Pemasaran Bunga Produksi Tanaman Bunga

3.2.2 Pemasaran Bunga

Pemasaran merupakan aspek yang biasanya paling penting dalam Aribisnis tanaman hias. Pemasaran pada dasarnya dapat diartikan sebagai transaksi jual-beli. Artinya pemilik barang menjual kepada pembeli pada tingkatan harga yang telah disepakati dari lokasi yang satu ke lokasi lain atau atau pada lokasi yang sama. Tetapi ni, bukan saja memanfaatkan potensi besar dalam karena penjual sering kali mengalami kesulitan mencari pembeli dan sebaliknya, pembeli kesulitan mencari penjual, maka muncullah agen-agen pemasaran. Di sini bermunculan tengkulak, pedagang perantara, pedagang pengumpul dan sebagainya. 29 Pemasaran komoditi pertanian, khususnya tanaman hias, memegang peranan penting di dalam usaha pertanian. Pengalaman masa lalu menunjukkan bahwa kelemahan utama usaha pertanian terletak pada aspek pemasaran ini. Bila jaminan pasar tidak ada, usaha pertanian tersebut dapat dipastikan akan mengalami kesulitan dalam pengembangannya lebih lanjut. Karena itu banyak pengusaha di Indonesia mulai mencari jaminan pemasaran i negeri, tetapi juga pemasaran keluar negeri melalui cara ekspor. Untuk komoditi pertanian tertentu memang ada kecendrungan jumlah barang maupun nilai ekspor yang semakin lama semakin besar. 29 Ibid., hlm. 51. Universitas Sumatera Utara Dari subsistem Agribisnis yang ada, maka subsistem pemasaran adalah yang paling penting karena subsistem ini yang biasanya dihadapi oleh petani atau pengisaha dengan berbagai permasalahannya. Pasar bunga memang memiliki ciri rsend muncullah perbedaan harga yang disebabkan karena ar yang ada di desa raan yang sangat erat, ukit. Pengusaha-pengusaha kit. igan. te iri, karena tiap segmen pasar tertentu menghendaki macam bunga yang tertentu pula. Untuk itulah dalam rangka mendobrak ini, dapat saja produsen bunga melakukan pengembangan produk, pengembangan pasar, penetrasi pasar atau diversifikasi. Untuk dapat menghasilkan pasar yang baik, diperlukan data-data yang rinci tentang calon konsumen, jenis apa yang dibutuhkan konsumen, berapa harga jualnya, ditujukan untuk pasar yang mana dan data-data yang diperlukan untuk sasaran komunikasi antara produsen dan konsumen. Dalam pada itu karena lokasi penjual dan pembeli yang berjauhan, maka adanya tambahan biaya transportasi. Selain itu karena konsumen menghendaki kualitas barang yang baik, maka dilakukan pengolahan lagi dari barang yang dibeli. Karena pengolahan barang tersebut memerlukan biaya, otomatis harga barang semakin tinggi setelah diolah. Pada dasarnya terdapat enam pengusaha bunga terbes Tongkoh, dan kesemuanya masih memiliki ikatan persauda dimana mereka masih satu keturunan marga Karo-karo B tersebut adalah sebagai berikut: 1. Bukit Tersanjung, diusahakan oleh keluarga N. Bu 2. Aneka Warna, diusahakan oleh keluarga R. Tar Universitas Sumatera Utara 3. ganya dalam skala yang lebih kecil. Mereka biasanya menjua Anggrek paling besar diantara para pengusaha lainnya Citra Flora, diusahakan oleh keluarga S. Bukit. 4. Suasana Baru, diusahakan oleh keluarga S. Bukit. 5. Berdikari, diusahakan oleh keluarga B. br Bukit. 6. Pelawi, diusahakan oleh keluarga Ng. Pelawi. Selain itu, hampir semua masyarakat yang tinggal di desa Tongkoh berusaha memasarkan tanaman bun l hasil tanaman bunga mereka kepada pengusaha-pengusaha bunga yang lebih besar tersebut, dengan harga yang tidak merugikan kedua belah pihak, kemudian para pengusaha bunga tersebut memasarkannya kembali kepada para konsumen yang dating ke daerah tersebut. Umumnya jenis-jenis bunga yang dipasarkan oleh pengusaha-pengusaha bunga tersebut hampir sama semua, dengan harga yang sama pula, hanya mutu barang yang dipasarkan yang membedakannya. Tetapi ada satu pengusaha bunga yang agak berbeda dan paling berkembang diantara pengusaha-pengusaha bunga lainnya. Adalah pengusaha bunga Suasana Baru yang diusahakan oleh keluarga S. Bukit. Perbedaan tersebut terletak pada jenis tanaman bunga yang dipasarkan. Keluarga ini lebih banyak memasarkan tanaman bunga yang berjenis daun-daunan, dan juga jenis tanaman keras, seperti jenis Cemara, Pinus dan lain-lain. Tetapi yang paling mencolok adalah pemasaran jenis-jenis tanaman Anggrek. Hanya keluarga ini yang memiliki komoditi tanaman . Namun, Anggrek-anggrek initidak dibiakkan oleh keluarga ini, tetapi diambil langsung dari hutan. Hal ini tidak dilakukan oleh keluarga ini, tetapi mereka Universitas Sumatera Utara membelinya dari penduduk setempat yang kebanyakan menghabiskan hari-harinya dipedalaman hutan Bukit Barisan. Peranan pedagang seperti pedagang tengkulak, pedagang perantara, pedagang pengumpul dan sebagainya menjadi sangat penting dalam menyalurkan bunga ke tangan konsumen. Sebenarnya konsumen bunga dapat saja dibedakan berdasarkan bunga yang dipasarkan sehingga konsumen ini dapat digolongkan menjadi dua besar, yaitu konsumen bunga kualitas impor dan bunga kualitas lokal. Perbedaan konsumen ini disebabkan karena memang ada kekhasan konsumen menurut tipe bunga yang dijual. e konsumenya dapat diri yang Walaupun dalam kenyataannya ada konsumen yang membeli bunga lokal, dimana didalamnya ada bunga kualitas impor, maka tip dimasukkan dalam konsumen yang sama dengan konsumen bunga kualitas impor tersebut. Uraian lebih lanjut tentang konsumen dapat pula diarahkan pada tipe segmentasi konsumen bunga yang ada di desa Tongkoh yaitu:  Konsumen individu, yang umumnya adalah golongan masyarakat kelas menengah keatas, baik bunga itu dipakai untuk keperluan sen sifatnya rutin, untuk sekedar hobi, sebagai dekorasi pesta perkawinan, ulang tahun, kemalangan dan sebagainya. Tipe konsumen ini sifatnya individu, yang frekuensi pembeliannya tidak tetap dan relatif kecil, untuk itu harganya juga tinggi tergantung dari pintarnya penawaran dari konsumen tersebut. Universitas Sumatera Utara erti kantor-kantor anya menjadi langganan musiman para pengusaha pemerintahan atau swasta, Bank, Dinas Pertamanan Kota dan sebagainya. Tipe konsumen ini biasanya frekuensinya mudah ditaksir dan jumlahnya relatif besar. Maka untuk ketetapan harga akan lebih murah dari konsumen individu dan tergantung dari jumlah barang yang diminta.  Konsumen musiman, yaitu konsumen yang dalam penggunaannya tidak ada ketetapan, misalnya konsumen perhotelan, perumahan-perumahan atau Villa. Tipe konsumen ini bias bunga karena penggunaannya tergantung dari ketahanan jenis bunga yang ditanam sebagai penghias hotel-hotel tau villa-villa tersebut. Konsumen ini biasanya akan mendapat diskon harga dari pengusaha bunga karena jumlahnya cukup besar.  Konsumen singgahan atau para pedagang tengkulak, pedagang perantara serta pedagang pengumpul. Konsumen singgahan ini sebenarnya tidak bisa dikatakan sebagai konsumen, karena mereka akan menjual kembali barang yang yang telah mereka beli. Namun, bagi pengusaha-pengusaha bunga yang ada di desa Tongkoh, konsumen singgahan ini dianggap sebagai konsumen harian mereka. Pedagang-pedagang ini biasanya kebanyakan datang dari kota Medan, tepatnya pedagang dari Glugur, Tanjung Morawa dan Kisaran yang biasanya datang sekali seminggu. Selain itu ada juga yang datang dari Universitas Sumatera Utara gusaha bunga di dilatarbelakangi kare semakin berkembangnya industri kepariw desa Tongkoh memberikan harga yang tetap dan cukup murah karena mereka membeli dalam jumlah yang besar serta sering datang dan membeli bunga- bunga dari para pengusaha bunga tersebut. Para pengusaha bunga ini juga tidak banyak mengambil keuntungan dari penjualan tersebut. Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa perbedaan harga jual barang kepada para konsumen adalah tergantung dari besar kecilnya jumlah barang dan perbedaan waktu pembelian barang yang dibeli oleh konsumen. Hal tersebut diatas sudah menjadi suatu kewajaran bagi para konsumen, dimana setiap tingkatan harga pada konsumen akan menjadi suatu rahasia kecil diantara para pengusaha bunga di desa Tongkoh tersebut. Tingkatan-tingkatan harga seperti disebut diatas terjadi pada awal- awal tahun 1980, dimana perkembangan petani bunga melonjak naik pada periode tersebut. Hal ini juga isataan di Tanah Karo, dimana pembangunan sarana-sarana akomodasi dan trnsportasi menjalar begitu cepat, sehingga kebutuhan akan tanaman bunga juga terus Universitas Sumatera Utara melonjak naik sesuai kebutuhan sebagai penghias dan untuk kenyamanan bagi wisatawan yang datang. Bagi para pengusaha bunga, pertumbuhan besar-besaran yang terjadi, merupakan suatu kesempatan untuk lebih mengembangkan usahanya. Untuk itu persaingan perdagangan diantara para pengusaha bunga tidak dapat dihindarkan. Namun, mereka tetap memainkan persaingan yang sehat, malahan diantara para pengusaha ini akan saling membantu didalam hal pengembangan ataupun dalam hal penjualan. Ini terjadi karena para pengusaha bunga yang ada di desa Tongkoh tersebut masih satu keturunan. Jadi mereka akan selalu menutupi kekurangan- kekurangan perorangan dengan cara membantu mengembangkan usahanya terlebih- lebih dalam hal pemasaran. Kadang-kadang hal ini justru menimbulkan terjadinya kecemburuan sosial dalam masyarakat di desa tersebut, namun tetap tidak mengurangi rasa sosial yang tinggi diantara masyarakatnya sehingga tercipta masyarakat yang rukun dan sejahtera. Universitas Sumatera Utara sarkan kebutuhannya, manusia selalu mengalami perubahan. Jika situasi perubahan ini terjadi

BAB IV PERKEMBANGAN KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI