Terbangunnya Suasana Reflektif ketika Kegiatan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi, jurnal, dan dokumentasi dapat dijelaskan bahwa proses siswa menulis, memublikasikan, dan menilai puisi di depan kelas siklus I berlangsung cukup kondusif walaupun kepercayaan diri siswa saat memublikasikan hasil puisinya masih kurang. Namun, hal tersebut dapat segera teratasi oleh guru dengan baik sehingga mampu membuat suasana kelas menjadi kondusif. Walaupun demikian, proses siswa menilai hasil puisidi depan kelas masih perlu ditingkatkan lagi pada siklus II.

4.1.1.1.5 Terbangunnya Suasana Reflektif ketika Kegiatan Refleksi

Kegiatan refleksi berguna untuk menyadarkan siswa akan kekurangan saat proses pembelajaran dan mengetahui apa yang akan dilakukan setelah proses pembelajaran. Hasil observasi menunjukkan 28 siswa atau 90,32 siswa menunjukkan sikap yang baik saat kegiatan refleksi sehingga terbangun suasana reflektif ketika kegiatan refleksi berlangsung. Tahap ini merupakan tahap terakhir proses pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi atas pembelajaran yang telah berlangsung. Kegiatan refleksi ini bertujuan untuk menjadikan proses pembelajaran berikutnya lebih baik dengan mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami siswa ketika proses pembelajaran. Siswa dan guru bersama-sama melakukan tahapan evaluasi untuk mengukur sejauh mana siswa memahami pembelajaran pada saat itu. Refleksi dan evaluasi berperan penting karena pada kegiatan ini guru akan mengetahui kelemahan dan kelebihan siswa ketika siswa menulis puisi menggunakan strategi Lipirtup. Pada saat kegiatan refleksi, suasana berlangsung sangat reflektif. Siswa dengan seksama memperhatikan penjelasan guru tentang seluruh proses pembelajaran yang sudah dilakukan sehingga siswa menyadari kekurangan saat pembelajaran dan mengetahui apa yang akan dilakukan setelah proses pembelajaran. Dari jurnal guru juga dapat diketahui bahwa saat proses kegiatan refleksi, suasana kelas berlangsung sangat reflektif yaitu siswa dengan seksama memperhatian kekurangan apa saja yang dialami saat proses pembelajaran menulis puisi menggunakan strategi Lipirtup, setelah siswa mengetahui kekurangannya, lalu siswa diberi arahan kembali agar pembelajaran pada siklus II nanti dapat berjalan lebih baik. Selain observasi dan jurnal, suasana reflektif juga terlihat dari hasil dokumentasi foto. Dari dokumentasi foto tersebut terlihat bahwa siswa sudah memperhatikan dengan seksama ketika kegiatan refleksi berlangsung. Dokumentasi foto tersebut adalah sebagai berikut. Gambar 7 Suasana Reflektif Berdasarkan hasil observasi, jurnal, dan dokumentasi foto pada siklus I terlihat bahwa proses kegiatan refleksi berlangsung sangat reflektif dan perlu dipertahankan pada siklus II sehingga proses pembelajaran tetap berlangsung dengan baik. Berdasarkan hasil observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto pada siklus I secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran menulis puisi menggunakan strategi Lipirtup cukup baik. Hal tersebut dapat dijelaskan yaitu, 1 intensifnya proses internalisasi penumbuhan minat siswa menulis puisi berjalan dengan baik,2 kondusifnya proses diskusi untuk menentukan unsur-unsur yang terdapat dalam puisi, 3 terjadinya proses penjelasan yang kondusif tentang bagaimana cara menulis puisi dengan menggunakan strategi Lipirtup, 4 kondusifnya kondisi siswa saatsiswa menulis puisi,memublikasikan, dan menilai puisi, dan 5 terbangunnya suasana yang sangat reflektif ketika kegiatan refleksi.

4.1.1.2 Peningkatan Keterampilan Menulis PuisiMenggunakan Strategi Lipirtup Siklus I

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR PADA SISWA KELAS VII F SMP N 1 TERAS Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi dengan Metode Pembelajaran Outdoor pada Siswa Kelas VII F SMP N 1 Teras.

0 2 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR PADA SISWA KELAS VII F SMP N 1 TERAS Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi dengan Metode Pembelajaran Outdoor pada Siswa Kelas VII F SMP N 1 Teras.

0 3 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VIII SMP HOMESCHOOLING Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas VIII SMP Homeschooling Kak Seto Solo Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VIII SMP HOMESCHOOLING Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas VIII SMP Homeschooling Kak Seto Solo Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN TEKNIK PETA PASANG KATA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 PLANTUNGAN KENDAL.

0 0 1

Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Bebas dengan Pendekatan Menulis Bebas Menggunakan Media Lagu pada Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 2 Welahan Jepara.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK TANDUR PADA SISWA KELAS VIII SMP DIAN KARTIKA SEMARANG.

0 0 148

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN STRATEGI 3W2H PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SALAM.

1 47 164

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CLUSTERING PADA SISWA KELAS VIII G SMP NEGERI 6 PURWOKERTO TAHUN AJARAN 2015-2016

1 2 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN METODE LATIHAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 2 SOKARAJA - repository perpustakaan

0 0 12