Perbedaan kinerja auditor pria dan wanita pada kantor akuntan publik dilihat dari motivasi.

e. Perbedaan kinerja auditor pria dan wanita pada kantor akuntan publik dilihat dari kepuasan kerja.

Dari 90 auditor bekerja pada kantor akuntan publik di Jakarta yang dijadikan sampel, 65 responden pria, dan 25 responden wanita telah memberikan penilaian pada faktor kepuasan kerja seperti ditunjukkan pada tabel 4.16 sebagai berikut: Tabel 4.16 Hasil Uji Independent-Sample t Test Yang Diproksikan Pada Kepuasan Kerja Gender Mean Perbedaan Mean t Hitung Sig 2 tiled Keterangan Pria 14.6154 -0.1046 -0.139 0.890 Tdk signifikan Wanita 14.7200 Levene’s Test 0.066 0.798 Variance sama Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.16 diatas menunjukkan bahwa auditor pria memiliki nilai rata-rata kepuasan kerja lebih rendah yaitu sebesar 14,6154, dibandingkan dengan auditor wanita yang memiliki rata-rata kepuasan kerja sebesar 14,7200 atau terjadi perbedaan sebesar -0,1046. Namun demikian hasil ini tidak didukung oleh hasil uji statistik dimana perbedaan tersebut menunjukkan nilai yang tidak signifikan. Dari hasil perhitungan diperoleh t hitung sebesar -0,139 dengan sig 2- tailed sebesar 0,890 yang nilainya diatas 0,05. Dengan demikian Ho diterima atau Ha ditolak. Hal ini membuktikan tidak adanya perbedaan kinerja antara auditor pria dan wanita yang dilihat dari kepuasan kerja pada kantor akuntan publik. Hasil uji levene’s untuk variabel kepuasan kerja menunjukkan nilai p sebesar 0,798 yang lebih besar dari batas toleransi 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data variabel kepuasan kerja untuk auditor pria dan auditor wanita memiliki variance yang sama.

C. Pembahasan 1.

Perbedaan kinerja auditor pria dan wanita pada kantor akuntan publik dilihat dari komitmen organisasi Hasil penelitian ini membuktikan bahwa tidak adanya perbedaan kinerja antara auditor pria dan wanita yang dilihat dari komitmen organisasi pada kantor akuntan publik. Penelitian ini berlawanan dengan penelitian Shorea Dwarawati 2005 akan tetapi sejalan dengan Sri Trisnaningsih 2003 yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan komitmen organisasi antara auditor pria dan wanita pada Kantor Akuntan Publik. Hal ini berarti telah terjadi kesetaraan komitmen organisasi antara auditor pria dan wanita. Hasil ini disebabkan karena baik auditor pria maupun wanita telah memiliki komitmen organisasi yang sama yaitu telah memiliki sikap akan tetap bekerja di kantor akuntan publik tersebut yang ditunjukkan dengan kerja keras dalam menjalankan setiap pekerjaannya. Wanita tidak mengalami hambatan dalam berkarir di perusahaan tersebut, dan gender tidak membatasi mereka dalam melakukan pengorbanan demi kepentingan perusahaan karena perusahan telah memberikan fasilitas yang sama terhadap karyawan baik laki-laki maupun wanita. 2. Perbedaan kinerja auditor pria dan wanita pada kantor akuntan publik dilihat dari komitmen profesi Hasil penelitian ini membuktikan bahwa tidak adanya perbedaan kinerja antara auditor pria dan wanita yang dilihat dari komitmen profesional pada kantor akuntan publik. Ini sejalan dengan penelitian Sri Trisnaningsih 2003 dan Shorea Dwarawati 2005, yang menyatakan bahwa ada kesetaraan komitmen profesional antara auditor pria dan wanita pada Kantor Akuntan Publik. Kenyataan ini bermakna bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja auditor pria dan wanita pada kantor akuntan publik dalam hal komitmen profesional. Hal ini berarti telah terjadi kesetaraan komitmen profesional untuk auditor pria dan wanita. Hasil ini disebabkan karena baik auditor pria maupun wanita telah memiliki komitmen profesional yang sama yaitu telah memiliki sikap akan tetap bekerja di kantor akuntan publik tersebut yang ditunjukkan dengan kerja keras dalam menjalankan setiap pekerjaannya. Wanita tidak mengalami hambatan dalam berkarir di perusahaan tersebut, dan gender tidak membatasi mereka dalam melakukan pengorbanan demi kepentingan perusahaan karena perusahan telah memberikan fasilitas yang sama terhadap auditor baik pria maupun wanita.

3. Perbedaan kinerja auditor pria dan wanita pada kantor akuntan publik dilihat dari motivasi

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa telah terjadi kesetaraan motivasi untuk auditor pria dan wanita. Hal ini disebabkan karena sebelum mereka masuk bekerja di kantor-kantor akuntan publik telah diseleksi dengan baik, untuk mendapatkan kualitas sumber daya manusia yang memiliki motivasi tinggi baik lewat seleksi psikologi maupun seleksi tertulis. Setelah mereka memasuki dunia kerja ini mereka selalu mendapatkan tantangan bekerja dan harapan yang baik bahwa bekerja di kantor akuntan publik mampu meningkatkan keprofesionalismenya. Selain itu perusahaan juga selalu memberikan motivasi yang tinggi tanpa memadang status gendernya baik lewat kompensasi, promosi jabatan dan jenjang karir karena pimpinan merasa bahwa baik karyawan laki-laki maupun wanita memiliki potensi yang sama terhadap kemampuan kerjanya. Ini sejalan dengan penelitian Sri Trisnaningsih 2003 dan Shorea Dwarawati 2005, yang menyatakan bahwa ada kesetaraan motivasi antara auditor pria dan wanita pada Kantor Akuntan Publik. 4. Perbedaan kinerja auditor pria dan wanita pada kantor akuntan publik dilihat dari kesempatan kerja Hasil penelitian ini membuktikan bahwa telah terjadi kesetaraan kesempatan kerja antara auditor pria dan wanita. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Sri Trisnaningsih 2003 akan tetapi berlawanan dengan penelitian Shorea Dwarawati 2005, yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan motivasi antara auditor pria dan wanita pada Kantor Akuntan Publik. Hasil ini mungkin disebabkan karena baik pria maupun wanita memiliki kesempatan yang sama dalam mendapatkan pekerjaan. Auditor pria maupun wanita memiliki peluang yang sama atas kesetaraan dalam

Dokumen yang terkait

Perbedaan Kinerja Auditor Dilihat Dari Sisi Gender Pada Kantor Akuntan Publik Di Kota Medan

2 46 71

Pengaruh gender kompleksitas tugas, dan kompetensi auditor terhadap audit judgment : studi empiris pada kantor akuntan publik di jakarta

2 10 99

Analisis pengaruh kompetensi dan independensi auditor terhadap kualitas audit dengan ukuran kantor akuntan publik segabai variabel moderating: studi empiris pada kantor akuntan publik di Jakarta

0 5 148

analisis aplikasi prosedur analitik dalam audit umum atas laporan keuangan oleh kantor akuntan publik : studi empiris pada kantor akuntan publik di jakarta

0 29 124

Pengaruh pengalaman auditor terhadap keahlian auditor dalam mengaudit perusahaan : studi empiris pada kantor akuntan publik di jakarta

0 5 92

Analisis pengaruh perencanaan audit dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja akuntan publik : Studi empiris pada kantor akuntan publik di DKI Jakarta

0 4 92

PENGARUH HUMAN CAPITAL TERHADAP KINERJA AUDITOR (STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI JAKARTA)

0 8 28

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI SURABAYA (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya).

0 1 153

PENGARUH HUMAN CAPITAL TERHADAP KINERJA AUDITOR (STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI JAKARTA)

0 0 31

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI SURABAYA (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya)

0 1 16