Mencatat Apa dan Siapa yang Dibicarakan dalam Diskusi
8 Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program IPA – IPS
Ada satu protes keprihatinan yang dilontarkan oleh seorang penulis yang sudah memiliki nama, yaitu Gola Gong pada saat seorang panitia
dialog kepenulisan mengajukan proposal kepadanya sebagai pembicara dalam dialog tersebut. “Apakah tidak bosan mengundang saya? Hasilnya
selama ini yang sudah terwujud apa? Apakah saya masih laku untuk ditawarkan, sementara dunia fashion, jumpa fans, cover majalah, jauh
lebih laris dibandingkan dunia kepenulisan?” Hal ini saya kira wajar jika Gola Gong seakan-akan memberontak melihat ketidakpedulian para
remaja dan mahasiswa sekarang terhadap lahan yang sebenarnya menjanjikan masa depan yang sangat cerah. Apalagi setelah adanya
reformasi tahun 1998, adanya kebebasan berdemokrasi, berekspresi, dan berkarya sangat marak bermunculan media massa cetak dan
elektronik di Indonesia. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan penulis- penulis remaja yang masih memiliki idealisme dan ketangguhan berkarya
secara inovatif.
Faktor utama yang menyebabkan “kemandekan dan kemandulan” proses kreatif para mahasiswa dan remaja dalam dunia tulis-menulis
adalah sebagai berikut. 1.
Mahasiswa kurang mencintai dunia tulis-menulis. 2.
Kurangnya bekal dan pelatihan kepenulisan atau jurnalistik bagi mahasiswa.
3. Mahasiswa kurang merespons kegiatan tulis-menulis yang dapat
mendukung keprofesionalan sebagai sarjana plus pada saat lulus kuliah nantinya.
Sebagai pegangan bagi penulis pemula, perlu diperhatikan beberapa
persyaratan ketika ingin menulis artikel, esai, atau mungkin karya jurnalistik lainnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai
berikut. 1.
Mengetahui Persyaratan Menulis a.
Tulisan harus orisinil, belum pernah dimuat di media lain. b.
Bersifat aktual dan faktual. c.
Mengandung unsur ilmiah populer, bukan ilmiah teknis. d.
Tidak menyerang pribadi orang lain atau memojokkan pihak- pihak tertentu.
e. Tidak melanggar kesusilaan.
f. Materi bukan merupakan promosi yang bersifat komersial
tentang suatu produk atau usaha jasa lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung.
9 Perkembangan Telekomunikasi dan Informasi
2. Etika Penulisan
Kebebasan penulis artikel di media cetak tetap harus berpegang pada rambu-rambu ataupun aturan penulisan di media cetak.
Berikut ini beberapa etika yang harus diperhatikan seorang penulis media cetak.
a.
Jangan mengirimkan naskah yang sama atau mirip kepada lebih satu media cetak.
b. Jangan memanfaatkan artikel untuk kepentingan seseorang atau
kelompok. c.
Jangan menanyakan kapan artikel Anda dimuat dan honor Anda sebagai penulis.
g. Jangan meminta kembali artikel Anda apabila tidak dimuat di
media cetak. h.
Pahami karakter media cetak yang Anda incar tersebut, baik model, gaya, pembaca, dan model pengiriman naskahnya.
3. Memahami Karakter Redaktur
Masing-masing redaktur media cetak memiliki karakter yang berbeda-beda. Namun demikian, para redaktur pada umumnya
memiliki cara kerja yang sama dalam bidang penerbitan media. Oleh karena itu, Anda harus mengenali dan memahami karakter
redaktur masing-masing media cetak.
4. Mengenal Kerja Redaktur
Seorang redaktur media cetak biasanya memiliki beberapa alternatif ketika menentukan sebuah tulisan dimuat atau tidak. Hal-
hal yang biasanya dilakukan oleh redaktur untuk memilih artikel yang akan dimuatnya, antara lain sebagai berikut.
a.
Apakah topik artikel aktual atau judulnya menarik. b.
Khusus untuk judul apakah ada kejutan, keunikan, atau menun- jukkan kebaruan.
c. Apakah panjang tulisan sesuai yang dipersyaratkan masing-
masing media masa cetak. d.
Apakah artikel datang tepat waktu atau bahkan mendahului waktu, khususnya artikel yang menanggapi peristiwa teragenda.
e. Apakah artikel itu secara teknis memudahkan misalnya Anda
kirim lengkap dengan disketnya. f.
Apakah artikel itu mempunyai ide baru atau sekadar mengulang pendapat orang lain.
g. Apakah sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar.
10 Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program IPA – IPS
h. Bagaimana mengurai sintesis antara teori dan kenyataan.
i. Apakah sistematika penulisan artikel sudah runtut atau belum.
5. Strategi Pengiriman Naskah
a. Artikel dikirim sendiri.
b. Dikirim lewat pos atau paket.
c. Mengirim lengkap dengan disket.
d. Dikirim melalui modem.
e. Mengirim lewat faksimile.
f. Mengirim melalui e-mail.
6. Mengenali Kelemahan
a. Penulis senior.
b. Penulis pemula.
Keuntungan menjadi seorang penulis secara nyata dalam kehidupan kita adalah sebagai berikut.
1. Mendapatkan honorarium yang sangat menarik dari tulisan-tulisan
yang dimuat di media massa cetak atau majalah, baik lokal, nasional, maupun internasional.
2. Memiliki kebanggaan pribadi karena tulisannya dapat dimuat di
salah satu media massa cetak, baik lokal maupun nasional sehingga nama diri dan ide kita dapat dibaca dan diketahui oleh masyarakat,
baik para praktisi, akademisi, maupun klien.
3. Nama kita dikenal oleh para akademisi, praktisi media massa cetak,
redaktur, dan para editor penerbitan, sehingga akan membuka jalan untuk keberhasilan kita di masa-masa yang akan datang.
Akhirnya, sebagai catatan akhir marilah kita bersama-sama
berproses, berkreatif, berekspresi, dan berapresiasi untuk dapat mewujudkan keinginan dan idealisme kita dengan menulis.
Riwayat Singkat Pembicara Muhammad Rohmadi, S.S., M.Hum. lahir di Sragen, 13 Oktober
1976. Saat ini penulis tinggal dengan istrinya, Yuli Kusumawati, S.S. di Tunggul Sari RT 0206, Pajang, Laweyan, Surakarta Telp. 0271
739450. Pendidikan SD hingga SMA diselesaikan di Sragen, yaitu SDN Pungsari 1 tahun 1988, SMPN 1 Plupuh tahun 1991, dan SMUN
Gemolong tahun 1994. Gelar Sarjana Sastra diraih di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, bidang Linguistik, Fakultas Sastra dan Seni Rupa
UNS tahun 1999 dengan Skripsi “Pemakaian Bahasa Indonesia dalam Rubrik Wong Solo Ngudarasa Solopos: Kajian Pragmatik”, dan gelar
11 Perkembangan Telekomunikasi dan Informasi
Magister Humaniora, minat utama Linguistik, diraih di Pascasarjana UGM Yogyakarta tahun 2002 dengan Tesis “Asosiasi Pornografis Judul-
Judul Berita Artis dalam Media Massa Cetak: Kajian Sosiolinguistik”.
Penulis memulai karier mengajar sejak tahun 1997-1998 sebagai Tentor LBB Omega Gama dan Primagama Surakarta, tahun 1999-2000
menjadi wartawan di SKH Pos KitaBengawan Pos Solo, tahun 2000- 2002 menjadi tentor di LBB Neutron Yogyakarta, dosen di Universitas
Veteran Bantara Sukoharjo dan Universitas Muhammadiyah Purworejo. Sejak 1 Desember 2002 penulis diangkat sebagai dosen tetap Program
Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Jurusan PBS FKIP UNS - sekarang. Mata kuliah yang pernah diampu di Perguruan Tinggi
antara lain; Sosiolinguistik, Pragmatik, Semantik, Psikolinguistik, Linguistik Umum, Linguistik Terapan, Fonologi, Sintaksis, Analisis
Kesalahan Bahasa, Jurnalistik, Filsafat Ilmu, dan Menyimak.
Hasil karya ilmiahnya antara lain: “Asosiasi Pornografis dalam Media Massa Cetak” Jurnal Retorika Pascasarjana PBI UNS, Oktober
2003, “Valensi Morfologis Verba Adjektiva dalam Bahasa Indonesia” Jurnal Dwijawacana FKIP UNS, Mei 2004, “Karakteristik Bahasa
Penyiar Radio JPI FM Solo Jurnal Humaniora Fakultas Ilmu Budaya UGM, Juni 2004, Eksistensi Bahasa Jawa di Eraglobalisasi Seminar
Nasional, Emang Islam Nggak Gaul karya Munif Tauchid sebagai Editor, Pragmatik: Teori dan Analisis Lingkar Media Yogyakarta, Juli
2004, Cendera Mata Cinta from “ABG” to “ABG” karya Drs. Yant Mujiyanto sebagai Editor. Selain itu, penulis juga aktif dalam berbagai
seminar dan menulis di media massa cetak, seperti Solopos, Bengawan Pos, Kedaulatan Rakyat,
dan Suara Merdeka.
Sumber: Materi Training Dasar-Dasar Jurnalistik di SMK 6 Solo, 3 Oktober 2007 dengan perubahan seperlunya