Setelah menuangkan dalam bentuk puisi, publikasikan puisi-puisi yang telah dibuat, baik di kalangan kelas sendiri, majalah dinding, majalah sekolah,
atau dipublikasikan di kalangan luar.
2.2.5 Penerapan Strategi Lipirtup dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Pembelajaran menulis puisiakan diminati para siswa biladilaksanakan dengan menarik,menyenangkan, sesuai dengan situasidunia nyata dan bermanfaat
bagi parasiswa. Untuk memenuhi harapan sepertiitu pembelajaran kontekstual sangat tepatdigunakan dalam pembelajaran menulispuisi karena pembelajaran
kontekstualmengaitkan materi dengan situasi dunianyata para siswa.Oleh karena itu, guruharus dapat memilih materi dan sumberpembelajaran sesuai dengan
kontekskehidupan siswa, sehingga pembelajarandapat menarik, menyenangkan, danbermanfaat bagi para siswa.
Secara garis besar pembelajaran menulis puisi menggunakan strategi Lipirtup dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. li lihat Tahap pertama dalam pembelajaranmenulis puisi ini, siswa melihatmengamati
berbagai ragam objek.Objekyang diperlihatkan tentu saja disesuaikandengan konteks kehidupan.Dengan demikian, materi pembelajaran dikaitkandengan
konteks kehidupan, sehinggapembelajaran dirasakan bermanfaat bagipara siswa.Prinsip ini tentu saja sesuaidengan pembelajaran kontekstual Depdiknas
dalam Mu’minin 2002. Misalnya gambar seorang ibu, petani yang sedang menanam padi, gambar sekolah, gambar pemandangan, atau gambar siswa sedang
belajar. Ide atau gagasan itu bisa kita lihat atau kitaperoleh melalui peristiwa, pengalaman,hasil pengamatan, atau imaji.
2. pi pilih Dari berbagai objek yang diamati,siswa disuruh memilih objek
untukdijadikan bahan penulisan puisi.Denganbegitu materi pembelajaran disesuaikandengan minat dan kebutuhan para siswa.Selanjutnya kitabisa memilih
ide gagasan, apakah dariperistiwa misalnya tsunami, gempa bumi,pengalaman manis atau pahit, atau berdasarkan imaji.
3. r renungkan Setelah memilih objek yangmenarik untuk dijadikan bahan penulisanpuisi,
siswa merenungkan gambaran yang terdapat dalam objek tersebut. 4. tu tuangkan
Setelah menemukan diksi, gayabahasa, dan kalimat yang padat makna,tuangkan dalam larik-larik dan bait-baitpuisi.Tulislah ataudatalah kata-kata
yang terkait denganidegagasanmu Pendataan kata-katatersebut dapat menggunakan formatberikuit ini :
Tabel 1 Format langkah tuangkan
No Objek Kata Benda
Kata Sifat Kata Kerja
Kembangkan kata-kata tersebut menjadikalimat-kalimat puisi dalam bentuk bait.Berdasarkan kata-kata tersebut kita bisamenentukan tema puisi yang
akan kita buat.Misalnya dari objek Bunga Mawar kitatentukan tema “Kasih Sayang”. Kemudiandiungkapkan dalam bentuk kalimat puitissebagai berikut:
Bungaku, Indah, cerah, dan segar
Wangimu semerbak mewarnai hariku Hariku tak pernah sepi tanpamu
… dan seterusnya. 5. p publikasikan
Setelah menuangkan dalam bentuk puisi, publikasikan puisi-puisi yang telah dibuat, baik di kalangan kelas sendiri, majalah dinding, majalah sekolah,
atau dipublikasikan di kalangan luar.
2.3 Kerangka Berpikir
Kemampuan menulis puisi merupakansalah satu kompetensi yang harus dimilikisiswa dalam pembelajaran bahasa dan sastraIndonesia.Kompetensi
tersebut termuatdalam Kurikulum Bahasa dan SastraIndonesia.Salah satu materi pembelajaransastra yang termuat dalam silabuspembelajaran sastra kelas VIII
SMP adalahmenulis puisi. Kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII G SMP 2 Gebog Kudus masih
rendah. Pembelajaran menulis puisi sering menemui kendala, di antaranya siswa mengalamikesulitan bagaimana langkah awal menulis puisi.Bahkan gurunya pun
kurang mampumembimbing siswa mengarahkan bagaimana menulis puisi. Guru