Perumusan Analisis pendapatan usahatani dan pengembangan usaha benih kentang bersertifikat di Harry Farm, Pangalengan, Bandung, Jawa Barat

Ketersediaan benih bermutu sangat menentukan keberhasilan dalam usahatani. Penanaman benih kentang bermutu, tepat waktu, dan tepat umur fisiologis adalah faktor utama penentu keberhasilan produksi kentang. Benih kentang impor sering tiba tidak tepat dengan musim tanam kentang dan umur fisiologis benih juga sering terlampau muda atau tua. Untuk itu produksi benih kentang memiliki prospek yang cerah untuk memenuhi kebutuhan permintaaan dalam negeri dengan tidak ketergantungan dengan benih impor.

1.2 Perumusan

Masalah Jawa Barat merupakan salah satu sentra produksi kentang di Indonesia dan di Pulau Jawa dengan dengan total produksi pada tahun 2005 sekitar 46,39 persen 382.433 ton terhadap total produksi kentang Indonesia 824.275 ton dan sekitar 72 persen terhadap total produksi Pulau Jawa 530.386 ton. Kabupaten Bandung memiliki nilai produksi terbesar di Jawa Barat bila dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lainnya sebagaimana terlihat pada Tabel 2. Tabel 2. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Kentang di Provinsi Jawa Barat, Tahun 2005 LUAS PANEN PRODUKSI PRODUKTIVITAS NO KABUPATEN Ha Ton TonHa 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Bandung Garut Majalengka Cianjur Sumedang Sukabumi Kuningan Subang Bogor Tasikmalaya 13.184 4.932 1.165 191 250 95 34 21 6 4 227.841 97.392 26.171 5.784 3.799 1.427 448 250 163 52 17,28 19,75 22,46 30,28 15,20 15,02 13,18 11,90 27,17 13,00 Sumber: Dinas Pertanian Jawa Barat, 2005 Berdasarkan tabel di atas tingkat produktivitas tanaman kentang di daerah Bandung belum mencapai tingkat optimal dengan rata – rata produktivitasnya 17,28 tonha, sedangkan tingkat produktivitas optimal tanaman kentang sekitar 35 tonha Pitojo, 2004. Lahan yang luas yang dimiliki Bandung menjadikannya 3 daerah sentra produksi kentang di Jawa Barat yang memiliki prospek yang cukup baik untuk dikembangkan. Pengembangan usahatani kentang selama ini banyak mengalami hambatan yang sangat memberatkan petani seperti mahalnya harga input di tingkat petani yang berpengaruh pada meningkatnya biaya produksi. Salah satu input yang sangat berpengaruh pada keberhasilan usahatani kentang adalah benih kentang. Benih kentang yang bermutu sangat diperlukan untuk mendapatkan tingkat produktivitas yang tinggi. Selama ini dalam memenuhi kebutuhan benih petani mengandalkan pada benih impor dan benih bersertifikat yang diproduksi dalam negeri BPSBTPH, 2005. Rendahnya pengetahuan para petani dalam hal penggunaan benih kentang bermutu dimanfaatkan oleh beberapa pihak dalam penyediaan benih kentang palsu, sehingga sering terjadinya beberapa praktek penjualan benih kentang bersertifikat palsu dengan harga yang lebih murah daripada yang asli. Hal ini menyebabkan beberapa perusahaan mengalami kerugian karena beberapa petani beralih ke produk yang palsu. Di sisi lain para petani yang menggunakan benih palsu akan mengalami kerugian karena penurunan produktivitasnya. Kertergantungan bahan baku juga menjadi hambatan bagi para penangkar benih kentang bersertifikat karena hal ini berdasarkan peraturan pemerintah, penangkar yang diperkenankan untuk melaksanakan penangkaran benih induk kentang generasi nol, generasi satu dan generasi dua adalah Lembaga Penelitian, Universitas, Balai Induk Benih Kentang yang telah mampu dan diberi kewenangan atau perusahaan yang telah terakreditasi karena memenuhi persyaratan. Harry Farm salah satu penangkar benih kentang bersertifikat di Pangalengan, Bandung, Jawa Barat yang semenjak tahun 1995 telah bergerak di bidang pertanian. Keikutsertaannya diproduksi benih kentang dari tahun 2002 memberikan dampak baik dalam hal penyediaan benih kentang bersertifikat. Usahatani benih bersertifikat merupakan program unggulan Harry Farm di masa mendatang namun dalam menjalankan usahatani benih bersertifikat Harry Farm belum memiliki kejelasan mengenai penerimaan usahatani yang diperoleh dan bagaimana strategi untuk pengembangan usahataninya dimasa akan datang Dari uraian tersebut maka perumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini yaitu : 4 1. Bagaimana tingkat pendapatan usahatani benih kentang bersertifikat yang diperoleh Harry Farm. 2. Faktor – faktor internal dan eksternal apa saja yang menentukan keberhasilan pengembangan perusahaan Harry Farm. 3. Bagaimana alternatif strategi yang tepat bagi perusahaan Harry Farm dengan kondisi lingkungan seperti ini.

1.3 Tujuan