15 Perkembangan Telekomunikasi dan Informasi
Pelatihan
c. Sebab-Akibat
Adalah proses penalaran yang dimulai dengan mengemukakan fakta yang berupa sebab dan sampai pada kesimpulan yang merupakan akibat.
Contoh: Bapak Rohmad adalah pekerja keras, sampai-sampai ia melupakan
waktu dan pola makan yang teratur. Akhir-akhir ini Bapak Rohmad tidak masuk kerja. Ia divonis menderita penyakit tipus akut. Oleh karena
itu, ia harus segera mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.
Baca teks berikut ini dengan cermat Sambil membaca, catat tiap-tiap paragrafnya yang termasuk pola generalisasi, analogi, dan sebab-akibat
Salin format berikut di buku tugas dan bandingkan dengan hasil tulisan teman Selanjutnya, serahkan kepada guru kalian untuk dinilai dan
dikomentari
Mahir Membaca Kuasai Informasi
Oleh: Dr. Ella Yulaelawati
Mahir membaca mengandung makna melampaui kemampuan membaca bunyi teks. Mahir membaca adalah mahir memahami makna
wacana bacaan secara mendalam disertai dengan kemampuan membaca dan menafsirkan konteks dari wacana tersebut. Kondisi sosial,
budaya, dan ekonomi, sebagai latar suatu wacana bacaan yang tersedia dapat dicerna dan dipahami dengan baik. Seseorang yang mahir
membaca adalah seseorang yang mampu membunyikan teks, memahami wacana, dan menghayati konteks suatu bacaan.
No. Paragraf Ke-1
Pola Generalisasi
Analogi Sebab-Akibat
16 Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program IPA – IPS
Bagi pembaca mahir, konteks bacaan dipahami berdasarkan informasi yang memadai. Pembaca yang mahir perlu terampil menulis
untuk menata dan menyimpan informasi yang dapat digunakan dalam pemahaman bacaan lebih lanjut. Dengan sendirinya, seseorang yang
mahir membaca adalah seseorang yang mampu menguasai informasi.
Untuk dapat menguasai informasi, seseorang diharuskan banyak sekali membaca dari berbagai media, baik media cetak maupun elektronik. Ia
diharapkan dapat mencari, menyimpan, dan mengelola informasi dengan menafsirkan informasi dalam bentuk catatan, kliping, tulisan, dan laporan.
Ia juga harus dapat selalu mengkinikan meng-update informasi agar tidak tertinggal. Keikutsertaan dalam mengkinikan informasi memerlukan
kemampuan dalam mempelajari informasi baru sekaligus menyeleksi infor- masi yang bermanfaat dan menyi-
sihkan informasi yang tidak relevan agar terjadi otomatisasi dalam ber-
komunikasi secara efisien. Pengeta- huan-pengetahuan usang yang tidak
bermanfaat dapat dikaji ulang, bahkan jika perlu dilupakan agar ter-
lepas dari belenggu statis yang me- ngundang ketertinggalan.
Kemahiran mengelola infor- masi terkini mencakup kemampuan
meneliti, memilih, menggunakan informasi disertai data akurat, dan membuang pengetahuan yang tidak
relevan. Dengan demikian, seseorang yang mahir mengelola informasi akan mampu menciptakan pengetahuan baru.
Mereka yang menguasai dan mengelola informasi, dapat melahir- kan kritik yang bermakna dan membangun. Mereka dapat melahirkan
kritik dengan pemahaman kontekstual berdasarkan data akurat yang menunjang persoalan-persoalan dalam kehidupan. Dengan kemampuan-
nya, mereka dapat memberikan gagasan-gagasan baru sebagai solusi atas permasalahan yang dikemukakannya.
Kemahiran membaca perlu didukung dengan penguasaan bahasa yang memadai, karena bahasa merupakan wahana perolehan dan
penyampaian informasi dan pengetahuan. Penguasaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa pemersatu harus
ditingkatkan. Dengan demikian, seseorang dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan antarmasyarakat dan kegiatan nasional ....
Dikutip seperlunya dari Buletin Pusat Perbukuan, Depdiknas No. 1 Tahun 2006 Gambar 2 Membaca dapat me-
nambah wawasan seseorang.
S u
m b
e r: D
o k
u m
e n
P e
n e
rb it