Strategi dan Manajemen Strategis

b. Biaya variabel adalah biaya yang berhubungan langsung dengan produksi, misalnya : pengeluaran untuk benih, pupuk, obat – obatan, dan biaya tenaga kerja. 2. Berdasarkan biaya yang langsung dikeluarkan dan diperhitungkan terdiri dari : a. Biaya tunai adalah biaya tetap dan biaya variabel yang di bayar tunai. Biaya tetap misalnya : pajak tanah dan bunga pinjaman, sedangkan biaya variabel misalnya pengeluaran untuk benih, pupuk, obat – obatan, dan tenaga kerja luar keluarga. Biaya tunai ini berguna untuk melihat pengalokasian modal yang dimiliki petani. b. Biaya tidak tunai diperhitungkan adalah biaya penyusutan alat – alat pertanian, sewa lahan milik sendiri biaya tetap, dan tenaga kerja dalam keluarga biaya variabel. Pendapatan usahatani yang diterima seorang petani dalam satu tahun berbeda dengan pendapatan yang diterima petani lainnya. Perbedaaan pendapatan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor ini ada yang masih dapat diubah dalam batasan – batasan kemampuan petani dan ada faktor yang tidak dapat diubah yaitu iklim dan tanah. Pendapatan yang besar tidak selalu menunjukan efisiensi yang tinggi, karena ada kemungkinan pendapatan yang besar itu diperoleh dari investasi yang berlebihan. Oleh karena itu, analisis pendapatan usahatani selalu diikuti dengan pengukuran efisiensi. Ukuran efisiensi pendapatan dapat dihitung melalui perbandingan penerimaaan dengan biaya yang dikeluarkan rasio RC yang menunjukan berapa penerimaan yang diterima petani untuk setiap biaya yang dikeluarkan petani dalam proses produksi.

2.3 Strategi dan Manajemen Strategis

Konsep strategi banyak didefinisikan dengan pendekatan sudut pandang yang berbeda–beda. Konsep strategi pertama kali dikemukan oleh Chandler dalam Rangkuti 1998 merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas 8 alokasi sumberdaya. Konsep strategi menurut Earned, Cristensen, dan Guth dalam Rangkuti 1998 strategi merupakan alat untuk mencapai keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu fokus strategi untuk memutuskan apakah bisinis tersebut harus ada atau tidak. Strategi adalah pendekatan pemakaian sumber di dalam kendala iklim kompetitif agar seperangkat sasaran dapat dicapai Hayden, 1997. Jauch dan Glueck 1998 menyatakan strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan dirancang untuk memastikan bahwa tujuan perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan alokasi atau relokasi tanggung jawab dan sumberdaya yang ditimbulkan. Menurut Andrews dan Chaffe dalam Rangkuti 1998 strategi adalah kekuatan motivasi untuk stakeholders, seperti debtholders, manajer, karyawan, konsumen, komunitas, pemerintah dan sebagainya, yang baik secara langsung maupun tidak langsung menerima keuntugan atau biaya yang ditimbulkan oleh semua tindakan yang dilakukan perusahaan. Menurut David 1998 strategi merupakan cara untuk mencapai sasaran jangka panjang. Strategi menggunakan pendekatan proaktif ketimbang reaktif dalam industri, dan berjuang untuk mempengaruhi, mengantisipasi, dan mengawali dan bukannya bereaksi terhadap peristiwa. Menurut Hamel dan Prahalad 1995 strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental senantiasa meningkat dan terus menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian perencanaan strategi hampir selalu dimulai dari “apa yang dapat terjadi”, bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti core competencies. Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan. Menurut Pearce dan Robinson 1997 strategi diartikan sebagai rencana manajer yang berskala besar dan berorientasi kemasa depan untuk berinteraksi dengan lingkungan persaingan guna mencapai sasaran – sasaran perusahaan. Meskipun rencana tidak secara persis merinci semua pemanfaatan sumberdaya 9 manusia, keuangan dan bahan – bahan di masa mendatang, ia memberikan kerangka untuk keputusan – keputusan manajerial. Strategi mencerminkan kesadaran perusahaan mengenai bagaimana, kapan, apa, dan dimana ia harus bersaing, melawan siapa, dan maksud apa. Berdasarkan definisi diatas, secara ringkas strategi mengandung pengertian sebagai suatu cara mengelola perusahaan untuk menetapkan arah tujuan dan sasaran yang harus di capai serta memfasilitasi tindakan antisipasi terhadap perubahan lingkungan. David 1998 membagi strategi menjadi tiga tingkatan, sebagai berikut. a. Strategi tingkat perusahaan korporat, menggambarkan arah yang menyeluruh bagi perusahaan dalam pertumbuhan dan pengelolaan dalam berbagai bidang usaha untuk mencapai keseimbangan produk atau jasa yang dihasilkan. Strategi tingkat perusahaan biasanya dibuat sebagai arahan dasar berbagai strategi pada unit usaha dan strategi funsional yang disusun. b. Strategi tingkat unit bisinis, menekankan pada usaha peningkatan daya saing perusahaan dalam suatu industri atau segman pasar. c. Strategi tingkat fungsional, menciptakan kerangka kerja untuk manajemen fungsi seperti produksi, pemasaran, keuangan dan sumberdaya. Manajamen strategi juga sering didefinisikan secara berbeda. David 1998 mendefinisikan manajemen strategi sebagai suatu seni atau ilmu dalam hal pembuatan formulating, penerapan implementing, dan evaluasi evaluating keputusan – keputusan strategi antar fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi dalam mencapai tujuannya dimasa mendatang. Manajemen strategis memadukan manajemen pemasaran, keuangan, produksioperasi, informasi, penelitian dan pengembangan dalam mencapai keberhasilan organisasi. Definisi diatas berorientasi pada proses yang dilakukan dalam manajemen strategi yakni formulasi, impelmentasi, dan evaluasi strategi. Menurut Jauch dan Glueck 1998, manajemen strategi adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi yang efektif untuk mencapai sasaran perusahaan. Proses manajemen strategi ialah cara 10 dengan jalan mana para perencana strategi menentukan sasaran dan mengambil keputusan. Hayden 1997 menyatakan manajemen strategi merupakan pengelolaan keunggulan kompetitif mencakup mengidentifikasikan sasaran dan menganalisis lingkungan, mengenali ancaman dan kesempatan, kemudian merumuskan strategi untuk melindungi diri terhadap ancaman dan mengambil manfaat dari kesempatan, penerapan strategi dan memantaunya agar keungulan kompetitif dapat berlanjut meskipun harus menghadapi perubahan lingkungan, sedangkan menurut Pearce dan Robinson 1997 manajemen strategi adalah sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi rencana – rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran – sasaran perusahaan. Manajemen strategi terdiri dari sembilan hal yang sangat penting yaitu ; 1. Merumuskan misi perusahaan, meliputi rumus umum, tentang maksud keberadaan purpose, filosofi, dan tujuan. 2. Mengembangkan profil perusahaan yang mencerminkan kondisi intern dan kapasibilitasnya. 3. Menilai lingkungan eksternal perusahaan, melipuiti baik pesaing maupun faktor – faktor konstektual umum. 4. Menganalisis opsi perusahaan dengan mencocokkan sumberdaya dengan lingkungan ekstern. 5. Mengidentifikasi opsi yang paling dikehendaki dengan mengevaluasi setipa opsi yang ada berdasarkan misi perusahaan. 6. Memilih seperangkat sasaran jangka panjang dan strategi umum yang akan mencapai pilihan yang paling dikehendaki. 7. Mengimplemetasikan pilihan strategi dengan cara mengalokasikan sumberdaya anggaran yang menekankan pada kesusaian tugas, SDM, struktur, teknologi, dan sistem imbalan. 8. Mengevaluasi keberhasilan proses strategi sebagai masukan bagi pengambilan keputusan dimasa yang kan datang. 11 Jauch dan Glueck 1998 juga telah menyatakan bahwa penerapan manajemen strategis memberikan manfaat bagi organisasi sebagai berikut : a Manajemen strategi memungkinkan perusahaan mengantisipasi kondisi yang selalu berubah – ubah. b Manajemen strategis menyediakan sasaran dan arah yang jelas bagi karyawan. c Manajemen strategis membantu mendidik para manajer agar menjadi pengambil keputusan yang lebih baik dan membantu meneliti masalah pokok perusahaan. d Manajemen strategis membantu meningkatkan komunikasi perusahaan, kordinasi proyek perorangan, alokasi sumberdaya, dan perencanaan jangka pendek seperti penyusunan anggaran. Selain itu, manajemen strategis juga dapat membantu perusahaan untuk melihat lebih dulu ancaman dan peluang di masa depan, menyediakan sasaran yang jelas serta arah untuk masa depan perusahaaan yang selalu berubah. Manajemen strtategis adalah satu paket komitmen , keputusan dan langkah yang diharapkan bagi sebuah perusahan untuk memiliki daya saing strategis dan menghasilkan laba diatas rata – rata.

2.4 Proses Manajemen Strategis