75 Pelaksanaan Program-program Sekolah
b. Contoh esai:
Perda Kesenian dan Rumah Hantu
Oleh: Teguh W. Sastro
Beberapa waktu lalu Dewan Kesenian Surabaya DKS melontar- kan keinginan agar Pemkot Surabaya memiliki Perda Peraturan Daerah
Kesenian. Namanya juga peraturan, dibuat pasti untuk mengatur. Tetapi peraturan belum tentu tidak ada jeleknya. Tetap ada jeleknya. Yakni,
misalnya, jika peraturan itu justru potensial destruktif. Contohnya jika dilahirkan secara prematur. Selain itu, seniman kan banyak ragamnya.
Ada yang pinter pandai dan ada juga yang keminter sok tahu. Oleh karenanya, pertentangan di antara mereka pun akan meruncing,
misalnya, soal siapa yang paling berhak mengusulkan dan kemudian memasukkan pasal-pasal ke dalam rancangan Perda itu. Sejauhmana
keterlibatan seniman di dalam proses pembuatan Perda itu, dan seterusnya.
Itu hanya salah satu contoh persoalan yang potensial muncul pada proses pembuatan Perda itu, belum sampai pada tataran pelaksanaan-
nya. Hal ini bukannya menganggap bahwa adanya peraturan itu tidak baik, terutama menyangkut Perda Kesenian di Surabaya. Menyangkut
sarana dan prasarana, misalnya, bolehlah dianggap tidak ada persoalan yang signifikan di Surabaya. Akan tetapi, bagaimana halnya jika
menyangkut mental dan visi para seniman dan birokrat kesenian sendiri?
Dikutip seperlunya dari Jawa Pos, 30 Januari 2007
Setelah membaca dan memahami contoh kritik dan esai di atas, tentunya Anda dapat mengidentifikasi unsur-unsur dan ciri-ciri kritik dan esai tersebut.
2. Menulis Kritik Sastra
Untuk dapat menulis kritik dan esai dengan baik diperlukan latihan yang terus-menerus. Sebagai langkah-langkah menulis kritik dan esai perlu kalian
perhatikan hal-hal berikut. a.
Menentukan tema atau topik yang akan ditulisdikritik. b.
Mengumpulkan bahan-bahan referensi pendukung. c.
Mengidentifikasi unsur-unsur yang mendukung dan yang kontra. d.
Memilih unsur-unsur yang dapat mendukung tema. e.
Memulai untuk menulis kritik atau esai. f.
Membaca dan melakukan pengeditan ulang untuk revisi. g.
Mengirimkan ke media massa cetak.
76 Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program IPA – IPS
Selain langkah-langkah di atas, secara konkret Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini.
a. Menentukan tema
b. Menentukan bentuk tujuan tulisan kritik atau esai.
c. Mengumpulkan bahan dan mencari referensi yang mendukung.
d. Membuat kerangka kritik atau esai.
e. Membuat isi kritik atau esai.
f. Penutup atau kesimpulan.
Dengan langkah-langkah di atas, Anda dapat menulis kritik dan esai, baik di bidang sastra maupun nonsatra dengan baik. Untuk memperoleh kualitas
yang baik, lakukan secara rutin untuk menulis kritik dan esai.
3. Prinsip-prinsip Penulisan Kritik dan Esai
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis kritik dan esai suatu karya sastra, yaitu sebagai berikut.
1. Setiap kritikus yang cakap harus memerhatikan berbagai hal yang terdapat
pada setiap karya sastra. 2.
Kecermatan dalam mengungkapkan berbagai hal yang terdapat dalam karya sastra tersebut tergantung pada tingkat ketajaman perasaan kritikus.
3. Kritikus agar dapat menangkap kepribadian karya sastra harus melalui
rekreasi artistik. 4.
Kritikus harus tahu bahasa yang digunakan oleh sastrawan atau harus akrab dengan berbagai jenis gaya bahasaidiom, komposisi, latar belakang
kebudayaan.
Pada prinsipnya menuliskan kritik dan esai berkaitan dengan tiga aspek, yaitu:
1. Aspek historis, yaitu berkaitan dengan watak dan orientasi kesejarahan
mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan sastrawan dan menafsirkan hasrat keinginan berdasarkan minat sastrawan serta latar belakang budaya-
nya.
2. Aspek rekreatif, yaitu menghubungkan apa yang ditangkapyang telah
diungkapkan sastrawan, menuliskan kesan-kesan tentang pengalaman rohani yang diperoleh dari karya sastra yang telah dibaca.
3. Aspek penghakiman, yaitu berkaitan dengan nilai-nilai dan kadar artistiknya.
Penentuan nilai harus memenuhi tiga kriteria, yaitu: a.
estetik, yakni pencapaiannya sebagai karya seni; b.
epistemik, yakni tentang kebenaran-kebenaran; c.
normatif, yakni tentang arti kepentingan, keagungan, dan kedalaman- nya.
77 Pelaksanaan Program-program Sekolah
Refleksi Pelatihan
Ruang Info
Anda sudah mempelajari cara mengidentifikasi ciri-ciri kritik dan esai, menulis kritik sastra, prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai, nah agar
lebih terasah kemampuan Anda dalam menguasai materi kerjakan perintah-perintah di bawah ini
Tugas dikerjakan di rumah 1.
Setelah memahami ciri-cirinya, tulis sebuah kritik atau esai dengan langkah-langkah yang tepat
2. Periksa kembali hasil tulisanmu dari segi ejaan, tatabahasa, dan
hubungan antarkalimat 3.
Jika sudah baik, coba kirimkan ke redaksi media cetak yang terbit di kota Anda
Kegiatan kritik sastra yang pertama dilakukan oleh bangsa Yunani yaitu Xenophanes dan Heraclitus, ketika mereka mengecam pujangga
Homerus yang gemar mengisahkan cerita tentang dewa dewi yang mereka anggap tidak senonoh serta bohong.
Dalam pelajaran ini, Anda telah mempelajari serta mempraktikkan cara mendengarkan laporan lisan isi program sekolah, menyampaikan
gagasan dan tanggapan dalam diskusi, membaca cerpen dan menanggapinya, menulis kritik dan esai. Sudahkah Anda menguasai
materi yang Anda pelajari tersebut? Jika Anda belum menguasainya, sebaiknya Anda mempelajari kembali dan jangan sungkan-sungkan
menanyakannya kepada guru pengampu Anda, jika sudah mampu menguasai materi silakan Anda lanjutkan ke tema berikutnya.