Dengan demikian, penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian yang dilakukan oleh Shofa 2010 dan Amanda 2011 mampu meningkatkan
kemandirian siswa dalam mengerjakan tugas.
4.2.3.4 Kejujuran Siswa
Berdasarkan observasi tentang keberanian dan kepercayaan diri siswa pada siklus I dan siklus II tercetat telah mengalami peningkatan yang cukup besar yaitu
38.71. Pada siklus I tercatat hanya 18 siswa atau 58,06, dan pada siklus II meningkat menjadi 30 siswa atau 96.77 siswa berani dan percaya diri untuk
memaparkan hasil puisinya di depan kelas. Pada siklus I setelah siswa selesai menulis puisi diharapkan siswa aktif untuk berani memaparkan hasil puisinya,
namun hanya sebagian siswa dengan malu-malu yang bersedia memaparkan hasil puisinya, bahkan harus ditunjuk terlebih dahulu agar mereka bersedia
memaparkan puisinya, sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan yang cukup besar, saat siswa selesai menulis puisi, siswa dengan antusias ingin maju
untuk memaparkan hasil puisinya di depan kelas sehingga guru tidak perlu menunjuk siswa yang akan memaparkan puisinya seperti yang guru lakukan pada
siklus I. Hasil wawancara pada siklus I dan siklus II juga digunakan untuk mengetahui keberanian dan kepercayaan diri siswa saat memaparkan hasil
puisinya. Berdasarkan hasil wawancara pada siklus I, siswa mengatakan bahwa siswa masih merasa malu, takut, dan enggan untuk memaparkan hasil puisinya.
Mereka takut dan malu kalau nanti teman-teman yang lain mengejek hasil
karyanya, sedangkan pada siklus II diketahui bahwa sebagian besar siswa sudah merasa percaya diri untuk memaparkan karya puisinya.
.Pada siklus I siswa belum mampu tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan guru dan memberikan penilaian secara objektif karena siswa masih
belum paham dengan sistematika penilaian atau cara menilai. Pada siklus I juga masih terdapat beberapa siswa yang melakukan kecurangan yaitu siswa masih
berat sebelah dengan memihak teman akrab mereka. Pada saat siklus II sudah mengalami peningkatan. Pada siklus II siswa sudah mampu memberikan penilaian
secara benar dan objektif, karena siswa sudah paham dengan sistematika penilaian atau cara menilai
Selain dari observasi dan wawancara, keberanian dan kepercayaan diri siswa juga terlihat pada instrumen dokumentasi foto siklus I dan siklus II. Dari
hasil dokumentasi foto pada siklus I dan siklus II ini juga terlihat peningakatn pada siswa. Pada siklus I mereka masih merasa malu dan meminta guru atau
teman mendampingi mereka, sedangkan pada siklus II siswa percaya diri maju ke depan untuk memaparkan hasil puisinya tanpa didampingi teman atau guru.
Siswa-siswa yang lain juga sudah memerhatikan teman lain yang maju memaparkan hasil puisinya, hal ini membuat siswa yang memaparkan menjadi
bersemangat. Hal ini dapat dibuktikan dengan dokumentasi foto berikut.
Siklus I Siklus
II
Gambar 31 Aktivitas Memaparkandan Menilai SiswaPuisi pada Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan uraian observasi, wawancara, dan dokumentasi foto siklus I dan siklus II, dapat diketahui kejujuran, keberanian dan kepercayaan diri siswa
dalam memaparkan puisi sudah baik. Siswa sudah mulai terbiasa dengan aktivitas memaparkan hasil puisinya di depan kelas. Hal tersebut menunjukkan
peningkatan dari siklus I ke siklus II. Senada dengan hasil perubahan perilaku adanya peningkatan kejujuran
siswa pada penelitian yang dilakukan peneliti, Shofa 2010 dalam skripsinya yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi melalui Strategi Pikir
Plus dengan Media Surat Kabar Siswa Kelas X-4 MA Nahdlatul Muslimin Undaan Kudus”. Kejujuran siswa yang masih kurang pada siklus I dapat diketahui
saat kegiatan menyampaikan hasil diskusi berlangsung. Namun pada siklus II kejujuran siswa meningkat.
Semua siswa harus memiliki kejujuran saat memberikan penilaian. Senada dengan hasil perubahan perilaku siswa mengenai kemandirian siswa pada
penelitian yang dilakukan peneliti, Amanda 2011 dalam skripsinya yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi melalui Teknik Melanjutkan
Puisi dan Metode Mengalirkan Bayangan Image Streaming Siswa Kelas VIIC SMP N 01 Boja”. Setelah kegiatan menulis puisi selesai, siswa diminta untuk
mengoreksi dan menyunting puisi hasil pekerjaan pasangannya. Tanggung jawab dan kejujuran yang ditunjukkan siswa pada proses ini yaitu kesungguhan siswa
dalam mengerjakan tugas.Bimbingan yang diberikan guru pada proses menulis puisi membuat siswa antusias dan berani untuk menyunting. Berdasarkan uraian
perbandingan hasil penelitian ini dengan hasil penelitian Shofa 2010 dan Amanda 2011 membuktikan adanya peningkatan kejujuran siswa saat
mengerjakan tugas dari guru setelah mengikuti tindakan dari siklus I ke siklus II. Dengan demikian, penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian yang
dilakukan oleh Shofa 2010 dan Amanda 2011 mampu meningkatkan kejujuran siswa dalam memberikan penilaian.
Berdasarkan hasil serangkaian analisis data dan situasi pembelajaran pada siklus I dan siklus II dapat dijelaskan adanya peningkatan yang baik. Pada
penelitian siklus II sudah memenuhi target yang diharapkan. Oleh karena itu peneliti mengakhiri penelitian pada siklus II.
181
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Simpulan dari hasil analisis dan pembahasan penelitian peningkatan keterampilan menulis puisi dengan strategi Lipirtup pada siswa kelas VIII G SMP
2 Gebog Kudus adalah sebagai berikut. 1.
Proses pembelajaran menulis puisi menggunakan strategi Lipirtup pada siswa kelas VIII G SMP 2 Gebog Kudus sudah berjalan dengan baik dan lancar.
Proses pembelajaran keterampilan menulis puisi menggunakan strategi Lipirtup yaitu: 1 intensifnya proses internalisasi penumbuhan minat siswa
menulis puisi, 2 kondusifnya proses diskusi untuk menentukan unsur-unsur yang terdapat dalam puisi, 3 terjadinya proses penjelasan yang kondusif
tentang bagaimana cara menulis puisi dengan menggunakan strategi Lipirtup, 4 kondusifnya kondisi siswa saat siswa menulis puisi, mempublikasikan, dan
menilai puisi, 5 terbangunnya suasana yang reflektif sehingga siswa bisa menyadari kekurangan saat proses pembelajaran dan mengetahui apa yang
akan dilakukan setelah proses pembelajaran. 2.
Keterampilan siswa kelas VIII G SMP 2 Gebog Kudus dalam menulis puisi mengalami peningkatan setelah mengikuti pembelajaran menggunakan
strategi Lipirtup. Peningkatan keterampilan menulis puisi tampak pada hasil tes dan nontes. Hasil tes menunjukkan nilai rata-rata kelas pada siklus I
sebesar 69,51 dengan kategori cukup. pada siklus II nilai rata-rata siswa dalam