Rumusan Masalah KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PETANI BUNGA

3. Memberikan penyuluhan kepada petani bagaimana membudidayakan jenis-jenis bunga dengan sebaik-baiknya, dengan mengadakan seleksi, pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit, dan lain sebagainya. Kehadiran Balai Penelitian Pertanian di desa Tongkoh serta PT. Bibit Baru di desa Lau Gendek, selain ikut serta dalam hal pengembangan pertanian masyarakat, ternyata membawa dampak positif bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat di desa Tongkoh. Kehidupan sosial ekonomi masyarakat semakin kompleks dengan kehadiran para pendatang dari berbagai daerah di Sumatera Utara. Kehadiran para pendatang di desa Tongkoh yang meningkat pada tahun 1980-an justru semakin memotivasi masyarakat setempat untuk mengembangkan usaha mereka dengan cara memperkenalkan produksi pertanian mereka kepada para pendatang, sehingga produk pertanian masyarakat di desa Tongkoh semakin dikenal di luar daerah.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam melakukan sebuah penelitian maka yang menjadi landasan dari pada penelitian itu sendiri adalah apa yang menjadi akar permasalahannya. Dengan adanya permasalahan maka penelitian akan bisa berjalan dan menjadi lebih terarah dan dapat berkembang sesuai dengan penulis ingin capai. Permasalahannya dianggap penting karena didalamnya telah terdapat konsep yang akan dibawa dalam penelitian dan menjadi frame yang membatasi penulis dan menjadi jalur dalam menyusun tulisannya. Universitas Sumatera Utara Sesuai dengan judulnya yaitu “Kehidupan Sosial Ekonomi Petani Bunga di Desa Tongkoh Kabupaten Karo 1970-1990” , maka dibuatlah sesuatu batasan pokok masalah. Untuk mempermudah memahami permasalahan dalam penelitian ini maka penulis menspesifikkan beberapa pokok pertanyaan yang akan dikaji dalam penelitian, yaitu: 1. Bagaimana latar belakang kemunculan petani bunga di Desa Tongkoh? 2. Bagaimana proses produksi serta distribusi tanaman bunga di Desa Tongkoh? 3. Bagaimana perkembangan kehidupan sosial ekonomi petani bunga di Desa Tongkoh? 4. Apa peranan petani bunga di dalam perkembangan kepariwisataan di Tanah Karo? Perlu diketahui bahwa yang menjadi wilayah bagian bagi penulis untuk mengembangkan tulisan ini adalah Desa Tongkoh yang merupakan daerah pegunungan yang kurang dikenal oleh masyarakat luas khususnya pada masyarakat Karo dan masyarakat Sumatera Utara pada umumnya, karena sepanjang penelusuran penulis ke lapangan, sangat jarang dan hampir tidak dapat ditemukan tulisan yang memuat atau membahas tentang budidaya tanaman hias di daerah ini. Mengenai wilayah ini yang menjadi sasaran penelitian adalah sisi sejarah pedesaan dan segala kehidupan sosial ekonominya yang bersifat umum dalam mengembangkan tulisan ini. Kemudian batasan waktu dalam penelitian ini mengambil tahun 1970 sampai 1990. Alasan penulis mengambil tahun 1970 sebagai batasan awal penelitian Universitas Sumatera Utara dilatarbelakangi oleh tematis, sejak awal tahun 1970 tanaman bunga yang diproduksi petani mengalami perubahan dari bunga potong menjadi tanaman bunga hias yang memungkinkan petani memperoleh keuntungan yang lebih besar. Batasan akhir yang dijadikan penulis adalah tahun 1990, karena pada tahun tersebut kehidupan sosial ekonomi masyarakatnya telah berkembang dengan pesat, setelah desa Tongkoh menjadi salah satu daerah tujuan wisata di Tanah Karo dengan berdirinya Taman Hutan Raya Bukit Barisan pada tahun 1990.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian