a Tidak mencari informasi atau data dari pihak yang tidak berkompeten mengenai masalah yang diauditnya.
b Tidak membicarakan segi – segi negatif pihak yang diaudit dengan pihak yang berkepentingan atau tidak
berkepentingan. c Saling mempercayai atau menghargai dan dapat
berkerjasama dengan pihak yang diaudit sesuai dengan tujuan audit.
d Bersifat mendidik terhadap yang diaudit dan mau membantu, mendorong, dan membina pihak yang diaudit
bila ada permasalahan yang timbul dalam pekerjaannya. e Tidak memberikan perintah – perintah yang sifatnya
pribadi terhadap pihak yang diaudit.
4. Variabel Kinerja a. Komitmen Organisasional
Definisi organisasi menurut Edgar seperti yang dikutip Sutarto dalam “Dasar – dasar organisasi” 1998:35 adalah:
“Koordinasi yang rasional dari aktifitas – aktifitas sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan yang jelas, melalui pembagian
kerja dan fungsi dan melalui jenjang wewenang dan tanggung jawab”.
Organisai disini adalah kantor akuntan publik tempat dimana auditor bekerja. Faktor yang dapat menimbulkan organisasi
antara lain orang – orang, kerjasama dan tujuan tertentu. Berbagai
faktor tersebut tidak dapat saling lepas berdiri sendiri, melainkan saling kait merupakan suatu kebulatan. Asas – asas organisasi
berperan dua macam yaitu pertama sebagai pedoman untuk membentuk struktur organisasi yang sehat dan efisien, dan peranan
kedua sebagai pedoman untuk melakukan kegiatan orang agar dapat berjalan dengan lancar.
Organisasi merupakan suatu wadah yang statis dan juga dapat diartikan sebagai suatu wadah yang menggambarkan pola,
skema, bagan, yang menunjukkan garis-garis perintah, kedudukkan karyawan hubungan yang ada dan lain sebagainya. Sedangkan
pengertian organisasi secara umum adalah sebagai suatu wadah yang secara struktural menggambarkan sejumlah manusia untuk
bekerjasama mencapai suatu tujuan tertentu berdasarkan mekanisme kerja dan pembagian fungsi.
Menurut Aranya et.al. seperti yang dikutip Trisnaningsih dan Iswati 2003 mengatakan bahwa:
“Komitmen organisasi didefinisikan sebagai: 1 Sebuah kepercayaan pada dan penerimaan terhadap tujuan – tujuan dan
nilai – nilai dan organisasi; 2 Sebuah kemauan untuk menggunakan usaha yang sungguh – sungguh guna kepentingan
organisasi; 3 Sebuah keinginan untuk memelihara keanggotaan dalam organisasi”.
Stephen P.Robbin dalam buku terjemahan Perilaku Organisasi 1996: 140 mendefinisikan komitmen organisasi
sebagai berikut: