Merangkum Isi Seluruh Artikel Mengelompokkan Puisi Berdasarkan Tema

121 Membangun Bangsa Melalui Pendidikan yang kau ingin lompat kau terjang maka, bersukalah -cukup bagiku, kau- dengan sebuah rumah di dada pelindung panas hujan gebyar di luaran Puisi d: Nama Kenapa dinamai gula? karena manis jika dinamai garam, apakah asin? Puisi e: Tentang Siulmu Sudahlah memang siulmu paling merdu dan semua waktu telah hampir menjadi milikmu biarlah sisa-sisa debu itu berlalu, menjauh dariku darimu aku sudah lelah menghirup polusi ini, sesak sudah sering terkapar dengan muntahan angin siulmu sudahlah apakah kau tak ingin memandang langit untuk sekali saja mengakui kesombongannya? Sumber: harian Solopos, Minggu, 5 Agustus 2007 122 Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program IPA – IPS Pelatihan Anda sudah mempelajari cara mengelompokkan puisi berdasarkan tema, sekarang kerjakan perintah-perintah di bawah ini 1. Cari dan pilih salah satu buku kumpulanantologi puisi di perpustakaan sekolah masing-masing 2. Baca dengan saksama, setelah itu kelompokkan puisi-puisi tersebut berdasarkan tema Kerjakan di buku tugas 3. Kumpulkan kepada guru untuk diberi penilaian

2. Menganalisis Gaya Pengarang

Dari hasil pengelompokan puisi berdasarkan temanya, tentu Anda sudah dapat memahami sedikit banyak isi puisi tersebut. Untuk memahami lebih lanjut, analisislah puisi di atas tadi di buku tugas dengan menggunakan format berikut ini No. 1. Tahap keterlibatan jiwa Tahap Apresiasi dan Analisis Pertanyaan Apresiasi Gaya Pengarang 1. Permasalahan yang disampaikan penyair tentang desa, politik, zaman edan? 2. Bagaimana perasaanpenyair tentang persoalan sedih, iba, histeris, jengkel? Tunjukkan buktinya 3. Bagaimana penyair berbicara kepada pem- baca mengeluh, mendakwa, menyalahkan, menangis, humor, dll? 4. Apa yang diinginkan penyair kepada pembaca berbelasungkawa, gembira, mengagumi, hormat, iba, dll? 5. Apakah Anda merasa senang dan puas membaca puisi tadi? Beri alasannya 2. Tahap pemahaman estetika dan artistik 1. Apa yang Anda bayangkan ari puisi tadi pemandangan, panorama, bunyi, gerak, dll? 2. Apakah penyair berhasil mengungkapkan pikiran dan perasaannya? 123 Membangun Bangsa Melalui Pendidikan No. Tahap Apresiasi dan Analisis Pertanyaan Apresiasi Gaya Pengarang 3. Apakah puisi tadi enak dibaca dan mudah dihayati? 4. Di mana letak keindahan puisi tadi? 5. Dari judul yang diceritakan, apakah imajinya cukup menimbulkan perasaan tertentu, kata- katanya bermakna atau tidak, bagaimana simbol-simbol yang ada, bagaimana figur tokohnya, temanya, dan permainan bunyinya? 3. Tahap hubungan konteks 1. Adakah pengalaman berharga dari puisi tersebut? 2. Adakah pengalaman baru dari puisi tersebut? 3. Apakah ada katarsis yang menyucikan jiwa Anda? 4. Bagaimana seandainya puisi tadi Anda alami sendiri? 5. Nilai moral apa yang dapat Anda ambil?

3. Mengidentifikasi Ciri-ciri Puisi Kontemporer

Puisi kontemporer pastinya memiliki ciri-ciri yang dapat membedakan dari puisi lama dan puisi baru. Ciri-ciri tersebut dapat Anda lihat dari segi pemakaian diksi, tema, rima, tipografi, pencitraan, dan sebagainya. Berikut ini dituliskan beberapa ciri-ciri puisi kontemporer dan selebihnya Anda dapat menemukan dengan berdiskusi. 1. Pilihan kata diambil dari bahasa sehari-hari yang disebut bahasa “kerakyatjelataan”. 2. Revolusi tipografi atau tata wajah yang bebas aturan dan cenderung ke puisi konkret. 3. Penggunaan estetika baru yang disebut “antromorfisme” gaya bahasa berupa penggantian tokoh manusia sebagai “aku lirik” dengan benda- benda. 4. Puisi-puisi profetik keagamaanreligius dengan kecenderungan men- ciptakan penggambaran yang lebih konkret melalui alam, rumput, atau daun-daun. 124 Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program IPA – IPS Pelatihan 5. Kritik sosial juga masih muncul dengan lebih keras karena kekuasaan Orde Baru dan ketidakmenentuan situasi di tahun 2000-an. 6. Selaras dengan bentuk tipografi baru, banyak diciptakan puisi dengan corak bait baru atau “nirbait” tidak menggunakan sistem pembuatan bait-bait. 7. Penggunaan citraan alam benda. 8. Pergeseran “atavisme” ceritadongeng kuno dengan pelukisan yang bersifat isosentrik terasing, bercirikan warna lokal dengan inovasi sehingga menghilangkan sifat keterasingan. 9. Penggantian aku lirik luaran aku lirik yang bersifat fisik seperti puisi-puisi Chairil Anwar dan penyair sezamannya ke arah aku lirik dalaman lebih bersifat batin. 10. Komposisi di bangun dalam pengaturan partisipasi benda-benda, peristiwa, pertanyaan aku lirik, dalam perfeksi yang sejajar dan objektif. 11. Penciptaan interaksi massal dari hal-hal yang bersifat individual. Anda telah mempelajari cara menganalisis gaya pengarang dan mengidentifikasi ciri-ciri puisi kontemporer. Sekarang coba Anda identifikasi ciri-ciri puisi kontemporer di atas dilihat dari berbagai segi Gunakan format berikut untuk pengerjaan dan Salinlah di buku tugas Format

D. Menulis Resensi Buku Pengetahuan

Tujuan Pembelajaran Anda diharapkan mampu memahami pengertian dan tujuan resensi, unsur-unsur dalam resensi, format baku resensi, serta langkah-langkah menyusun resensi

1. Pengertian dan Tujuan Resensi

Kata resensi berasal dari bahasa Belanda, yaitu recensie. Dari bahasa Inggris menyebutnya review, sedangkan dalam bahasa Latin menyebutnya redevire. Dalam pemakaian bahasa Indonesia, resensi merupakan timbangan sebuah Ciri-ciri Puisi Kontemporer Yang Ditemukan Bukti Rima bebas atau tidak begitu dipentingkan Puisi a: Ada Konspirasi dalam diri menyiapkan air sembilan kematian lautku