Dari pernyataan di atas dapat kita pahami bahwasannya konsep literasi informasi sudah banyak diartikan istilah jadi literasi informasi
sebenarnya bukan hal baru namun bagi negara kita istilah tersebut merupakan hal baru sehingga pada masa-masa sekarang literasi informasi
baru terasa yang diterapkan dimulai dari TK sampai tingkat Universitas.
2. Landasan dan Prospek
a. Landasan
Landasan utama bagi pendidikan cakap informasi atau information literacy
adalah pendidikan nasional membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai
akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar. Berdasarkan pandangan ini maka karakteristik masyarakat yang didambakan adalah
masyarakat belajar yang tiada henti. Untuk mencapai cita-cita itu maka pendidikan nasional hendaknya diselenggarakan tidak hanya di sekolah
kelas tetapi ditunjang kompetensi cakap informasi. Perpustakaan sekolah menunjang proses pembelajaran dan memberikan dasar kemampuan
peserta didik untuk belajar sepanjang hayat dan mengembangkan kemampuan informasinya. Pengalaman peserta didik berinteraksi dengan
perpustakaan menjadi bekal baginya dalam studi lanjut Saiful-Haq, 2006b : 58.
Hal ini tertuang pada Undang-Undang Republik Indonesia No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan :
1 BAB I Ketentuan Umum Pasal 2 yaitu, perpustakaan
diselenggarakan berdasarkan asas pembelajaran sepanjang hayat, demokrasi, keadilan, keprofesionalan, keterbukaan, keterukuran,
dan kemitraan. 2
Pasal 3 perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan
kecerdasan dan keberdayaan bangsa. 3
Pasal 4 perpustakaan bertujuan memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas
wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sedangkan pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
No. 25 tahun 2008 tanggal 11 Juni 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan SekolahMadrasah. Pada bagian kompetensi Kepala dan
tenaga perpustakaan sekolahmadrasah mengandung mengenai literasi informasi seperti yang terjabar di bawah ini :
a Kepala Perpustakaan SekolahMadrasah
Dimensi kompetensi
Kompetensi Sub-kompetensi
Kompetensi Kependidikan
Memberikan bimbingan literasi
informasi • Mengidentifikasi
kemampuan dasar literasi informasi pengguna
• Menyusun panduan dan
materi bimbingan literasi informasi sesuai dengan
kebutuhan pengguna • Membimbing pengguna
mencapai literasi informasi • Mengevaluasi pencapaian
bimbingan literasi informasi • Memotivasi dan
mengembangkan minat baca komunitas sekolah
atau madrasah • Menciptakan kiat
pengembangan perpustakaan sekolah atau
madrasah
b Tenaga Perpustakaan SekolahMadrasah
Dimensi kompetensi
Kompetensi Sub-kompetensi
Kompetensi Kependidikan
Memberikan bimbingan literasi
informasi • Mengidentifikasi
kemampuan dasar literasi informasi pengguna
• Menyusun panduan dan materi bimbingan literasi
informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna
• Membimbing pengguna mencapai literasi informasi
• Mengevaluasi pencapaian bimbingan literasi
informasi • Memotivasi dan
mengembangkan minat baca komunitas sekolah
atau madrasah
Untuk melaksanakan
keterampilan literasi informasi
ini, pustakawan perlu memahami 9 standar literasi informasi yang ditetapkan
oleh American Association of School Librarian seperti di bawah ini :
Information Literacy
Standar 1 : siswa yang dianggap information literate dapat mengakses informasi secara efektif dan efisien.
Standar 2 : siswa yang dianggap information literate dapat mengevaluasi informasi secara kritis dan kompeten.
Standar3 : siswa yang dianggap information literate menggunakan informasi secara akurat dan kreatif.
Belajar Mandiri
Standar 4 : siswa yang dianggap sebagai pelajar yang mandiri adalah siswa yang information literate dan mendapatkan informasi
yang berhubungan dengan minat pribadi. Standar 5 : siswa yang dianggap pelajar mandiri adalah siswa yang
information literate dan menghargai literatur serta ekspresi informasi kreatif lainnya.
Standar 6 : siswa yang dianggap pelajar mandiri adalah siswa yang information literate dan berusaha dengan sebaik mungkin
dalam mencari informasi dan penyebaran pengetahuan.
Tanggung Jawab Sosial
Standar 7 : siswa yang berkontribusi secara positif terhadap masyarakat belajar dan masyarakat lainnya adalah siswa yang
information literate dan memahami pentingnya informasi terhadap masyarakat yang demokratis.
Standar 8 : siswa yang berkontribusi secara positif terhadap masyarakat belajar dan masyarakat lainnya adalah siswa yang
information literate dan mempraktekkan sikap yang etis berkenaan dengan informasi dan teknologi informasi.
Standar 9 : siswa yang berkontribusi secara positif terhadap masyarakat belajar dan masyarakat lainnya adalah siswa yang
information literatedan berpartisipasi secara efektif dalam kelompok untuk mendapatkan dan menyebarkan informasi.
Bila kita merujuk pada standar di atas, jelas bagi kita, bahwa jika kita menginginkan siswa sekolahmadrasah menjadi siswa yang
information literate, maka akan banyak keterampilan yang harus mereka miliki berkenaan dengan literasi informasi ini. Hal ini tentunya
membutuhkan perhatian
yang besar
bagi para
pustakawan sekolahmadrasah dan juga bantuan dari guru kelas Saiful-Haq, 2006 :
147.
b. Prospek