perpustakaan yaitu bimbingan pemakai perpustakaan. Dan untuk Standar 5 memiliki satu program perpustakaan yaitu pembuatan kliping.
2. Program Perpustakaan Mendukung Kurikulum Sekolah
Kurikulum Sekolah An-Nisaa’ mengacu pada kurikulum Departemen Pendidikan Nasional yang diperkaya dalam penerapannya.
Peningkatan mutu pendidikan nasional diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia seutuhnya melalui olah hati SQ, olah rasa EQ, olah
pikir IQ, dan olah raga PQ agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global.
Untuk mendukung tujuan pendidikan nasional tersebut, maka Sekolah An-Nisaa’ menerapkan PIESQ-Integrated. PIESQ Integrated
berupaya mengintegrasikan dan mengembangkan kecerdasan physical, intelectual, emotional,
dan spiritual secara seimbang yang akan melahirkan manusia penuh dengan makna dan keagungan greatness.
Dalam penerapannya, berbagai mata pelajaran saling dikaitkan melalui tema-tema tertentu spider web dengan nilai-nilai agama dan nilai-nilai
kebaikan universal menjadi ruhnya. Dengan metode pembelajaran active learning
, diharapkan terjadi sinergi PIESQ-Integrated yang berwawasan agama, teknologi, seni dan lingkungan. Pengintegrasian berbagai mata
pelajaran ditujukan agar siswa memahami secara mendalam menyeluruh berbagai materi yang diajarkan dan dapat melihat suatu permasalahan dari
berbagai sudut pandang disiplin ilmu yang berbeda.
Sedangkan untuk program perpustakaan, Sekolah An-Nisaa’ menerapkan jadwal kunjungan tersendiri yang diperuntukkan bagi siswa
dalam melakukan pembelajaran di perpustakaan yang program-program tersebut diajarkan langsung oleh pustakawan, seperti contoh program
kegiatan yang telah dipaparkan di atas. Sehingga setiap kelas mempunyai waktu sendiri yang jadwalnya dapat dilihat pada bagian lampiran library’s
schedule .
Dalam pembentukan dan penyusunan program perpustakaan disesuaikan dengan kurikulum yang digunakan sekolah yang telah selesai
dibentuk. Pembentukan dan penyusunan program-program pembelajaran perpustakaan dibuat sendiri oleh pihak perpustakaan yang program-
programnya disesuaikan dengan tingkat masing-masing kelas, sehingga menghasilkan suatu kurikulum perpustakaan tersendiri yang dibuat pada
setiap awal semester. Sehingga di sini program perpustakaan tidak terdapat di kurikulum sekolah melainkan berada di kurikulum tersediri yang dapat
dilihat pada lampiran dibelakang tentang program perpustakaan 2008- 2009.
Untuk kelas 5 SD-SMP perpustakaan bekerjasama dengan guru Bahasa Indonesia dengan mengadakan kegiatan lingkar sastra. Kegiatan
lingkar sastra adalah kerjasama antara guru bahasa Indonesia kelas 5 dengan pihak perpustakaan. Contohnya seperti : menganalisa sebuah puisi,
membuat resensi dari sebuah novel, dan sebagainya. Dalam melakukan kegiatan lingkar sastra biasanya dibuat kelompok kecil yang
beranggotakan 3-4 orang. Sedangkan untuk materinya sendiri tergantung dari guru. Manfaat dari program ini adalah melatih siswa untuk
menghargai teman dan memberikan kesempatan untuk berbicara dan mengungkapkan pendapat. Serta melatih kemampuan untuk menyimak
pendapat orang lain.Selain itu, perpustakaan juga bekerjasama dengan para guru lain misalnya dengan guru IPA yaitu seperti contoh di bawah ini:
Apabila guru memberikan tugas kepada siswa tentang “habitat” kemudian guru tersebut meminta bantuan kepada pihak perpustakaan
untuk memberikan pelajaran-pelajaran tentang “habitat” dengan menggunakan koleksi yang ada di perpustakaan. Maka, para siswa diajak
ke perpustakaan oleh gurunya dan di perpustakaan pustakawan menunjukkan buku apa saja yang memuat tentang “habitat” kepada para
siswa. Sehingga dari sini siswa dapat belajar tidak hanya pada satu buku tetapi dapat belajar dari berbagai sumber buku yang ada di perpustakaan.
Dari penjelasan di atas dapat diuraikan bahwasannya perpustakaan dalam pembentukan program perpustakaan belum terintegrasi dengan
kurikulum sekolah yang dalam hal ini program perpustakaan masih berdiri sendiri seperti pada contoh : lampiran program perpustakaan 2008-2009.
Akan tetapi, program perpustakaan di Sekolah An-Nisaa’ ikut mendukung pro-aktif kurikulum yang telah diterapkan sekolah. Dengan memberikan
program-program yang ikut mendukung sehingga kurikulum yang ada dalam penerapannya dapat diperkaya. Selain itu, seringnya pustakawan
melakukan kerjasama seperti yang diuraikan di atas merupakan point yang penting dalam mendukung kurikulum sekolah.
3. Hambatan dan Solusi