Memperbaiki Cara Berpidato dan Isi Pidato Berdasarkan Masukan Teman

28 Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program IPA – IPS Dari kaki langit ke kaki langir air membusa Dari tahun ke tahun ia datang memelukmu Sejak dari tumit ke paha, lalu lewat kepala Menyeret semua Bila air surut tinggallah angin menudungi kami Di atas langit dan di bawah lumpur si kaki Kelepak podang di pohon randu Bila tanggul pecah tinggallah runtuhan lagi Sawah retak-retak berebahan tangkai padi Nyanyi katak bertalu-talu Yang kami minta hanyalah sebuah bendungan saja Tidak tugu atau tempat main bola Air mancur warna-warni Kirimkan kapur dan semen, Insinyur ahli Lupakan tersianya sedekah berjuta-juta Yang tak sampai kepada kami Bertahun-tahun kita merdeka, bapa Yang kami minta hanya sebuah bendungan saja Kabulkanlah kiranya Sumber: Benteng, Taufiq Ismail

2. Memperbaiki Cara Pembacaan Berdasarkan Masukan dari Teman

Pada saat Anda membacakan puisi di depan kelas, tentu teman yang lain mencatat bagaimana penampilanmu mengenai kejelasan lafal, intonasi, dan kesesuaian ekspresinya, berikut saran-saran untuk memperbaikinya. Mintalah catatan tersebut, lalu coba perbaiki lagi agar sempurna cara pembacaan puisi yang kamu lakukan. Sebaliknya, berikan catatan tersebut kepada teman yang dinilai agar lebih baik lagi cara pembacaannya.

3. Memberikan Saran yang Bijak kepada Pembaca

Anda sudah dapat memberikan tanggapan terhadap teman yang membaca puisi, namun sudahkah Anda bijak dalam memberikan tanggapan tersebut? Tanggapan yang baik adalah memberikan tanggapan yang bersifat membangun dan cara mengungkapkannya dengan santun. Berikut diberikan contoh-contoh kritik yang bersifat membangun dengan penyampaian yang santun. 29 Pencemaran Lingkungan , Perlu Solusi yang Tepat Pelatihan Contoh: a. Intonasi Saudara Candra sudah bagus, bahkan ekspresi dalam menghayati puisi sungguh membuat saya terpesona. Namun, ada beberapa pelafalan yang kurang jelas terdengar di telinga saya. Sebaiknya Saudara Candra melakukan senam mulut dulu sebelum membaca puisi. b. Sungguh dahsyat pembacaan puisi Saudara Candra, namun saya rasa ekspresi Saudara Candra perlu ditambah agar pendengar ikut hanyut dalam suasana yang Anda bangun. Anda sudah mempelajari cara membaca puisi baru dengan lafal, intonasi, dan ekspresi; memperbaiki cara pembacaan berdasarkan masukan dari teman; memberikan saran yang bijak kepada pembaca. Sekarang agar lebih terasa kemampuan Anda dalam penguasaan materi di atas, kerjakan perintah-perintah di bawah ini 1. Carilah puisi di media massa yang berhubungan dengan pencemaran lingkungan 2. Bacakan di hadapan teman-teman Anda di depan kelas dengan menggunakan lafal, intonasi, dan ekspresi 3. Teman-teman yang belum mendapat giliran maju ke depan diharapkan memberikan masukan dan saran yang bijak serta membangun kemampuan membaca puisi teman Anda

C. Membaca Intensif Teks Deduktif

Tujuan Pembelajaran Anda diharapkan mampu menemukan paragraf deduktif, kalimat yang mengandung gagasan utama, mendaftar gagasan pendukungnya, dan menyimpulkannya.

1. Menemukan Paragraf Berpola Deduktif

Paragraf adalah bagian dari telaah wacana dalam bahasa Indonesia. Penalaran dalam paragraf sebuah wacana dapat berpola deduktif dan induktif. Penalaran deduktif adalah proses penalaran yang bertolak dari peristiwa- peristiwa yang sifatnya umum menuju pernyataan khusus. Apabila diidentifikasi secara terperinci, paragraf berpola deduktif memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. letak kalimat utama di awal paragraf atau paragraf kedua, b. diawali dengan pernyataan umum disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.