puisidengan menggunakan strategi Lipirtup, pada siklus II meningkat 12,9 menjadi 29 siswa atau 93.54, siklus I tercatat 22 siswa atau 70,96kondusifnya
kondisi siswa saat siswa menulis puisi, memublikasikan, dan menilai puisi, dan pada siklus II meningkat sebesar 19,36 menjadi 28 siswa atau 90,32, dan saat
kegiatan refleksi pada siklus I tercatat 28 siswa atau 90,32 mampu membangun suasana reflektif ketika kegiatan refleksi berlangsung, dan terjadi peningkatan
juga pada siklus II sebesar 6,45 menjadi 31 siswa atau 96,77.
4.2.1.1 Intensifnya Proses Internalisasi Penumbuhan Minat-minat Siswa untuk Menulis Puisi
Berdasarkan hasil observasi tentang proses internalisasi penumbuhan minat siswa, dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 12,9. Saat
siklus I tercatat 26 siswa atau 75,47 dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 30 siswa atau 88,23 siswa sudah berminat dalam menulis puisi
menggunakan strategi Lipirtup. Pada siklus I masih terdapat siswa yang asyik sendiri saat guru melakukan apersepsi dan menumbuhkan minat kepada siswa,
sedangkan pada siklus II ini hampir seluruh siswa sudah menunjukkan keantusiasan ketika guru melakukan apersepsi tentang menulis puisi
menggunakan strategi tersebut. Pada siklus II siswa juga sudah memperhatikan dengan seksama apa yang dijelaskan oleh guru. Siswa juga sangat antusias ketika
guru membacakan hasil siklus I dan menjelaskan kekurangan siklus I. Siswa juga bersemangat ketika guru menumbuhkan minat siswa dan mengondisikan siswa
untuk siap melakukan pembelajaran menulis puisi. Hal tersebut menunjukkan
bahwa siswa menunjukkan peningkatan dalam proses penumbuhan minat siswa menulis puisi.
Berdasarkan hasil catatan harian siswa siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa siswa senang mengikuti pembelajaran menulis puisi menggunakan strategi
Lipirtup. Mereka mengaku senang dengan pembelajaran yang dilakukan yaitu menulis puisi menggunakan strategi Lipirtup karena merupakan cara baru untuk
mereka. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa siswa berminat dalam menulis puisimenggunakan strategi Lipirtup. Hasil wawancara juga digunakan untuk
mengetahui minat siswa dalam menulis puisi siklus I dan siklus II. Pada siklus I dan siklus II siswa mengatakan bahwa mereka sangat berminat dan sangat senang
mengikuti pembelajaran menulis puisi menggunakan strategi Lipirtup karena ini merupakan pengalaman baru bagi mereka menulis puisi dengan strategi Lipirtup.
Mereka mampu mengembangkan ide dan gagasan mereka menjadi sebuah puisi yang unik dan menarik. Dari catatan harian guru juga dapat digunakan untuk
mengetahui proses internalisasi penumbuhan minat siswa. Dari catatan harian guru siklus I dan siklus II, guru menjelaskan bahwa suasana saat proses
internalisasi penumbuhan minat siswa meningkat dari siklus I ke siklus II. Pada siklus II berjalan semakin baik dan lancar dibanding saat siklus I karena
keantusiasan dan minat siswa dalam menulis puisi semakin meningkat. Selain observasi, jurnal siswa, dan wawancara, proses internalisasi
penumbuhan minat siswa dalam menulis puisi juga terlihat dari dokumentasi foto. Dari hasil dokumentasi foto juga terlihat bahwa siswa sudah menunjukkan sikap
yang baik selama proses pembelajaran siklusI dan siklus II. Pada siklus I masih
ada siswa yang kurang memperhatikan, namun pada siklus II semua siswa terlihat sangat tenang dan memperhatikan guru dengan seksama saat kegiatan apersepsi
saat guru menumbuhkan minat siswa sehingga proses internalisasi minat siswa menulis puisi berlangsung intensif. Dokumentasi foto tersebut adalah sebagai
berikut.
Siklus I
Siklus II
Gambar 23 Internalisasi Penumbuhan Minat Siswa Menulis Puisi Siklus I dan siklus II
Berdasarkan uraian observasi, jurnal siswa, wawancara dan dokumentasi foto, dapat diketahui bahwa proses internalisasi penumbuhan minat siswa menulis
puisi siklus I dan siklus II mengalami peningkatan dan dari kategori baik menjadi kategori sangat baik karena hampir seluruh siswa bertambah minatnya untuk
menulis puisi.Siswa sudah menunjukkan sikap yang baik pada proses internalisasi penumbuhan minat siswa menulis puisi siklusI dan siklus II. Pada siklus I masih
ada siswa yang kurang memperhatikan, namun pada siklus II semua siswa terlihat sangat tenang dan memperhatikan guru dengan sungguh-sungguh saat kegiatan
awal pembelajaran. Berdasarkan uraian observasidan dokumentasi foto, dapat diketahui bahwa intensifnya proses internalisasi penumbuhan minat siswa menulis
puisi siklus I dan siklus II mengalami peningkatan dan dari kategori baik menjadi kategori sangat baik.
Dalam penelitian ini terlihat siswa sangat antusias ketika guru melakukan proses internalisasi pertumbuhan minat siswa dalam menulis puisi. Hal ini juga
senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Shofa 2010 dengan penelitian yang berjudul ”Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi melalui Strategi Pikir
Plus dengan Media Surat Kabar Siswa Kelas X-4 MA Nahdlatul Muslimin Undaan Kudus”. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terbukti keterampilan
menulis siswa meningkat setelah menggunakan Strategi Pikir Plus dengan Media Surat Kabar. Hasil pada Siklus I meningkat sebesar 14,82 atau 28,38 dari nilai
rata-ratanya sebesar 79,17 yang berarti mengalami peningkatan sebesar 12,13 atau 18,09 dari siklus I yang memiliki nilai rata-rata kondisi awal atau prasiklus yang
hanya sebesar 52,22. Perubahan sikap dan perilaku siswa kelas X-4 MA Nahdlatul Muslimin menunjukkan perubahan yang positif, siswa lebih menarik dan antusias
dalam pembelajaran menulis puisi melalui strategi Pikir Plus dengan media surat kabar sehingga mereka lebih mudah dalam menulis puisi.Pada penelitian ini,
perubahan perilaku yang dialami siswa setelah mengikuti pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan strategi Lipirtup siklus I dan siklus II terlihat pada saat
awal proses pembelajaran. Pada awal pembelajaran siswa sudah terlihat sangat antusias, ketika guru melakukan apersepsi siswa juga terlihat tenang dan tidak
gaduh. Pada pembelajaran menulis puisi aspek proses internalisasi penumbuhan minat siswa dapat disimpulkan bahwa siswa mengalami peningkatan perilaku
yang lebih positif dan terlihat sangat antusias, siswa selalu menunjukkan perubahan perilaku yang positif saat proses pembelajaran berlangsung.
Dalam aspek proses internalisasi pertumbuhan minat siswa dalam menulis puisi hal ini juga senada dengan hasil penelitian peneliti adalah penelitian yang
dilakukan oleh Mufhidah 2009dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Teknik Penemuan Kata Kunci Melalui Media
Gambar Siswa Kelas VII C MTs Nahdlatus Syubban Sayung Demak”.Berdasarkan penelitian yang dilakukan terbukti keterampilan menulis
siswa meningkat setelah pembelajaran menggunakan teknik menemukan kata kunci melalui media gambar. Pada tindakan siklus I nilai rata-rata menulis puisi
adalah 59,63 dan mengalami peningkatan sebesar 21,38 menjadi 72,38 pada tindakan siklus II.
Dalam penelitian Mufhidah 2009diuraikan bahwa siswa terlihat begitu antusias dalam proses internalisasi penumbuhan minat siswa. Siswa sangat
antusias dalam mengikuti proses apersepsi yang dilakukan oleh guru, siswa antusias ketika guru menjelaskan teknik dan media pembelajaran yang digunakan
dalam proses pembelajaran menulis puisi. Dengan demikian, dari penelitian yang dilakukan Mufhidah 2009membuktikan bahwa penerapan teknik pancingan kata
kunci dan media gambar dapatmeningkatkan prestasi belajar siswa dan juga dapat meningkatkan perilaku sosial siswa.Pada penelitian ini, perubahan perilaku yang
dialami siswa setelah mengikuti pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan strategi Lipirtup siklus I dan siklus II terlihat pada saat awal proses pembelajaran.
Pada awal pembelajaran siswa sudah terlihat sangat antusias, ketika guru
melakukan apersepsi siswa juga terlihat tenang dan tidak gaduh. Pada pembelajaran menulis puisi aspek proses internalisasi penumbuhan minat siswa
dapat disimpulkan bahwa siswa mengalami peningkatan perilaku yang lebih positif dan terlihat sangat antusias, siswa selalu menunjukkan perubahan perilaku
yang positif saat proses pembelajaran berlangsung.
4.2.1.2 Kondusifnya proses Tanya jawab untuk menentukan unsur-unsur yang terdapat dalam puisi.