Menemukan Gagasan Utama dari Pendukung tiap Paragraf

119 Membangun Bangsa Melalui Pendidikan Pelatihan

2. Merangkum Isi Seluruh Artikel

Berdasarkan catatan dalam format 7.1, rangkumlah isi seluruh artikel yang telah Anda baca dalam beberapa kalimat. Tulislah di buku tugas dengan bahasa yang baik, benar, jelas, dan mudah dipahami

3. Menemukan Ide Pokok dan Permalahan

Anda sudah mempelajari menemukan gagasan utama dan pendukung tiap paragraf merangkum isi seluruh artikel. Nah, sekarang kembangkan kemampuan Anda dengan melakukan perintah-perintah di bawah ini 1. Cari artikel dari internet Jika di tempat Anda belum terjangkau fasilitas internet, cari artikel di media cetak 2. Baca artikel yang Anda temukan Sambil membaca, buatlah catatan seperti dalam format 7.1 3. Berdasarkan catatan tersebut, buatlah rangkuman isi artikel yang Anda baca 4. Tukarkan dengan hasil tulisan teman di kelas

C. Membaca Kumpulan Puisi Kontemporer dan Menang- gapinya

Tujuan Pembelajaran Anda diharapkan mampu mengelompokkan puisi berdasarkan tema dan menganalisis gaya pengarangnya.

1. Mengelompokkan Puisi Berdasarkan Tema

Baca dan cermatilah beberapa contoh puisi di bawah ini Puisi a: Konspirasi Ada konspirasi dalam diri menyiapkan air sembilan kematian lahutku 120 Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program IPA – IPS Puisi b: 1001;Jari Kiri dan Mangsa 1001 jari kiri di dada -lupa koreksi- hendak berangkat siap menangkap 1001 mangsa di udara -para penggoda- dalam pelarian lewat sela jari-jari 1001 jari kiri di dada 1001 mangsa di udara kapan mati? berhenti ereksi berhenti menggoda 1001 jari kiri dan mangsa tiada .... Puisi c: Jangan Kau Bilang Jangan kau bilang Aku tak mencegatmu di gerbang halaman saat kau tanpa pamit ingin berjalan-jalan, menengok gebyar di luaran tahulah, tak ada lagi ruang di dada bahkan bagi diriku sendiri -tuk mengungkapkan hak- lidah telah dipatahkan cinta dan apalah tuah kata jika hanya jadi pagar 121 Membangun Bangsa Melalui Pendidikan yang kau ingin lompat kau terjang maka, bersukalah -cukup bagiku, kau- dengan sebuah rumah di dada pelindung panas hujan gebyar di luaran Puisi d: Nama Kenapa dinamai gula? karena manis jika dinamai garam, apakah asin? Puisi e: Tentang Siulmu Sudahlah memang siulmu paling merdu dan semua waktu telah hampir menjadi milikmu biarlah sisa-sisa debu itu berlalu, menjauh dariku darimu aku sudah lelah menghirup polusi ini, sesak sudah sering terkapar dengan muntahan angin siulmu sudahlah apakah kau tak ingin memandang langit untuk sekali saja mengakui kesombongannya? Sumber: harian Solopos, Minggu, 5 Agustus 2007