sekedar hobi atau sebagai lambang cinta kasih dalam kehidupan manusia, tanaman bunga telah menjelma sebagai salah satu kebutuhan yang mendasar sebagai penyegar
pekarangan atau lingkungan yang gersang dan tandus. Begitu berpengaruhnya tanaman bunga bagi kehidupan manusia, sehingga kemunculan petani-petani bunga telah
melahirkan pengusaha-pengusaha bunga yang mampu menciptakan lapangan kerja di berbagai bidang, mulai dari penanaman hingga pemasaran. Seperti halnya petani bunga
yang berada di desa Tongkoh Kabupaten Karo, yang mampu menggairahkan industri pariwisata di Tanah Karo secara langsung maupun tidak langsung. Petani bunga di desa
Tongkoh yang telah ada sejak penjajahan kolonial Belanda di Tanah Karo, mampu bertahan hingga saat ini dan menjadi sebuah warisan yang telah membudaya bagi
masyarakatnya. Perubahan demi perubahan telah dilalui masyarakatnya mulai dari masa Orde Lama dan sudah mampu mengekspor produksi bunga potong keluar negeri,
hingga terjadinya konfrontasi Indonesia-Malaysia pada tahun 1963-1966 yang telah menyebabkan kemunduran yang sangat besar bagi perekonomian Indonesia. Bagi petani
bunga di desa Tongkoh peristiwa ini merupakan pukulan yang sangat berat bagi mereka, karena konsumen terbesarnya adalah negari Malaysia. Berdirinya PT. Bibit Baru pada
tahun 1970 membawa angin segar bagi petani bunga di desa Tongkoh. Kehadirannya membawa perubahan dalam sistem pertanian masyarakat dari sistem tradisional ke
sistem pertanian yang lebih modern. Memang tidak dapat dipungkiri, majunya tingkat pengetahuan suatu masyarakat menyebabkan berkurangnya nilai-nilai budaya ditengah-
tengah masyarakat. Hal ini juga terjadi bagi masyarakat di desa Tongkoh, dimana upacara-upacara adat warisan nenek moyang telah mulai ditinggalkan karena semakin
berkembangnya tingkat pendidikan sehingga mulai berpikir secara logis. Untuk mengetahui peristiwa-peristiwa yang demikian, dibutuhkan ilmu Bantu seperti
Antropologi dan Sosiologi sebagai upaya mengungkap peristiwa-peristiwa yang telah terjadi serta menyokong metode sejarah yang telah digunakan mulai dari proses
heuristik, kritik sumber, interpretasi hingga tahap akhir dari proses tersebut yaitu historiografi sehingga melalui proses tersebutlah tercapai sebuah hasil penulisan yang
sistematis dan kronologis.
Universitas Sumatera Utara
BAB II GAMBARAN UMUM DESA TONGKOH