1. Bagaimana tingkat pendapatan usahatani benih kentang bersertifikat yang diperoleh Harry Farm.
2. Faktor – faktor internal dan eksternal apa saja yang menentukan keberhasilan pengembangan perusahaan Harry Farm.
3. Bagaimana alternatif strategi yang tepat bagi perusahaan Harry Farm dengan kondisi lingkungan seperti ini.
1.3 Tujuan
Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Menganalisis pendapatan usahatani benih kentang bersertifikat yang diperoleh
Harry Farm. 2. Menganalisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal Harry Farm
3. Merumuskan strategi pengembangan usaha benih kentang bersertifikat pada Harry Farm.
1.4 Kegunaan
Penelitian
Adapun kegunaan penelitian adalah sebagai bahan masukan bagi perusahaan dalam melaksanakan usahatani benih kentang bersertifikat dan bahan
pertimbangan dalam pengembangan usahanya. Masyarakat juga dapat menggunakannya sebagai bahan tambahan rujukan bagi pengembangan ilmu
manajemen strategi perusahaan. Kegunaan lainnya yaitu sebagai bahan acuan bagi peneliti-peneliti lain dalam melakukan studi lanjutan.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Produk perusahaan yang dibahas dalam skripsi ini dibatasi pada produk kentang bersertifikat saja, karena produk ini merupakan produk potensial dan
unggulan Harry Farm.
5
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Usahatani
Usahatani adalah satuan organisasi produksi di lapangan pertanian dimana terdapat unsur lahan yang mewakili alam, unsur tenaga kerja yang bertumpu pada
anggota keluarga tani, unsur modal yang beraneka ragam jenisnya, dan unsur pengelolaan dan manajemen yang perannya dibawakan seseorang yang di sebut
petani Tjakrawalaksana dan Soriaatmaja, 1983. Makeham dan Malcolm 1991 mendefinisikan usahatani sebagai cara
bagaimana mengelola kegiatan – kegiatan pertanian dengan petani sebagai pengelolanya. Ukuran dan jenis usahatani mungkin berkisar dari sebidang kecil
usahatani subsisten dengan luas areal kurang dari 1 ha sampai perusahaan pertanian negara yang meliputi semua lahan dari beberapa desa. Usahatani
mungkin dilaksanakan oleh seseorang penggarap atau pemilik, seseorang manajer, seseorang manajer yang dibayar oleh sebuah koperasi atau perusahaan negara,
atau oleh seseorang pemilik yang tingal jauh dari lahan yang dimilikinya. Umumnya adalah usahatani pemilik – penggarap, semi-subsisten.
Keberhasilan suatu usahatani sebenarnya tidak terlepas dari faktor – faktor lingkungan yang mempengaruhinya yang bisa dibedakan menjadi dua faktor
utama, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor – faktor produksi yang pengaruhnya dapat dikendalikan oleh petani seperti penggunaan
lahan, tenaga kerja, modal, tingkat teknologi, kemampuan petani mengalokasi penerimaaan keluarga, dan jumlah keluarga petani. Sedangkan faktor ekstern
adalah faktor – faktor produksi yang tidak dapat di kontrol dan berada di luar jangkuan petani, seperti faktor iklim, cuaca, ketersedian sarana, angkutan dan
komunikasi, aspek – aspek yang menyangkut pemasaran hasil dan input usahatani, fasilitas kredit, penyuluhan bagi petani, dan perubahan harga.
2.2 Konsep Pendapatan Usahatani