Program Literasi Informasi di Sekolah

secara mandiri. Pendidikan mandiri sepanjang hayat dilaksanakan harus dengan menguasai sumber-sumber informasi. Cakap informasi baru dapat berhasil bila seseorang memiliki berbagai keterampilan informasi yang memadai information skills information handling skills. Tidak berlebihan bila satu buku di antara sekian banyak judul buku skills for life keterampilan untuk bertahan hidup dan meningkatkan kehidupan Saiful- Haq, 2006b : 60. Untuk kemudahan proses belajarnya, semua siswa perlu mendapatkan keterampilan literasi informasi. Keterampilan semacam ini bukan saja berguna pada saat mereka berada ditingkat sekolah, tapi juga sangat penting bila mereka telah menyelesaikan studinya atau melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Sehingga siswa memiliki motivasi yangkuat untuk terus belajar dan pada saat-saat tertentu ikut berpartisipasi dalam masyarakat dimana mereka tinggal Saiful-Haq, dkk, 2006 : 149.

3. Program Literasi Informasi di Sekolah

Para ahli di bidang literasi informasi sepakat bahwa perpustakaan memiliki peran sangat penting dalam menciptakan masyarakat literat. Perpustakaan memiliki kontribusi besar untuk membentuk masyarakat informasi yang berpikir kritis dan menjadi pembelajaran seumur hidup. Mengutip dari Behrens 1994 dekade 80-an, pustakawan akademis melakukan tinjauan terhadap program pendidikan pengguna dengan fokus pengembangan untuk masa depan. Di akhir dekade tersebut, beberapa program pendidikan pengguna digantikan oleh program-program yang bertujuan mencapai literasi informasi. Pada saat yang sama perpustakaan di Amerika juga memberi perhatian khusus pada peran mereka terhadap proses pembelajaran. Tindakan ini merupakan rekomendasi dari beberapa laporan mengenai pentingnya reformasi pendidikan di negara tersebut, seperti yang tertuang dalam A Nation at Risk and College. Pustakawan mulai memperhatikan hubungan antara pendidikan pengguna, literasi informasi, dan pembelajaran seumur hidup. Pemikiran lebih lanjut adalah bahwa pustakawan harus mengajarkan pengguna mengelola informasi bekerja sama dengan aplikasi teknologi baru, dan untuk mencapai hasil optimal sebaiknya materi tersebut terintegrasi dengan kurikulum di sekolah atau di pendidikan tinggi Naibaho, 2008 : 1. Mengutip California School Library Association istilah keterampilan informasi sendiri kadang disamakan dengan pengertian keterampilan keperpustakaan, yang lebih menekankan pada pengajaran bagaimana menemukan informasi di perpustakaan, intinya mengajarkan bagaimana sistem layanan perpustakaan beroperasi. Program literasi informasi mempunyai cakupan yang lebih luas dari pada keterampilan keperpustakaan library skills. Literasi informasi menekankan pada sumber primer, keberagaman bahasa dan sumber informasi, pendekatan keberagaman perspektif, kerjasama identifikasi masalah, dan lain-lain. Program ini juga membimbing siwa akan terbentuknya kecakapan dalam mengelola dan mengorganisir berbagai fakta sehingga terjadi sinkronisasi dengan kebutuhan, kecakapan dalam menciptakan pengetahuan dalam menghubungkan informasi yang baru dengan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya, termasuk secara kecakapan dalam menggunakan pengetahuan tersebut secara bijaksana dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam penerapannya pustakawan atau guru pustakawan teacher-librarian perlu membuat perencanaan yang matang berkaitan dengan persiapan sarana, penyediaan sumberdaya informasi maupun prosedur kegiatan yang akan dijalankan. Untuk menjalankan program pengajaran literasi informasi, masing-masing tenaga didik di sekolah harus ikut berperan aktif. Musyawarah perlu diupayakan dengan melakukan komunikasi atau pertemuan-pertemuan baik secara formal maupun informal dengan individu-individu terkait. Materi dan metode setiap kegiatan literasi informasi dapat dibicarakan secara detail dan terpadu agar memperoleh pemahaman yang sejalan bagi semua pihak. Program literasi informasi di sekolah bisa jadi mengintervensi penerapan kurikulum, metode belajar mengajar dan pengadaan sarana serta sumber daya informasi sekolah yang bersangkutan. Keinginan pustakawan perlu memperoleh dukungan yang kuat dari guru dan kepala sekolah Nuryudi, 2006 : 25. Penerapan literasi informasi dapat dilaksanakan di pendidikan dasar dan sama pentingnya bagi siswa sekolah. Oleh karena itu program literasi informasi mulai perlu diterapkan di perpustakaan sekolah di Indonesia karena kemampuan anak dalam mengenali informasi yang dibutuhkan, mencari, menseleksi, mengevaluasi dan menyampaikannya kepada orang lain merupakan kemampuan yang dibutuhkan seumur hidup Hariyadi, 2005 : 35. Hal tersebut diperkuat, dengan isi peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 22 tahun 2006 mengenai melek informasi. standar tersebut untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, siswa sebaiknya diarahkan dalam mencari atau menelusur informasi yang dibutuhkan agar siswa tidak tersesat dalam ribuan informasi yang ada baik di perpustakaan atau sumber informasi lainnya. Oleh karena itu siswa harus melek informasi dengan menyadari pentingnya informasi dalam proses belajar dan mengetahui cara mencarinya. Sekolah melalui salah satu layanan perpustakaannya dapat membuat program literasi informasi.

E. Menunjang Kurikulum Sekolah

Pendidikan modern perlu menumbuhkan kesadaran siswa bahwa tujuan pendidikan dan pembelajaran tidak hanya terbatas pada pengalihan ilmu pengetahuan yang terkandung dalam buku ajar. Anak didik perlu menyadari bahwa ilmu pengetahuan yang mereka peroleh tidak terpisahkan dari aspek pengetahuan lain yang terkandung di berbagai sumber, media dan alam sekitar. Pada diri anak didik perlu juga ditanamkan pengertian bahwa kemampuan dan keterampilan mereka akan berkembang dengan meningkatkan penggunaan berbagai sumber atau media informasi yang lebih luas, termasuk media internet, buku fiksi, dan juga termasuk lewat pengamatan kejadian di lingkungan disekitarnya. Sehingga buku teks bukan merupakan satu-satunya sumber pengetahuan mereka. Oleh karena itu,