Menunjang Kurikulum Sekolah TINJAUAN TEORITIS

kepada orang lain merupakan kemampuan yang dibutuhkan seumur hidup Hariyadi, 2005 : 35. Hal tersebut diperkuat, dengan isi peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 22 tahun 2006 mengenai melek informasi. standar tersebut untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, siswa sebaiknya diarahkan dalam mencari atau menelusur informasi yang dibutuhkan agar siswa tidak tersesat dalam ribuan informasi yang ada baik di perpustakaan atau sumber informasi lainnya. Oleh karena itu siswa harus melek informasi dengan menyadari pentingnya informasi dalam proses belajar dan mengetahui cara mencarinya. Sekolah melalui salah satu layanan perpustakaannya dapat membuat program literasi informasi.

E. Menunjang Kurikulum Sekolah

Pendidikan modern perlu menumbuhkan kesadaran siswa bahwa tujuan pendidikan dan pembelajaran tidak hanya terbatas pada pengalihan ilmu pengetahuan yang terkandung dalam buku ajar. Anak didik perlu menyadari bahwa ilmu pengetahuan yang mereka peroleh tidak terpisahkan dari aspek pengetahuan lain yang terkandung di berbagai sumber, media dan alam sekitar. Pada diri anak didik perlu juga ditanamkan pengertian bahwa kemampuan dan keterampilan mereka akan berkembang dengan meningkatkan penggunaan berbagai sumber atau media informasi yang lebih luas, termasuk media internet, buku fiksi, dan juga termasuk lewat pengamatan kejadian di lingkungan disekitarnya. Sehingga buku teks bukan merupakan satu-satunya sumber pengetahuan mereka. Oleh karena itu, kegiatan belajar perlu diperlengkapi dengan beragam bahan bacaan dan literatur sebagai sarana penguatan dan pengayaan keilmuan yang terkandung pada buku ajar dari kurikulum sekolah. Pada fase ini mulai dimasukan pembelajaran perpustakaan library skill pada kurikulum sekolah sebagai muatan lokal Mulok. P eran perpustakaan sekolah akan menjadi signifikan dalam pembelajaran di sekolah dalam sistem belajar mengajar: 1. Perpustakaan berubah dari hanya berperan sebagai “layanan penunjang” supportive services menjadi mitra proses pembelajaran. 2. Perpustakaan berubah dari penyedia informasi tercetak menjadi koleksi multimedia dinamis yang menyediakan informasi lengkap yang berhubungan kegiatan kurikulum. Dengan melihat perubahan di atas maka pustakawan akan terlibat aktif dalam pembelajaran di sekolah. Selama fokus pendidikan telah beranjak dari produk pembelajaran kepada proses pembelajaran yang akan menghasilkan outcome maka tugas, fungsi dan dedikasi pustakawan akan semakin besar peranannya Lipi, 2009 : 8. Kemandirian siswa hendaknya diarahkan menuju terbentuknya sikap mental, dimana siswa tidak saja memiliki pengetahuan dasar, tetapi juga keahlian informasi information literate student. Siswa yang demikian tidak hanya cukup memiliki pengetahuan yang diajarkan, tetapi juga mengembangkannya melalui media atau sarana yang ada di sekitarnya. Mereka tidak hanya menerima informasi dan data begitu saja tetapi juga mampu membuktikan akurasi dan kebenaran teorinya dari setiap informasi yang mereka temukan. Sehingga, mereka dapat menyadari dan berupaya untuk menggunakan informasi yang benar pada saat yang tepat. Perpustakaan sekolah dapat menunjang sistem pembelajaran yang demikian ini bila dikelola dengan profesional sehingga di dalamnya terkandung koleksi dan terbentuk lingkungan yang kondusif untuk membangun pertumbuhan minat baca dan keahlian informasi. dengan demikian peserta didik akan terbiasa memanfaatkan keberadaan berbagai sarana perpustakaan yang menunjang terbentuknya kompetensi pribadi yang kokoh Nuryudi, 2006 : 14. Para pustakawan harus mempunyai cara untuk mengintegrasikan keterampilan perpustakaan pada kurikulum yang bertujuan untuk mengarahkan para siswa pada keterampilan informasi dalam melakukan tugas-tugas informasi Farida, dkk, 2005 : 24.

BAB III PROFIL

A. Profil Singkat

1. Sekolah An-nisaa’

Sekolah An-nisaa’ didirikan pada tahun 1995 oleh Bapak Rasyid Izada dan Ibu Rosfia Rasyid ditengah keprihatinan semakin menurunnya moral dan akhlak bangsa yang berkembang semakin tidak bernurani. Keadaan tersebut sangat mengkhawatirkan bahkan membahayakan masa depan bangsa. Sekolah An-nisaa’ telah beroperasi sejak tahun 1995 dimulai dari Taman Kanak-Kanak. Pada saat ini, Sekolah An-nisaa’ telah berkembang dan menyelenggarakan pendidikan bermutu pada tingkat Kelompok Bermain KB, Taman Kanak-kanak TK, Sekolah Dasar SD, dan Sekolah Menegah Pertama SMP. Untuk mendukung tujuannya, Sekolah An-nisaa’ melengkapi diri dengan berbagai sarana dan prasarana sekolah yang memadai, diantaranya ruangan kelas yang representatif, lingkungan yang lapang dan bernuansa asri, dua perpustakaan yang nyaman dan memiliki koleksi memadai, lab komputer, lab sains, ruang musik, ruang musik kedap suara, antar jemput, caterring, kantin, mushola yang luas, area parkir, green lab, UKS, aula, ruang serbaguna, lapangan sepak bola, lapangan futsal dan lapangan basket.