Kesimpulan Analisis pendapatan usahatani dan pengembangan usaha benih kentang bersertifikat di Harry Farm, Pangalengan, Bandung, Jawa Barat

VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dari uraian analisis pendapatan usahatani dan pengembangan usaha benih kentang bersertifikat di perusahaan Harry Farm, Pangalengan, Bandung, Jawa Barat, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Analisis usahatani benih kentang bersertifikat di perusahaan Harry Farm nilai imbangan penerimaan dan pengeluaran total atau RC rasio untuk kelas benih G3 dan kelas benih G4 memiliki nilai lebih dari 1 RC 1. Nilai RC rasio yang lebih besar dari satu menunjukan bahwa usahatani benih kentang bersertifikat di Harry Farm tersebut menguntungkan. 2. Berdasarkan analisis pengembangan usaha, identifikasi terhadap faktor – faktor internal dan eksternal yang berpengaruh bagi perusahaan Harry Farm faktor kekuatan yang dimiliki perusahaan adalah 1 Memiliki produk yang berkualitas, 2 Kapasitas pabrik yang besar, 3 Produk inovatif sesuai kebutuhan, 4 Jaringan distribusi dan pemasaran yang luas, 5 Nama perusahaan yang sudah terkenal, 6 Penguasaan teknologi, 7 Pengiriman tepat waktu, 8 Posisi keuangan yang kuat, 9 Fasilitas sistem informasi. Faktor yang merupakan kelemahan perusahaan adalah 1 Manajemen SDM lemah dan kurang berkualitas, 2 Struktur organisasi dan birokrasi pengambilan keputusan yang tidak jelas, 3 Akses bahan baku yang kurang baik, 4 Produksi belum optimal, 5 Kurangnya promosi. Berdasarkan analisis lingkungan eksternal dapat dinyatakan bahwa peluang yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan adalah 1 Peluang pasar yang masih besar, 2 Kebijakan pemerintah yang kondusif, 3 Keterlibatan masyarakat, 4 Perkembangan teknologi benih kentang, 5 Kondisi pasar global AFTA, 6 Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang benih kentang bermutu. Ancaman eksternal yang diidentifikasi adalah 1 Kecenderungan situasi keamanan dalam usaha pertanian yang belum nyaman, 2 Persaingan industri dalam benih kentang, 3 Adanya produk benih kentang palsu, 4 Adanya produk substitusi, 5 Biaya produksi yang semakin tinggi. 3. Pada hasil evaluasi faktor internal, matriks EFI, perusahaan memiliki cukup kekuatan untuk memanfaatkan kekuatan dan menyembunyikan atau mengurangi kelemahannya. Sedangkan pada hasil evaluasi eksternal, matriks EFE, perusahaan berada dalam keadaan rata – rata dalam usaha untuk memanfaatkan peluang – peluang eksternal dan menghindari ancaman – ancaman yang mungkin timbul, sedangkan untuk pendekatan matriks I-E posisi Perusahaan Harry Farm yang berada pada kuadran V dengan kordinat 2.885:2.549. Posisi tersebut berada pada posisi pertumbuhanstabilitas dimana strategi yang dikembangkan yaitu penetrasi pasar dan pengembangan produk. 4. Berdasarkan hasil analisis matriks EFI dan matriks EFE, strategi yang dapat dilakukan berdasarkan analisis SWOT adalah mempertahankan dan meningkatkan mutu produk dan mempertahankan pelanggan yang ada dan menarik pelanggan potensial, memperluas wilayah pemasaran terutama wilayah diluar Jawa Barat, memberikan pelayanan purna jual dan mempertahan dan meningkatkan product image, mempertahan dan meningkatkan delivery on time Strategi S-O. Strategi W-O antara lain, pembenahan sistem manajemen SDM, mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk meningkatkan profisionalisme, meningkatkan program promosi secara efektif dan efisien serta kinerja divisi pemasaran. Strategi S-T yaitu, meningkatkan keunggulan produk dan citra produk untuk menghadapi ancaman pesaing dan produk subtitusi, meningkatkan efisiensi produksi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Sedangkan strategi W-T yaitu, mengoptimalkan kegiatan produksi, meningkatkan kerjasama dengan distributor dan pemasok untuk menjaga kontinuitas produksi. 78

7.2 Saran