lingkungan industri pelanggan, pesaing, pemasok, tenaga kerja, dan masalah – masalah internasional Certo dan Peter, 1990.
Tabel 3. Analisis PEST Politik-Ekonomi-Sosial Budaya-Teknologi POLITIK
• Situasi politik negara • Kebijakan politik luar negeri
• Regulasi dan deregulasi pemerintah • Peraturan pajak, tarif dan bea
• Kebijakan subsidi • Peraturan anti monopoli
• Kebijakan fiskal dan monoter • Peraturan tenaga kerja
• Kebijakan ekspor dan lain – lain
SOSIAL BUDAYA DEMOGRAFI
• Perkembangan budaya • Perkembangan media
• Pertumbuhan penduduk • Jumlah penduduk
• Perilaku terhadap pemerintah • Perilaku menabung
• Perilaku berbelanja • Dan lain – lain
EKONOMI
• Tingkat inflasi • GNP
• Ketersedian kredit • Pola konsumsi
• Kurs mata uang • Tingkat pajak
• Situasi pasar modal • Trend pertumbuhan ekonomi
• Dan lain – lain
TEKNOLOGI
• Perkembangan teknologi informasi • Kecendrungan pengembangan
teknologi yang unik dalam industri • Perkembangan teknologi dasar
• Perkembangan prilaku masyarakat terhadap teknologi
Sumber : Certo dan Peter, 1990
2.6 Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai pengembangan usaha telah dilakukan oleh Iriana 2004 dengan mengambil komoditas teh sebagai bahan penelitiannya. Tujuan
penelitian pengembangan usaha bisnis teh pada Perkebunan Gedeh PTPN VIII, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat adalah memformulasikan strategi bisnis yang tepat
bagi perusahaan supaya dapat meningkatkan daya saingnya melalui identifikasi faktor internal-eksternal dan memformulasikan suatu strategi komprehensif bagi
Perkebunan Gedeh. Perumusan strategi bisnis dalam proses manajemen diawali dengan
penetapan misi bisnis Perkebunan Gedeh. Misi bisnis Perkebunan Gedeh adalah
17
“Kualitas adalah Tradisi Kami”, misi ini sangat tepat karena berkaitan dengan permasalahan mendasar yang sedang dihadapi oleh perusahaan, yaitu memenuhi
tuntutan pasar dalam hal kualitas produk. Faktor internal dapat digolongkan menjadi kekuatan dan kelemahan.
Kekuatan utama Perkebunan Gedeh adalah iklim kerja yang kondusif. Kelemahan utamanya adalah pemeliharaan kebun yang belum optimal dan manajemen
pemetikan yang belum tepat. Faktor eksternal dapat digolongkan menjadi peluang dan ancaman. Peluang utama Perkebunan Gedeh adalah perkembangan teknologi
mekanisasi dan pengolahan. Ancaman utamanya yaitu kelangkaan pasokan pupuk. Hasil analisis matirk I-E menunjukkan bahwa Perkebunan Gedeh berada
pada kondisi internal rata-rata dan respon Perkebunan Gedeh terhadap faktor- faktor eksternal yang dihadapinya tergolong sedang. Strategi yang sebaiknya
diambil adalah mempertahankan dan memelihara. Alternatif strategi yang disarankan adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk.
Imamudin 2003 dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Strategi Perusahaan dan Pemasaran Benih Kentang PT.DaFa Teknoagro Mandiri bertujuan
untuk mengidentifikasi, memformulasi, dan memilih strategi pemasaran untuk meningkatakan volume penjulan benih kentang perusahaan. Dalam penelitian ini
menggunakan analisis: 1 analisis lingkungan internal, dengan menggunakan matrik IFE, 2 analisis lingkungan eksternal, dengan menggunakan matrik EFE,
dan 3 analisis posisi perusahaan dengan matrik IE, dan 4 analisis matrik TOWS untuk mendapatkan formulasi implementasi strategi perusahaan.
Berdasarkan hasil perhitungan total nilai matrik EFE sebesar 2,762 memperlihatkan bahwa posisi strategis eksternal rata-rata untuk mengatasi
ancaman dan memanfaatkan peluang dibandingkan pesaing utama. Total nila i matrik IFE sebesar 2,878. Hal ini menggambarkan posisi strategis internal yang
sedang untuk mengatasi kelemahan dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki dibandingkan dengan pesaing utama. Berdasarkan masing-masing total skor dari
faktor internal dan faktor eksternal, maka dipetakan kedalam matrik I-E, posisi perusahaan berada pada kotak kuadran V, yang berarti inti strategi yang
ditetapkan perusahaan adalah strategi pertumbuhan.
18
Berdasarkan hasil wawancara dan diskusi dengan pihak manajemen perusahaan dan denga melihat kondisi lingkungan perusahaan melalui analisis
matrik IFE, EFE, I-E, dan analisis TOWS, maka dapat ditetapkan prioritas operasional strategi pemasaran yang dapat diterapkan 1 Pada produk, strategi
premium, dengan meningkatkan mutu planlet kentang. 2 Untuk mendukung strategi premium, maka harga yang ditetapkan adalah harga yang tinggi. 3 Pada
promosi, adalah meningkatkan promosi langsung ke petani kentang dan para penangkar benih dan lebih fokus untuk sentra-sentra kentang di wilayah Jawa
Barat. 4 Pada distribusi adalah distribusi yang lancar, ketepatan waktu produksi, dan pelayanan yang baik untuk mendukung strategi positioning produk benih
kentang perusahaan. Penelitian mengenai usahatani kentang telah dilakukan oleh Ferdiansyah
2004 dengan judul Analisis Pendapatan Usahatani dan Pemasaran Kentang Kasus di Desa Argamukti Kec. Argapura Kab. Majalengka, Jawa Barat. Hasil
penelitian di Desa Argamukti menunjukkan bahwa petani responden dibedakan atas petani pengguna benih impor, petani pengguna benih lokal bersertifikat, dan
petani pengguna benih lokal tidak bersertifikat dengan hasil panen Februari dan maret 2003. Besarnya rasio RC atas biaya total dan biaya tunai yaitu untuk petani
pengguna benih impor adalah 1,90 dan 1,76, petani pengguna benih lokal bersertifikat adalah 1,89 dan 2,07 dan petani pengguna benih lokal tidak
bersertifikat adalah 1,69 dan 1,90. hasil rasio RC menunjukkan bahwa petani pengguna benih lokal bersertifikat lebih tinggi artinya penggunaan benih lokal
bersertifikat lebih menguntungkan.
2.7 Kerangka Pemikiran Penelitian