Program Perpustakaan Profil Singkat

mengembalikan buku. Kalau bagi anak KB dan TK yang terlambat pengembalian bukunya tidak ada denda, tetapi hanya pengurangan waktu baca mereka. Jadi ada perjanjian diawal.

8. Kerjasama Perpustakaan

Dalam rangka mendukung proses pembelajaran, perpustakaan melakukan kerjasama, baik dengan masyarakat sekolah, seperti : ketua yayasan, guru staf administrasi, dan orang tua atau wali siswa maupun dengan masyarakat sekolah. Kerjasama dengan pimpinan yayasan dan staf administrasi dilakukan dalam rangka menyusun program kerja beserta dana yang diperlukan untuk melaksanakan program kegiatan. Sedangkan dengan guru, kerjasama dilakukan dalam hal pemilihan bahan pustaka atau koleksi perpustakaan, dan dalam hal pelaksanaan kegiatan atau pelaksanaan perpustakaan, misalnya : dalam kelas 4-6 SD. Dengan para orang tua atau wali, kerjasama dilakukan, misalnya, dalam hal penerbitan karya siswa. Banyak karya siswa yang telah di nilai oleh guru kemudian diterbitkan atas biaya orang tua atau wali, dan selanjutnya menjadi koleksi perpustakaan. Adapun kerjasama dengan masyarakat luar sekolah dilakukan dengan beberapa lembaga seperti, Perpustakaan Nasional Plus, Perpustakaan Al-Izhar.

9. Program Perpustakaan

a. Friend of Library Program ini diperuntukkan kepada anggota yang benar-benar ‘concern’ terhadap perkembangan koleksi di perpustakaan temasuk guru dan siswa. Program ini kengharuskan tiap anggota menyumbang 4 buku yang terdiri dari fiksi, non fiksi, majalah dan prioritas untuk meminjan koleksi terbaru dan pin sahabat perpustakaan. b. Bimbingan Pemakai Perpustakaan Program ini diberikan pada awal tahun ajaran, yang mengajarkan tentang fungsi perpustakaan dan menjelaskan tentang otomasi perpustakaan dan persyaratan dalam peminjaman, pengembalian buku dengan program athenium light, serta menginformasiakan No. DDC dan lokasi buku tersebut di rak dengan warna yang berbeda. c. Info Buku Baru Penyebaran informasi buku baru yang dimiliki oleh Perpustakaan An-nisa melalui brosur atau mading yang siap dipinjamkan kepada anggota perpustakaan. Mading Perpustakaan: Siswa membuat mading menurut kelas, sesuai dengan tema yang diberikan oleh staf perpustakaan. d. Program Storytelling Program ini diadakan untuk siswa KB, TK, dan siswa kelas 1-3 pustakawan dapat mengapresiasikan kemampuannya dalam mendongeng melalui media yang telah disediakan di perpustakaan, seperti : boneka, buku cerita yang ada, melalui chart, draw talk, radio set lengkap dengan audio sistem. Lalu cerita tersebut didiskusikan oleh setiap siswa, agarmereka dapat menginformasikan kembali tentang karakter tokoh dan alur cerita. Selain itu ada juga program membaca buku cerita, menggambar dan mewarnai serta mendisplay, bermain puzzle, membuat cerita sendiri, dan mempelajari cara membaca dan mencari kata kamus. Untuk kelas 4 SD-SMP lebih diarahkan kepada latihan menggunakan dan lomba mencari kata di kamus dan ensiklopedi, serta siswa juga dijelaskan bagaimana tehnik penggunaan indeks dengan cepat. Untuk program nonton film menggunakan TV dan DVD, setelah selesai didakan sharing, apa yang didapat pada film tersebut. Untuk kelas yang lebih tinggi harus menganalisa tokoh-tokoh film, lalu mereka mengapresiasikan. Di kelas 5 dan 6 SD ada teknik pembuatan kliping. Pustakawan yang menentukan materi dan tema, siswa sediakan koran, kemudian. Dan kliping yang mereka buat dengan menyertakan nama, tanggal, halaman, kolom serta baris apa atau berapa. Untuk kelas 6 diadakan program pengenalan internet dan teknik mencari informasi dengan google , pustakawan hanya membimbing secara teori, untuk praktek mereka langsung ke lab komputer bersama pembimbingnya.

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Pengumpulan Data

1. Metode Pengumpulan Data

Data-data yang ada di bawah ini merupakan jawaban yang dihasilkan dari observasi, wawancara dan kuesioner. Adapun deskripsi dilaksanakannya ketiga metode tersebut adalah sebagai berikut : Metode yang dilakukan pertama adalah observasi, yang dilaksanakan di Perpustakaan An-nisaa’ dengan mengadakan peninjauan secara langsung dalam jangka waktu selama dua minggu, yang pelaksanaannya tidak dilakukan secara berurutan. Observasi dilaksanakan dengan cara melihat keadaan perpustakaan dari semua segi yang dilakukan secara keseluruhan mulai dari ruangan hingga program-program yang diselenggarakan. Keunggulan melakukan observasi terlebih dahulu adalah bisa membandingkan pelaksanaan yang ada di lapangan dengan hasil wawancara maupun kuesioner. Metode yang kedua adalah dengan melakukan wawancara. Wawancara dilakukan dengan menggunakan dua nara sumber yaitu yang berasal dari perpustakaan dan sekolah. Dari perpustakaan diwakilkan oleh kepala perpustakaan dan dari sekolah diwakilkan oleh guru yang mengajar kelas 5. Alasan diadakannya wawancara dengan pihak perpustakaan dan sekolah adalah untuk mengetahui secara pasti tentang upaya-upaya yang