Akuntansi dan Auditing Tinjauan Pustaka 1. Tinjauan Umum Atas Gender
sebagai obyek dan sebagai pihak yang memerlukan profesi mempercayai hasil kerjanya.
Menurut Harahap 1991:23 cirri-ciri profesi adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku anggotanya dalam profesi itu.
2. Memiliki bidang ilmu yang ditekuninya yaitu merupakan pedoman dalam melaksanakan keprofesiannya.
3. Berhimpun dalam organisasi resmi yang diakui oleh
masyarakat dan pemerintah. 4. Keahliannya dibutuhkan masyarakat.
5. Bekerja bukan dengan motif komersil tetrapi didasarkan pada fungsinya sebagai kepercayaan masyarakat social credibility.
Disini perlu dibedakan istilah antara akuntan publik dengan auditor. Akuntan publik adalah akuntan yang bekerja pada kantor
akuntan publik yang menyediakan berbagai jasa yang diatur dalam Standar Profesi Akuntan Publik, sedangkan auditor independen
adalah akuntan publik yang melaksanakan penugasan audit atas laporan keuangan historis atas dasar standar auditing yang
tercantum dalam Standar Profesional Akuntan Publik SPAP. Menurut Jusuf 1996:10 untuk dapat berpraktek sebagai
akuntan publik, diperlukan izin dari Departemen Keuangan dengan syarat:
1. Persyaratan pendidikan. Diperlukan gelar sarjana ekonomi jurusan akuntansi dari fakultas ekonomi universitas negri yang
telah mendapat persetujuan dari panitia Ahli Persaman Ijazah Akuntan. Setelah lulus ujian sarjananya, yang bersangkutan
harus mendaftarkan diri ke Depertemen Keuangan untuk memperoleh nomor registrasi negara dan sertifikat sebagai
akuntan terdaftar. 2. Ujian Negara Akuntansi. Sarjana ekonomi jurusan akuntansi
dari perguruan tinggi swasta dan beberapa perguruan negri tertentu, diharuskan untuk mengikuti Ujian Negara Akuntansi
UNA. 3. Persyaratan pengalaman. Untuk memperoleh izin sebagai
akuntan publik terdaftar, seorang akuntan terdaftar harus memiliki pengalaman kerja sebagai auditor pada kantor
akuntan publik atau BPKP paling sedikit tiga tahun.