Jihad menurut Yusuf Qaradhawati

(1)

JIHAD MENURUT YUSUF QARADHAWI

skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Universitas Islam Negeri

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Oleh : Ahmad Basori NIM : 103033227774

JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(2)

JIHAD MENURUT YUSUF QARADHAWI

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial

Oleh :

Ahmad Basori

NIM : 103033227774

Dibawah Bimbingan

Dr. Sirajuddin Aly, M.A.

NIP. 150 318 684

JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

1430 H. / 2009 M.


(3)

LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata- 1 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skiripsi ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Jakarta.

4. Demikian lembar pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh tanggung jawab.

Jakarta, 30 Mei 2009 Ahmad Basori


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah yang Maha Kuasa atas Hidayah dan Rahmat-Nya, akhirnya penulisan skripsi yang berjudul ”Jihad Menurut Yusuf Qaradhawi” ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam selalu kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan seluruh pengikut yang taat kepadanya hingga akhir zaman.

. Berbagai pihak telah membantu dalam penulisan skripsi ini. Untuk itu penulis menyatakan penghargaan yang setinggi-tingginya dan mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung telah membantu penyelesaian tugas akhir, untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana sosial (S.Sos) starata satu (S1) pada Jurusan Pemikiran Politik Islam, Fakultas Ushuludin dan Filsafat, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Ucapan terima-kasih dan penghargaan tulus secara khusus penulis sampaikan kepada :

1. Dr. H.M. Amin Nurdin, M.A., Dekan Fakultas Ushuludin dan Filsafat serta segenap dosen yang telah membimbing penulis selama menempuh pendidikan.

2. Drs. Agus Darmaji, M.Fils. Ketua Jurusan Pemikiran Politik Islam dan Dra. Wiwi Siti Sajaroh, M.Ag., Sekretaris Jurusan yang tanpa lelah telah mendedikasikan diri demi eksisnya jurusan ini.

3. Dr. Sirojudin Aly, M.A., pembimbing penulis, yang dengan penuh kesabaran membimbing penulis, mengarahkan, memberikan masukan,


(5)

hingga selesainya skripsi ini.

4. Kepala dan staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Ushuludin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Iman Jama Lebak Bulus dan Perpustakaan Freedom Institute yang telah memberikan pelayanan dan input data.

5. Kepada kedua orang tua penulis (Bapak Ust Sodari dan Umi Royanah) yang telah bekerja keras membimbing dan mendoakan penulis, begitu juga dengan Hj. Aisyah (Alm), Keluarga Besar H. Musonip (Alm), Abangku Hasbullah Wahid dan adikku tercinta Imam Baihaqi, Neneng Sholiha, serta sahabat ku M Subhan (Alm).

6. Kepada Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia Bapak DR. Soewarsono, Ibu Hj. Yoyoh Yusroh, Bapak Drs. Alfian Tanjung, Bapak Mutamimul Ula, SH Bapak Sidik Kertapati, Imam Tolhah, Bapak Muhammad, Bapak H. Edi Yusuf, Darul Arqom, Nuril Anwar, Salman Al-Farisi yang telah membantu penulis dalam menjalani perkuliahan hingga selesai baik dari segi moril maupun materil.

7. Teman-temanku yang pernah menjabat di Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia Periode 2006-2008, Ridwan zulmi, Ulfa Elvia Baroroh, Awaludin Yamin, Awaludin al-Gibrani, Syahidin, M. Arif Abdurrahman, Dede Gusli Piliang, M. Zaki, Irwan, Ririn, Deden Komarudin, M. Nawawi, M. Fadil, Sofyan Kamal serta teman- teman di Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia, Nasrullah, M. Ichsan Kamil, Ananda Selviani.


(6)

perkuliahan dan penyelesaian tugas akhir ini yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu.


(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN

...i

KATA PENGANTAR

...ii

DAFTAR ISI

...iv

TRANSLITERASI ARAB-LATIN

...vi

BAB I PENDAHULUAN

...1 A. Latar Belakang

Masalah...1 B. Batasan dan Rumusan Masalah

...3 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

...3 D. Metode Penelitian


(8)

E. Tinjauan

Pustaka...5 F. Sistematika Penulisan

...6 BAB II RIWAYAT HIDUP YUSUF QARADHAWI

...7

A. Riwayat Hidup Yusuf Qaradhawi

...7

B. Kontribusi dan Aktifitasnya dalam Pengabdian kepada Islam ...11

C. Pemikiran Yusuf Qaradhawi dan Pengaruhnya ...21

D. Karya-karya Yusuf Qaradhawi

...24 BAB III TINJAUAN UMUM KONSEPSI JIHAD ...27

A. Definisi Jihad

...27 B. Jihad dalam Al-Quran dan Hadist Nabi

...32 C. Pandangan Pakar tentang Jihad


(9)

D. Sejarah dan Perkembangan Jihad

...45 1. Jihad Periode Mekkah

...45 2. Jihad Periode Madinah

...47 BAB IV KONSEP JIHAD MENURUT YUSUF QARADHAWI

...52

A. Hakekat dan Tujuan Jihad

...52 B. Dimensi-dimensi Jihad

...53 - Jihad Perang

...53 - Jihad Pendidikan

...57 - Jihad Politik

...64 - Jihad Ekonomi

...73 - Jihad Sosial


(10)

C. Relevansi Penafsiran jihad Yusuf Qaradhawi dengan masyarakat

Indonesia... .84

BAB V PENUTUP

...93 A. Kesimpulan

...93 B. Saran-saran

...94 DAFTAR


(11)

Transliterasi Arab-Latin

a Dz Zh n

b R ’ H

t Z gh W

ts S f

j Sy q

h Sh k

kh Dh l

d Th M

a panjang = â I panjang = î U panjang = û


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Jihad merupakan bagian integral wacana Islam sejak masa awal Islam hingga masa kontemporer. Banyak ulama dan pemikir muslim terlibat dalam pembicaraan tentang jihad. Baik dalam kaitannya dengan doktrin fiqih, teologi, sejarah maupun konsep politik Islam1. Jihad merupakan identitas pokok mukmin dalam praksisi sosial teologi, dimana diantara iman dan jihad tidak terpisahkan2. Hal ini tercermin dalam ayat al-Quran Surat al-Hujarat ayat 15 sebagai berikut :

! " # $ %

&'() *'

 ,*- .

% / 01 2 %

*' 0  %4

5) 06789 %" % :

;<= > # ?

@B 1 4%C"

'(D

( /1EF

GH ;

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. mereka Itulah orang-orang yang benar.”

Pasca tragedi pemboman gedung WTC Amerika Serikat dan sejumlah bom yang meledakan Bali, jihad menjadi isu internasional yang kembali diperbincangkan. Jihad menjadi doktrin Islam yang kontroversial dan paling sering disalahpahami, baik oleh kaum muslimin sendiri maupun kalangan non-muslim. Dalam pandangan sebagian kaum muslimin mengartikan jihad dengan perjuangan senjata yang

1

Azyumardi Azra, Pergolakan Politik Islam dari Fundamentalisme, Modernisme, hingga Post Modernisme (Jakarta: Paramadina, 1996), h. 132.

2

Ziauddin Sardar dan Merryl Wyn Davies (ed), Wajah-Wajah Islam. Penerjemah A.E Priono dan Ade Armando (Bandung : Mizan,1992), h. 106.


(13)

menawarkan alternatif hidup mulia atau mati syahid3. Bagi mereka, perjuangan senjata merupakan langkah utama sehingga melegitimasikan kekerasan dan terorisme sebagai jihad tanpa batasan akhlak, agama, dan hukum. Sementara jihad menurut pandangan non-muslim (Barat) adalah perang suci (the holy war) untuk menyebarkan agama Islam dan menarik musuh (non-muslim) untuk masuk Islam.

Dari pemahaman yang sering disalahpahami itu, Yusuf Qaradhawi berpendapat bahwa jihad berbeda dengan qatil (perang) makna jihad lebih komprehensif, dimulai dengan jihad terhadap setan, lalu jihad terhadap kezaliman dan kerusakan masyarakat, setelah itu barulah terhadap kaum kafir dan munafik4. Setiap muslim harus menjadi mujahid tetapi tidak harus menjadi muqatil. Kecuali dia memang melakukan peperangan sebagaimana Firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah ayat 216 :

IJ K L '8> =MJ N

O PQ (D % RM*- L *' S TIU % V%"

(D -S ,

X =Y (D % RZ*- [ *'8> TIU % V%" #>6 (, X =Y (D % <Z\] *' S S ^ %

'MJ ( . 5)P %" %

\_ MJ ( ,

G`H ;

“Diwajibkan atas kamu berperang, Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”

Beliau juga salahsatu ulama yang tidak sepakat dengan segala bentuk

3

Kelompok Khawarij, walaupun tidak berumur panjang tetapi ia menjadi prototip (pola dasar) bagi banyak kelompok keras yang muncul dalam masa-masa belakangan hingga zaman kontemporer dengan tiga langkah pokok : takfir, hijrah, dan jihad. Azra Pergolakan Politik Islam dari Fundamentalisme, Modernisme, hingga Post Modernisme, h. 141.

4

Yusuf Qaradhawi, Kita dan Barat: Menjawab Berbagai Pertanyaan yang Menyudutkan Islam. Penerjemah Arif Munandar Riswanto dan Yadi Saeful Hidayat (Jakarta : Bulan Bintang), h.


(14)

kekerasan dan terorisme dengan alasan apapun, meski pelakunya berbuat dengan dilandasi oleh kebaikan5. Islam menolak falsafah yang mengajarkan “untuk mencapai tujuan, cara apapun dibenarkan”. Islam mewajibkan tujuan dan cara yang ditempuh haruslah benar, Nabi Muhammad SAW bersabda:

!"#

$

%&'ی

!$

!"#

“Sesungguhnya Allah maha baik dan tidak mau menerima kecuali kebaikan.” (HR. Muslim)

Dalam konteks kekinian Yusuf Qaradhawi berpendapat akan pentingnya memperbaiki keadaan masyarakat, yaitu dimulai dengan membangun manusia seutuhnya mendidik generasi masa depan, dengan pendidikan keimanan, akhlak, dan intelektual secara totalitas6. Dengan terbentuknya manusia yang tangguh ini maka akan tercipta masyarakat yang dicita-citakan oleh Islam. Seperti yang dilakukan oleh Rasulullah pada periode Makkah selama kurang lebih tiga belas tahun.

Hal inilah yang menarik untuk membahas dan meneliti konsep jihad menurut Yusuf Qaradhawi. Diharapkan pandangan beliau tentang jihad dapat disosialisasikan ke tengah-tengah umat Islam agar dapat melahirkan solusi-solusi pragmatis atas permasalahan kontemporer umat Islam.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Yusuf Qaradhawi merupakan ulama kontemporer yang moderat, hal ini dapat terlihat didalam fatwa dan pandangan-pandangannya mengenai ekonomi, sosial, fiqih, politik (demokrasi, sistem pemerintahan, jihad dan Pergerakan Islam). Pandangan Yusuf Qaradhawi mengenai hal yang diatas tidak dibahas semua dalam

5 Ibid., h. 67.

6

Yusuf Qaradhawi, Fiqih Prioritas. Penerjemah Alizar (Jakarta : Gema Insani Press, 1997), h. 2231.


(15)

skripsi ini. Pokok penelitian ini di batasi pada permasalahan, bagaimana pandangan Yusuf Qaradhawi tentang jihad.

Sedangkan yang menjadi rumusan masalah inti pembahasan skripsi ini adalah : 1. Bagaimana pandangan Yusuf Qaradhawi tentang jihad.

2. Bagaimana pandangan Yusuf Qaradhawi tentang pentingnya jihad dengan makna yang komprehensif di era globalisasi.

C. Tujuan dan Kegunaan Penulisan

Dalam setiap kegiatan apapun pasti mempunyai tujuan, begitu pula dengan penulisan skripsi ini. Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan pandangan Yusuf Qaradhawi tentang jihad.

2. Untuk mengetahui pandangan Yusuf Qaradhawi tentang urgensi jihad dengan makna yang komprehensif di era globalisasi saat ini.

Sedangkan kegunaan dari penulisan skripsi ini, adalah sebagai berikut:

1. Untuk meluruskan pemahaman tentang jihad yang sering disalahpahami oleh kalangan Barat dan kalangan muslim itu sendiri.

2. Upaya untuk memahami jihad dalam pemaknaan yang dinamis dan progresif di tengah-tengah persoalan sosial.

D. Metode Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini penulis mengunakan metode studi kepustakaan (library research), yang sumber datanya adalah buku-buku dalam perpustakaan dan literatur-literatur lainnya. Data-data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini


(16)

yang berasal dan buku Yusuf Qaradhawi (1) Fikih Prioritas (2) Umat Islam Menghadapi Abad ke-21 (3) Membangun Masyarakat Baru (4) Fiqih Parktis Bagi Kehidupan Modern (5) Kita dan Barat (6) Retorika Islam (7) Berjuang di Jalan Allah. Selain itu pula data yang bersifat sekunder, yaitu diperoleh dari sumber atau data-data berupa buku-buku yang berkaitan dengan pemikiran Yusuf Qaradhawi dan data-data lainnya yang meliputi buku-buku, jurnal, buletin dan ensiklopedi yang berkenaan dengan permasalahan skripsi ini.

Sedangkan pembahasan penelitian ini menggunakan deskriptif analisis yaitu memaparkan dan menggambarkan serta menganalisa data-data yang diperoleh. Kemudian untuk metode penulisan ini menggunakan buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skiripsi, Tesis, dan Disertasi) yang diterbitkan oleh center for quality development assurance (CEQDA) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007. E. Sistematika Penulisan

Agar penulisan skripsi ini tersusun secara sistematis, maka penulis membaginya dalam beberapa bab yang disusun sebagai berikut :

Bab Pertama : Pendahuluan, bab ini berisi tentang latar belakang masalah, batasan masalah dan rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penulisan, metode penelitian, sistematika penulisan.

Bab Kedua : Biografi Singkat Yusuf Qaradhawi, bab ini berisi tentang riwayat hidup Yusuf Qaradhawi, kontribusi dan aktifitasnya dalam pengabdian kepada Islam, pemikiran Yusuf Qaradhawi dan pengaruhnya, serta karya-karya Yusuf Qaradhawi


(17)

pandangan umum tentang jihad, jihad dalam al-Quran dan al-Hadist Nabi Muhammad SAW, pandangan pakar tentang jihad, sejarah dan perkembangan jihad.

Bab Keempat : Konsep Jihad Menurut Yusuf Qaradhawi, bab ini mencoba membahas tentang makna jihad menurut Yusuf Qaradhawi, hakekat jihad, dimensi-dimensi jihad, relevansi jihad dengan masyarakat Indonesia

Bab Kelima : Penutup Bab ini merupakan akhir pembahasan yang berisi kesimpulan dan saran-saran.


(18)

BAB II

HIDUP DAN KARYA YUSUF QARADHAWI

A. Riwayat Hidup Yusuf Qaradhawi dan Profesinya

Yusuf Qaradhawi* dilahirkan di sebuah desa di Republik Arab Mesir bernama Shafth Turaab di tengah delta pada 9 September 1926. Dia lahir dalam keadaan yatim. Oleh sebab itulah dia dipelihara oleh pamannya. Pamannya inilah yang mengantarkan Yusuf Qaradhawi kecil ke Surau tempat mengaji. Yusuf Qaradhawi dikenal sebagai anak yang cerdas. Dengan kecerdasannya beliau mampu menghafal al-Qur’an dan menguasai hukum-hukum tajwidnya dengan baik. Itu terjadi pada saat dia masih berada di bawah umur sepuluh tahun. Orang-orang di desa itu menjadikan dia sebagai imam dalam usia yang relatif muda. Sedikit orang yang tidak menangis saat shalat di belakang Yusuf Qaradhawi. 7

Sete1ah itu dia bergabung dengan sekolah cabang al-Azhar. Tepatnya, di Ma’had Thantha dan Ma’had Tsanawi. Kemudian beliau masuk Fakultas Ushuluddin di Universitas al-Azhar dan lulus sebagai sarjana S1 pada tahun 1952.8 Kemudian ia memperoleh ijazah setingkat S2 dan memperoleh rekomendasi untuk mengajar dari Fakultas Bahasa dan Sastra pada tahun 1954. Tahun 1958 memperoleh ijazah diploma dan Ma’had al-Arabiyah al-Aliyah dalam bidang bahasa dan sastra. Tahun

*

Nama Yusuf Qaradhawi dikenal orang Indonesia, ditulis dengan huruf Qardhawi ternyata salah. Kedatangan Yusuf Qaradhawi ke Indonesia bulan Oktober 1999, meralat kesalahan tersebut dan mengatakan : ”nama saya yang benar adalah Yusuf Abdullah Qaradhawi.” Lih. Abas Muhammad Basalamah, Konsep Moderat Syariat, Kajian atas Pemikiran Yusuf Qaradhawi,” (Tesis S2 Program Pasca Sarjana, Program Magister Studi islam, Universitas Muhammadiyah Jakarta, 2001), h. 8.

7

Lih. Sejarah Singkat Yusuf Qaradhawi, artikel diakses pada 28 April 2009 dari http://fikar.org/2006/02/02/biografi-Yusuf Qaradhawi-2/

8Ibid


(19)

1960 mendapatkan ijazah setingkat Master, Jurusan Ilmu-Ilmu al-Qur’an dan Sunnah Fakultas Ushuluddin. Tahun 1973 mendapat gelar Doktor dengan peringkat summa cum laude dengan disertasi berjudul az-Zakat wa Atsaruha fi Hill Masyakil al-ljtimaiyah (Zakat dan Pengaruhnya dalam Memecahkan Masalah-Masalah Sosial Kemasyarakatan),9 yang di sempurnakan menjadi Fiqh Zakat.

Yusuf Qaradhawi terlambat meraih gelar doktor, karena dia sempat meninggalkan Mesir akibat kejamnya rezim yang berkuasa saat itu. Ia terpaksa menuju Qatar pada tahun 1961. Ditugaskan sebagai tenaga bantuan untuk menjadi kepala sebuah sekolah menengah di negeri Qatar. Dia telah melakukan pengembangan dan peningkatan yang sangat signifikan di tempat itu serta berhasil meletakan pondasi yang sangat kokoh dalam bidang pendidikan karena berhasil menggabungkan antara khazanah lama dan kemodernan pada saat yang sama.10

Pada tahun 1973 didirikan Fakultas Tarbiyah untuk mahasiswa dan mahasiswi, yang merupakan cikal bakal Universitas Qatar. Yusuf Qaradhawi di tugaskan di tempat itu untuk mendirikan jurusan Studi Islam dun sekaligus menjadi ketuanya. Pada tahun 1977 dia ditugaskan untuk memimpin pendirian dan sekaligus menjadi dekan di Fakultas Syariah dan Studi Islam di Universitas Qatar. Dia menjadi Dekan di Fakultas itu hingga akhir tahun ajaran 1989-1990. Dia hingga kini menjadi dewan pendiri pada Pusat Riset Sunnah dan Sirah Nabi di Universitas Qatar.

Pada tahun 1990/1991 dia ditugaskan oleh pemerintah Qatar untuk menjadi dosen tamu di al-Jazair. Di negeri ini dia bertugas untuk menjadi ketua Majelis Ilmiah

9

Lih. Biografi Tokoh Muslim, artikel diakses pada 28 April 2009 dari http://tokoh-muslim.blogspot.com/2009/01/dr-yusuf-qardhawi.html


(20)

pada semua universitas dan akademi negeri itu. Setelah itu dia kembali mengerjakan tugas rutinnya di Pusat Riset Sunnah dan Sirah Nabi. Pada tahun 1411 H, dia mendapat penghargaan dari IDB (Islamic Development Bank) atas jasa-jasanya dalam bidang perbankan. Tahun 1413 dia dengan Sayyid Sabiq mendapat penghargaan dari King Faisal Award karena jasa-jasanya dalam bidang keislaman. Di tahun 1996 dia mendapat penghargaan dari Universitas Islam Antar Bangsa Malaysia atas jasa-jasanya dalam ilmu pengetahuan. Pada tahun 1997 dia mendapat penghargaan dari Sultan Brunai Darus Salam atas jasa-jasanya dalam bidang fikih.11

1. Keluarga Yusuf Qaradhawi

Apa yang dicapai oleh Yusuf Qaradhawi dalam bidang yang beragam dan sangat istimewa ini tak lepas dari andil besar sebuah keluarga yang tenang yang Allah karuniakan sejak bulan-bulan Desember 1958. Beliau memiliki seorang isteri yang shalihah, yang berasal dari Hasysimiyah Husainiyah. Darinya Allah karuniakan tujuh orang anak (empat putri dan tiga putra).12 Semua anakanya mengambil pendidikan modern hanya satu orang yang mengambil pendidikan agama. Selebihnya ada yang mengambil fisika, kimia, elektro dan lainnya.

Ia membebaskan anak-anaknya menuntut ilmu apa saja yang sesuai dengan minat dan bakat serta kecenderungan masing-masing. Salah seorang putrinya memperoleh gelar doktor fisika dalam bidang nuklir dari Inggris. Putri keduanya memperoleh gelar doktor dalam bidang kimia juga dari Inggris, sedangkan yang ketiga masih menempuh S3. Adapun yang keempat telah

11

Ibid., h. 2.

12Ibid


(21)

menyelesaikan pendidikan S1-nya di Universitas Texas Amerika. Anak laki-laki yang pertama menempuh S3 dalam bidang teknik elektro di Amerika, yang kedua belajar di Universitas Darul Ulum Mesir. Sedangkan yang bungsu telah menyelesaikan kuliahnya pada fakultas Teknik Jurusan Listrik.13 Dilihat dari beragam pendidikan anak-anaknya, masyarakat bisa membaca sikap dan pandangan Qardhawi terhadap pendidikan modern. Menurut Qardhawi, semua ilmu (bisa islami dan tidak islami), tergantung kepada orang yang memandang dan mempergunakannya. Dan ia menolak pembagian ilmu secara dikotomis. Pemisahan ilmu secara dikotomis itu, menurut Qardhawi, telah menghambat kemajuan umat Islam.

2. Kontribusi dan Aktivitasnya dalam Pengabdian kepada Islam

Yusuf Qaradhawi adalah salah seorang tokoh Islam yang menonjol di zaman ini, dalam bidang ilmu pengetahuan, pemikiran, dakwah, pendidikan dan jihad. Pengabdiannya untuk Islam tidak hanya terbatas pada satu sisi atau satu satu medan tertentu. Di antaranya adalah:

a. Bidang Ilmu Pengetahuan

Tulisan dan karangan merupakan salah satu sisi paling penting dan pribadi Yusuf Qaradhawi. Dia adalah seorang alim yang banyak mengarang dan mengoreksi. Buku-bukunya memiliki bobot ilmiah yang tinggi dan memiliki pengaruh besar di dunia Islam.

Yusuf Qaradhawi adalah seorang penulis yang memiliki pikiran-pikiran jenial

13


(22)

dan orisinil. Tulisan-tulisannya selalu menggambarkan keluasan ilmunya dan jauh dari taklid buta. Tidak terjadi pengulangan selalu didapatkan hal-hal penting, mendapatkan pelurusan pemahaman yang salah, pengokohan pemikiran, menerangkan yang tidak jelas, merinci yang global, menjawab hal-hal yang syubhat, atau menerangkan tentang hikmah.14

b. Bidang Fikih dan Fatwa

Salah satu kontribusi Yusuf Qaradhawi yang menonjol adalah dalam bidang fikih dan fatwa. Pada saat memberikan ceramah, menghadiri muktamar atau seminar, sering kali ada pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut masalah-masalah keislaman yang diajukan kepadanya. Dan jawaban-jawaban beliau atas pertanyaan itu selalu mendapat tanggapan positif dan bisa diterima oleh mayoritas kaum intelektual muslim itu semua karena jawaban-jawaban yang beliau berikan memiliki ciri keilmuan yang kuat, ciri moderat serta sangat memuaskan.15 Yusuf Qaradhawi kini menjadi salah satu “referensi” utama kaum muslimin di seluruh dunia. Beliau juga memiliki program tetap di radio dan TV Qatar yang dikhususkan menjawab pertanyaan para pendengar dan pemirsa. Beliau menjelaskan secara panjang lebar didalam bukunya yang sangat terkenal, Fatawa Mu'asirah, yang berbicara tentang metode dan manhaj dalam berfatwa.

c. Bidang Dakwah dan Pengarahan

Yusuf Qaradhawi bekerja dalam banyak bidang, menerjuni banyak aktivitas, yaitu antara kegiatan-kegiatan yang bersitat akademis, administrasi dan budaya.

14

Ishom Talimah, Manhaj Fikih Yusuf Qaradhawi (Jakarta : Pustaka Kautsar, 2001), h. 12.

15Ibid.,


(23)

Beliau menyibukan diri dalam fikih dan fatwa, sastra, puisi dan masih banyak lagi bidang lainnya yang beliau tekuni. Namun yang menjadi prioritas utama dalam hidupnya adalah dakwah, dan ini yang menjadikan dirinya sebagai manusia yang berharga. Dakwah telah menjadi darah dagingnya dan menjadi bagian penting dalam kesibukannya. la adalah fokus perhatiannya dan barometer kepeduliannya, fokus ilmu dan amalnya.

Beliau memulai aktivitas dakwahnya sejak masa remajanya, yaitu semasih duduk di Sekolah Menengah Pertama di Thantha. Saat itu beliau baru berusia enam belas tahun. Beliau mulai dakwahnya dari desanya, kemudian di lingkungan sekitarnya, dan kini aktivitas dakwahnya telah menyebar ke seluruh dunia.16 Dalam dakwah yang digelutinya Yusuf Qaradhawi banyak menggunakan sarana yang bervariasi hingga pesan-pesan dakwahnya menyentuh berbagai kalangan. Di antaranya adalah dari mimbar sebagai sarana tradisional yang sejak sejarah panjang, yakni dari masjid-masjid.

Pada saat masih menjadi mahasiswa di Fakultas Ushuluddin, Yusuf Qaradhawi telah menyampaikan khutbah-khutbahnya di sebuah masjid di kota Mababah, sebuah kota industri dengan jumlah pekerja yang sangat banyak. Masjid tadi bernama Ali Thaha yang kemudian orang-orang menyebutnya dengan sebutan “Masjid Syaikh Yusuf”. Dia telah menjadi imam dari ribuan makmum shalat Jum’at.

Setelah keluar dari penjara pada tahun 1956,17 kementerian Wakaf (Semisal

16Ibid

., h.10

17

Karena selain kelibatannya dalam organisasi Ikhwanul Muslimin yang dianggap keras juga pernyataan-pernyataan Qaradhawi yang keras sehingga dianggap dapat mengancam pemerintahan


(24)

Kementerian Agama di Indonesia) setelah usai perang Seuz, meminta Qaradhawi berkhutbah di Masjid Jami’ Zamalik di Kairo. Pada saat itu ribuan jamaah datang memenuhi masjid untuk mendengarkan khutbah Yusuf Qaradhawi, namun saat itu Abdul Nashr melarangnya untuk berkhutbah di Masjid Jami’ tersebut. Saat menjadi dosen tamu di Qatar pada tahun 1961, beliau menjadikan masjid sebagai sarana untuk menyebarkan dakwah-dakwahnya. Dari masjid inilah beliau menyampaikan khutbah dan pelajaran-pelajarannya, menyampaikan nasehat dan fatwa-fatwanya. Hingga kini beliau menjadi khatib tetap di Masjid Umar bin Khattab yang pelaksanaannya disiarkan langsug di TV Qatar. Beliau juga menyampaikan khutbah-khutbah Idul Adha maupun Idul Fitri, khususnya yang beliau sampaikan di lapangan 'Abidin di Kairo dan Astad di lskandariyah. Beliau juga telah menjadikan mass media sebagai mimbar dakwahnya. Beliau memiliki program majlis taklim keagamaan di Radio-Radio dan TV. Dan juga melalui media Internet. Beliau membuka situs sendiri dengan domain Yusuf Qaradhawi. com.18 Hingga sebuah surat kabar yang terbit di Mesir memberinya gelar sebagai "Ensiklopedi berjalan”.19

d. Bidang Seminar dan Muktamar

Hampir tidak ada satu seminar ataupun muktamar yang membahas tentang pemikiran Islam atau dakwah Islam kecuali Yusuf Qaradhawi selalu diundang untuk menghadirinya. Ini semua merupakan penghormatan dari pihak pengundang mengingat posisi Yusuf Qaradhawi yang sangat penting di kalangan ulama dan para da’i serta kaum intelektual muslim dunia. Diantara muktamar-muktamar yang

18Ibid.,

h. 12.

19


(25)

dihadiri oleh beliau diantaranya adalah ; Muktamar Internasional pertama Tentang Ekonomi Islam yang dikoordinir oleh Universitas Malik Abdul Aziz di Jeddah.20 Dan masih banyak lagi.

e. Dalam Kunjungan dan Ceramah-ceramah

Yusuf Qaradhawi banyak diundang ke berbagai Universitas Islam untuk menyampaikan ceramah-ceramahnya di tempat itu, baik ceramah untuk mahasiswa dan ini yang paling banyak maupun dihadapan para dosen dan kedua-duanya secara bersamaan. Di antaranya adalah di beberapa universitas yang ada di Mesir seperti Universitas Kairo, Azhar, Universitas A’in Syams, University Iskandariyah, al-Manshurah dan Asyuth. Juga Universitas Khurthoum di Ummu Durman, Sudan. Di samping itu semua, Yusuf Qaradhawi juga melakukan kunjungan ke berbagai negara Arab dan Islam, baik yang berada di benua Asia maupun Afrika. Sebagaimana ia juga pernah melakukan kunjungan ke negeri-negeri berpenduduk minoritas muslim yang ada di Eropa, Amerika dan Australia. Pada kesempatan itu beliau selalu menyampaikan ceramah, pertemuan dan perbincangan hangat dengan generasi-generasi Islam di tempat itu. Pertemuan mereka dengan Yusuf Qaradhawi telah menorehkan pengaruh positif, khususnya di kalangan remaja dan anak muda, lebih-lebih mereka yang belajar di negeri-negeri Barat yang sering kali menghadapi angin kencang perubahan kultur dan budaya.21

f. Dalam Bidang Ekonomi Islam

Yusuf Qaradhawi telah lama memfokuskan diri terhadap masalah ekonomi

20Ibid


(26)

Islam, baik secara teoritis maupun praktis. Dari sisi teoritis dia telah banyak menyampaikan ceramah dan pelatihan tentang ekonomi Islam dan mengarang beberapa buku tentang ekonomi Islam yang banyak tersebar di beberapa negara Islam. Di antaranya Fikih Zakat, Musykilat al-Faqr wa Kaifa 'Alajaha al-Islam (Problema Kemiskinan dan Solusi Islam), Bai' al-Murabahah lil Amir bi asy-Syira' kama Tajrihihi al-Masharif al-Islamiyah, dan yang terakhir adalah Fawaid al-Bunuk hiya ar-Riba al-Haram (Bunga Bank itu Haram).22 Sebagai penghargaan atas perannya yang besar dalam masalah ini, IDB (Islamic Development Bank, Bank Pembangunan Islam) menetapkan Qaradhawi sebagai pemenang hadiah dan IDB pada tahun 1411 H dalam bidang Bank Islam.23

g. Dalam Amal Sosial

Yusuf Qaradhawi juga memiliki kepedulian yang kental dalam masalah-masalah sosial. Beliau sering kali mengkritik keras pergerakan-pergerakan Islam yang hanya menyibukan dalam masalah-masalah politik yang sering kali banyak menguras energi demikian besar, ataupun bahkan mungkin semua energi yang ada. Kritik itu disampaikan Yusuf Qaradhawi bagi gerakan Islam yang melalaikan sisi-sisi aktivitas sosial yang banyak digarap oleh musuh-musuh gerakan-gerakan dan sering dipergunakan sebagai sarana untuk menyesatkan dan memurtadkan kaum muslimin serta usaha-usaha mereka untuk mencabut kaum muslimin dari akar-akar akidah dan identitas keislamannya yang benar. Mereka dengan liciknya mempergunakan itu

22

Lih Pengantar Penerjemah : Perjalanan Singkat Yusuf Qaradhawi, Yusuf Qaradhawi Kenanganku Bersama Ikhwanul Muslimin Penerjemah M Lili Nur Aulia (Jakarta Aulia, 2003), h. XIV.

23


(27)

semua dengan alasan bahwa itu adalah kegiatan sosial, atau bantuan suka rela. Semua itu mereka lakukan dengan mendirikan sekolah-sekolah, rumah sakit-rumah sakit dan yayasan-yayasan sosial yang beragam bentuknya.24

Yang paling jahat dalam mempergunakan kegiatan sosial sebagai sarana penyesatan adalah para misionaris Kristen. Mereka menyerbu wilayah-wilayah Islam di Asia dan Afiika di mana banyak penduduk negeri-negri itu yang dilanda kemiskinan, penyakit dan kebodohan. Bahkan, mereka-masih dengan kejahatannya- merencanakan untuk mengkristenkan semua kaum muslimin di seluruh dunia sebagaimana ini dinyatakan dalam muktamar para misionaris di Colorado Amerika. Mereka menyediakan dana untuk proyek itu sekitar seribu juta dollar. Lalu mereka mendirikan sebuah Akadcmi Zwimer yang khusus untuk para spesialis pemurtadan kaum muslimin menurut negeri, bahasa, madzhab dan orientasi mereka masing-masing.

Slogan: "Sumbangkan Satu Dollar Selamatkan Kaum Muslimin"

Semua itu telah menggerakan semangat Yusuf Qaradhawi untuk melawan arus besar misi Kristen. Dalam suatu kesempatan beliau menjelaskan kepada kaum muslimin tentang adanya bahaya yang sedang mengancam. Beliau menyatakan bahwa merupakan kewajiban seorang muslim untuk melawan dan menghambat gerakan mereka tersebut dengan tindakan yang sepadan. Yakni penyediaan dana seribu juta dollar dari kaum muslimin untuk menyelamatkan akidah dan pribadi umat. Dan uang “satu milyar” yang terkumpul itu diinvestasikan untuk kepentingan amal sosial, bantuan suka rela dan amal dakwah. Beliau menjelaskan bahwa kaum


(28)

muslimin saat ini telah berjumlah lebih dari satu milyar, andaikan kaum muslimin dari kalangan menengah membayar satu dollar saja, maka uang yang terkumpul seribu juta dollar. Oleh sebab itulah beliau mengeluarkan slogan yang sangat meggugah: “Sumbangkan Satu Dollar Selamatkan Kaum Muslimin”. Slogan itu beliau sampaikan di beberapa negeri-negeri Islam.25

Dari adanya slogan ini kemudian muncul ide pendirian Haiah alKhairiyyah al-Islamiyah al-Alamiyah (Lembaga Bantuan Islam Internasional) yang berpusat di Kuwait. Lembaga ini memulai aktivitasnya dengan semangat dan jelas walaupun patut diakui bahwa semua itu masih barada dalam tahap awal. Beliau adalah salah seorang pemilik ide didirikannya lembaga ini serta anggota dewan pendiri. Berdasarkan ide-ide dan pemikirannya, maka ditentukanlah struktur proyek tersebut. Beliau juga menjadi anggota pengawas manajemen dan komisi pelaksana.

Beliau juga banyak menyumbangkan kontribusinya baik dalam ide dan harta, maupun dalam pendirian Icmbaga-lembaga keagamaan dan sosial. Seperti pembangunan masjid, akademi, rumah sakit Shahwah di desanya Shafth Turab serta Masjid Rahmat di Nashr City.26

h. Dalam Usaha Kebangkitan Generasi Muda

Salah satu fokus utama yang menjadi kepedulian Yusuf Qaradhawi dan kini mulai tampak hasilnya, serta beliau jadikan pena, lisan, pemikiran dan ilmunya sebagai tentara adalah masalah kebangkitan generasi muda umat saat ini. Beliau telah banyak menghadiri muktamar-muktamar, seminar-seminar dan perkemahan

25Ibid.,

h. 16

26


(29)

perkemahan yang di organisir oleh anak-anak muda Islam, baik di dalam negeri Islam maupun di luar negara-negara Islam. Yusuf Qaradhawi hadir di tengah-tengah mereka untuk menyampaikan ceramah-ceramahnya.

Beliau selalu memberikan kontribusinya dalam pertemuan- pertemuan khusus dan beliau selalu memberikan jawaban pada pertanyaan- pertanyaan yang menyedot kontroversi di kalangan umat, baik mengenai akidah, syariah dan sejarah. Beliau diterima secara baik di berbagai kalangan, khususnya di mata kalangan aktivis kebangkitan Islam. Karena mereka melihat Yusuf Qaradhawi memiliki tingkat keilmuan yang sangat tinggi dan tingkat kefakihan yang sangat mendalam serta keikhlasannya dalam dakwah.27

i. Dalam Bidang Pergerakan dan Jihad

Yusuf Qaradhawi sejak masa remaja aktif melakukan dakwah dengan melalui khutbah-khutbah dan ceramah. Dan yang membantu aktivitas dakwahnya dengan mudah adalah keterlibatannya dengan gerakan lkhwanul Muslimin, dan perkenalannya secara baik dengan Imam Hasan aI-Banna. Beliau sering mendapatkan tugas kunjungan ke berbagai negeri Arab seperti Suriah, Lebanon dan Yordania. Beliau juga di tugaskan sebagai penanggung jawab pergerakan di semua fakultas Syariah di Universitas al-Azhar. Dalam perjalanan dakwahnya beliau telah banyak mendapat rintangan, tantangan, tekanan keras dan dipenjara beberapa kali sejak masih berstatus sebagai siswa di Sekolah Menengah Umum pada masa pemerintahan Raja Faruk tahun 1948. Beliau juga di penjarakan pada rnasa-masa revolusi bulan Januari tahun 1954, kemudian pada bulan November di tahun yang sama beliau di


(30)

penjarakan selama dua puluh bulan. Peristiwa serupa juga rnenirnpa dirinya pada tahun 1963.28

j. Keterlibatannya dalam Lembaga-Iem baga Dunia

Qardhawi banyak terlibat dalam lembaga-lembaga dan pusat-pusat keislaman serta lembaga-lernbaga riset, dakwah, ekonomi maupun sosial. Beberapa lembaga Yusuf Qaradhawi menjadi anggotanya:

1) Anggota pada Majlis Tinggi Pendidikan di Qatar dalam masa waktu beberapa tahun.

2) Anggota Majlis Pusat Riset Kontribusi Kaum Muslimin dalam peradaban, yang berpusat di Qatar.

3) Anggota Lembaga Fikih Islam yang berafiliasi pada Liga Muslim Dunia Yang berpusat di Makkah.

4) Tenaga Ahli Lembaga Riset Fikih yang berada di bawah naungan Organisasi Konferensi Islam (OKI).

5) Dan lembaga-lembaga lainnya.29

k. Keterlibatannya dalam Pendidikan Islam

Selain itu juga beliau aktif dalam dunia pendidikan-pendidikan Islam. Seperti telah disebutkan pada bab-bab sebelumnya, Yusuf Qaradhawi sering kali diminta untuk menjadi tenaga pengajar pada beberapa lembaga pendidikan Islam. keterlibatanya dalam pendidikan Islam antara lain;

Pernah menjabat sebagai dekan Fakultas Tarbiyah di Qatar. Sebagai anggota

28Ibid.,

h. 18

29

Yusuf Qaradhawi, Perjalanan Hidupku Penerjemah. Cecep Taufikkurahman (Jakarta : Pustaka Kautsar,2003), h. 290


(31)

majlis tinggi pendidikan di Qatar. la juga mendirikan Fakultas Syariah di Universitas Qatar. Sebagai tenaga bantuan untuk menjadi kepala sebuah sekolah menengah di negeri Qatar. Dia telah melakukan pengembangan dan peningkatan yang sangat signifikan di tempat itu serta berhasil meletakan pondasi yang sangat kokoh dalam bidang pendidikan karena berhasil menggabungkan antara khazanah lama dan kemodernan pada saat yang sama.

Beliau juga mendirikan Fakultas Tarbiyah untuk mahasiswa dan mahasiswi, yang merupakan cikal bakal Universitas Qatar. Yusuf Qaradhawi ditugaskan di tempat itu untuk mendirikan jurusan Studi Islam dan sekaligus menjadi ketuanya. Dia ditugaskan untuk memimpin pendirian dan sekaligus menjadi Dekan di Fakultas Syariah dan Studi Islam di Universitas Qatar. Menjadi Dekan di Fakultas itu hingga akhir tahun ajaran 1989-1990. Beliau menjadi dewan pendiri pada Pusat Riset Sunnah dan Sirah Nabi di Universitas Qatar. Pernah ditugaskan oleh pemerintah Qatar untuk menjadi dosen tamu di al-Jazair. Di negeri ini dia bertugas untuk menjadi ketua Majelis Ilmiah pada semua universitas dan akademi negeri itu. Selain itu pula beliau dikenal sebagai guru besar di Universitas al-Azhar, Kairo dan masih aktif memberikan pengajaran di unversitas tersebut hingga kini.30

B. Pemikiran Yusuf Qaradhawi dan Pengaruhnya

Menurut pendapat para intelektual muslim yang mengenal Yusuf Qaradhawi, pemikiran Yusuf Qardhawi banyak dipengaruhi oleh guru-gurunya antara lain Hasan al-Banna, Syaikh Mahmud Syaltut, Syaikh Muhammad al-Gazali, Syaikh bin Baz dan guru-guru beliau yang lainnya. Yusuf Qaradhawi sendiri membantah dengan


(32)

mengatakan bahwa pemikirannya itu tidak terikat pada salah satu tokoh atau mazhab tertentu walaupun dari sekian pemikiran tokoh atau mazhab tersebut sedikit banyak telah mempengaruhi pemikirannya.

1. Yusuf Qaradhawi dan Syaikh Hasan al-Banna

Dalam banyak kesempatan, Qaradhawi mengatakan hahwa beliau tidak pemah terpengaruh dengan seorang manusia yang pernah hidup lebih dan keterpengaruhannya oleh Hasan al-Banna. Beliau sering kali menjadikan perkataan Hasan al-Banna sebagai contoh dalam mengemukakan suatu masalah. Kecintaan Yusuf Qaradhawi ini ditampakkan dengan memberi penjelasan secara rinci kepada buku al-Ushul ‘Isyriin. Yusuf Qaradhawi juga memuji Imam Hasan al-Banna dalam sebuah syair. Dan beliau mempersembahkan kumpulan syairnya yang berjudul al-Muslimun Qadimun untuk Hasan al-Banna. Yusuf Qaradhawi berkata, “saya tidak pernah memuji seorang pun dalam sebuah untaian syair kecuali kepada Hasan al-Banna”.31

Namun demikian, Yusuf Qaradhawi tidak memposisikan diri sebagai seorang yang mencintai yang karena cintanya telah menjadikannya tidak lagi memiliki indefendensi dalam pendapat dan pandangannya, atau tidak mampu berbeda dengan yang di cintainya dalam beberapa pandangan. Perbedaan pandangan antara Yusuf Qaradhawi dengan Hasan al-Banna yang paling jelas adalah dalam masalah “multi partai dalam negara Islam”, Pandangan al-Banna menolak berdirinya partai-partai dalam satu Negara Islam. Namun Yusuf Qaradhawi menyatakan boleh dengan syarat

31Ibid.,


(33)

yang beliau jelaskan secara rinci.32

Setelah menerangkan pandangannya, Qardhawi menyatakan penghargaan yang besar kepadanya tanpa fanatisme buta. Yusuf Qaradhawi juga banyak berbeda pendapat dengan Hasan al-Banna.

2. Yusuf Qaradhawi dan Syaikh Mahmud Syaltut

Selain al-Banna, salah seorang yang mempengaruhi pemikiran Yusuf Qardhawi adalah Mahmud Syaltut, Syaikh Jami' al-Azhar. Yusuf Qaradhawi juga menghimpun pemikiran-pemikiran Syaltut, baik dalam bidang fikih maupun dalam tafsir al-Qur’an. Walau demikian, rasa cinta Yusuf Qaradhawi kepada Syaltut tidak menghalanginya untuk berbeda pendapat dengannya dalam beberapa masalah seperti yang terlihat dalam bukunya al-Halal wal-Haram fil-Islam.

Yusuf Qaradhawi mengatakan, "Barang siapa yang menyembah Syaikh Syaltut maka hendaknya dia tahu bahwa Syaikh Syaltut akan mati, dan barang siapa yang menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Hidup dan tidak akan pernah mati. Syaikh Syaltut juga tidak memerintahkan seorang pun untuk bertaklid kepadanya.33

3. Yusuf Qaradhawidan Syaikh Muhammad al-Ghazali

Yusuf Qaradhawi Juga terpengaruh dengan pemikiran Syaikh Muhammad al-Ghazali. Kecintaannya kepada al-Ghazali beliau ekspresikan dengan menulis sebuah buku pada saat al-Ghazali masih hidup. Beliau memaparkan sisi inovatif pemikiran dan karya ilmiahnya.

32Ibid.,


(34)

Kecintaan Yusuf Qaradhawi kepada al-Ghazali tidak menggiringnya kepada cinta buta, yang membutakannya untuk mengatakan suatu yang hak dan benar. Rasa cintanya juga tidak menghalanginya untuk melakukan kritik dengan cara yang santun. Salah satu kritikan beliau kepada Syaikh al-Ghazali adalah perkataan al-Ghazali: para ahli hadits telah menjadikan diyat wanita adalah separuh dari diyat laki-laki. lni adalah kejahatan pemikiran yang ditolak oleh para fuqaha dan orang-orang yang memiliki pemahaman mendalam. Padahal hakikatnya mayoritas fukaha mengatakan hal serupa dengan apa yang dikatakan oleh para ahli hadits. Seharusnya Syaikh mengatakan ungkapan yang lebih halus dari kata kejahatan. Karena semua itu adalah ijtihad yang terbuka untuk salah dan benar, sedangkan orang yang berpendapat demikian akan selalu mendapat ganjaran, baik perkataan itu salah maupun benar, sebagaimana yang telah kita ketahui bersama.34

4. Syaikh Yusuf Qaradhawi dan Syaikh Bin Baz

Qaradhawi juga memiliki hubungan dan kecintaan yang kuat dengan Syaikh bin Baz kedua syaikh ini telah berbeda pendapat tentang masalah berdamai dengan Israel, serta sejauh mana boleh dan tidaknya perdamaian dengan Israel. Namun demikian jawaban kedua belah pihak selalu menggambarkan contoh yang sangat indah dalam fikih ikhtilaf di antara para ulama. Kebanyakan ungkapan Yusuf Qaradhawi adalah pujian kepada Syaikh bin Baz. Sebagaimana Yusuf Qaradhawi pernah berkata tentang Syaikh bin Baz, Syaikh Abdul Aziz bin Baz adalah salah seorang ulama besar kaum muslimin di zaman ini, beliau pernah menjabat Rektor Universitas Islam Madinah Saudi Arabia, fatwa-fatwanya bisa diterima di lingkungan

34Ibid.,


(35)

umum dan para aktivis muslim. Beliau adalah sosok ulama yang keilmuannya tidak diragukan lagi, demikianlah beliau dalam pandangan kami.”

Demikianlah sikap Yusuf Qaradhawi kepada orang-orang yang dicintainya dari kalangan pemikir dari ulama, hingga orang yang beliau tentang dalam perkataan dan fatwanya sekalipun.35

C. Karya-Karya Yusuf Qaradhawi

Yusuf Al-Qaradawi telah menulis berbagai kitab dalam pelbagai bidang keilmuan Islam terutama dalam bidang sosial, dakwah dan pengajian Islam. Kitab-kitab beliau sangat diminati oleh umat Islam seluruh dunia. Bahkan Kitab-Kitab-kitab tersebut telah diulang cetak berpuluh-puluh kali dan diterjemahkan kedalam berbagai bahasa. Di samping itu, kitab-kitab tersebut dapat menjelaskan wawasan perjuangan dan pemikiran al-Imam al-Qaradawi Hafizhahullah secara lebih terperinci,

Informasi terakhir (awal September 2007) beliau sedang sakit dan sedang merampungkan kitab terbarunya yang berjudul Fiqh Jihad. Semoga Allah memberikan kesembuhan dan kesehatan dikuatkan dalam berdakwah,tetap bersabar dalam menghadapi hujatan, cacian , bahkan fitnah yang menimpa beliau, Berikut adalah karya beliau:

1. Fiqh dan Usul Fiqh

Sebagai seorang ahli fiqh, beliau telah menulis beberapa buah kitab yang terkenal seperti berikut : (1) Al-Halal wa al-Haram fi al-Islam, (Halal dan Haram dalam Islam), al-Maktab al-Islami, Beirut, 1980. (2) Fatawa Mu’asarah, 2 jilid (


(36)

Fatwa-Fatwa Kontemporer), Dar Wafa’, Kaherah., 1993. (3) Al-Ijtihad fi al-Shari’at al-Islamiah, (Ijtihad dalam syariat Islam), Dar al-Qalam, Kuwait,1996. (4) Madkhal li Dirasat al-Shari’at al-Islamiah, (Membumikan syariat Islam), Maktabah Wahbah, Kaherah, 1997. (5) Min Fiqh al-Dawlah al-Islamiah, (Fiqh Kenegaraan), Dar al-Shuruq, Kaherah,1997 (6). Nahw Fiqh Taysir, ( Ke arah fiqh yang Mudah), Maktabah Wahbah, Kaherah,1999. (7) Al-Fatwa bayn al-Indibat wa al-Tasayyub, (Fatwa-fatwa antara kesesuaian dan kecerobohan), Dar al-Sahwah,Kaherah,1992. (8) Al-Fiqh al-Islami bayn al-Asalah wa al-Tajdid, (Fikih Islam antara klasik dan Kontemporer), Maktabah Wahbah, Kaherah, 1999. (9) Awamil Sa’ah wa al-Murunah fi al-Syari’ah al-Islamiah (Faktor-Faktor kelenturan dalam syariah Islam), Maktabah Wahbah, Kaherah, 1999. (10) Al-Ijtihad Mu’asir bayn Indibat wa al-Infirat, (Ijtihad Kontemporer), Dar al-Tawji’ wa al-Nashr, Kaherah,1994. (11) Fiqh Siyam, ( Hukum Tentang Puasa), Dar Wafa’, Kaherah,1991. (12) Fiqh al-Taharah, (Hukum Tentang Kebersihan), Maktabah Wahbah, Kaherah,2002. (13) Fiqh al-Ghina’ wa al-Musiqa (Hukum Tentang Nyayian dan Musik ), Maktabah Wahbah, Kaherah,2001 (14) Fi Fiqh aAqaliyyat aMuslimah, (Fiqh minoritas Muslim) Dar l-Shuruq, Kaherah, 2001.

2. Ekonomi Islam

(15) Fiqh al-Zakat 2 Juzuk (Fikah Tentang Zakat), Muasassah al-Risalah, Beirut, (16) Mushkilat al-Faqr wa kayfa Alajaha al-Islam, (Masalah kefakiran dan bagaimana Islam mengatasinya),Maktabah Wahbah, Kaherah, 1980. (17) Bay’u al-Murabahah li al-Amri bi al-Shira; ( Sistem jual beli al-Murabah), Maktabah Wahbah, Kaherah, 1987. (18) Fawa’id al-Bunuk Hiya al-Riba al-Haram, ( Faedah bank itulah


(37)

yang diharamkan), Dar al-Wafa’, Kaherah,1990. (19) Dawr al-Qiyam wa al-Akhlaq fi al-Iqtisad al-Islami, ( Peranan nilai dan akhlak dalam ekonomi Islam), Maktabah Wahbah, Kaherah, 1998. (20) Dur al-Zakat fi alaj al-Musykilat al-Iqtisadiyyah, (Peranan zakat dalam Mengatasi Masalah ekonomi), Dar al-Shuruq, kaherah,2001 3. Pengetahuan tentang al-Quran dan al-Sunnah.

Qaradhawi juga melakukan kajian mengenai al-Quran dan al-Sunnah terutama dalam memahami metodologi, cara berinteraksi dan membenarkan pemahaman mengenai al-Quran dan al-Sunnah. Dalam bidang ini beliau telah menulis : (21) Al-Aql wa al-Ilm fi al-Quran, ( Akal dan Ilmu dalam al-Quran), Maktabah Wahbah, Kaherah,1996 (22) Al-Sabru fi al-Quran, (Sabar dalam al-Quran), Maktabah Wahbah, Kaherah,1989 (23) Tafsir Surah al-Ra’d, (Tafsir surah Ra’d), Dar al-Bashir, Kaherah,1996, (24) Kayfa Nata’amal ma’a al-Sunnah al-Nabawiyyah, (Bagaimana berinteraksi dengan sunnah), Dar al-Shuruq, Kaherah, 2000 (25) Madkhal li Dirasat al-Sunnah, (Pengantar mempelajari sunnah), Maktabah Wahbah, Kaherah,1992 (26) Kayfa Nata’amal ma’a Quran, ( Bagaimana berinteraksi dengan Quran), Dar al-Shuruq, Kaherah,1999 (27) Al-Muntaqa min al-Taghib wa al-Tarhib ( hadith-hadith terpilih mengeni berita gembira dn peringatan), Dar al-Wafa, Kaherah, 1993 (28) Al-Sunnah Masdaran li al-Ma’rifah wa al-Hadarah, (Al-Sunnah sebagai sumber pengetahuan dan peradaban), Dar al-Shuruq, Kaherah,1997.

4. Akidah Islam

Mengenai persoalan tauhid, al-Imam al-Qaradawi telah menulis beberapa buah buku: (29) Wujud Allah, (Adanya Allah), Maktabah Wahbah, Kaherah,1990.


(38)

Mawqif Islam min Ilham wa Ksh wa Ru’a wa Min Kananah w al-Tarna’im wa al-Ruqa. ( Posisi Islam mengenai Ilham, kasyaf, mimpi, ramalan, pencegah kemalangan dan jampi), Maktabah Wahbah, Kaherah,1994. (32) Iman bi . Qadr, (Keimanan kepada Qadar), Maktabah Wahbah, Kaherah.

5. Dakwah dan Pendidikan

Qaradawi juga merupakan seorang juru dakwah yang penuh semangat. Dalam bidang ini beliau telah menulis buku-buku terkenal : (33) Thaqafat al-Da’iyyah, (Wawssan Seorang juru dakwah), Maktabah Wahbah, Kaherah,1991. (34) Al-Tarbiah Islamiah wa Madrasah Hassan Banna,, ( Pendidikan Islam dan ajaran Hassan al-Banna), Maktabah Wahbah, Kaherah,1992 (35) Al-Rasul wa al-Ilmi, ( Rasul dan Ilmu), Muasassah al-Risalah, Beirut, 1991 (36) Al-Waqt fi Hayat al-Muslim (Waktu dalam kehidupan seorang Muslim), Dar Sahwah, Kaherah, 1991 (37) Risalat al-Azhar bayn al-Ams al-Yawmi wa al-Ghad, ( Risalah al-al-Azhar antara semalm, hari ini dan besok), Maktabah Wahbah, Kaherah,1984 (38) Al-Ikhwan al-Muslimun sab’in Amman fi al-Da’wah wa al-Tarbiyyah, (Ikhwan al-Muslimun selama 70 tahun dalam dakwah dan Pendidikan), Maktabah Wahbah, Kaherah,1999

6. Mengatasi Masalah dengan cara Islam.

Menurut pandangan al-Imam al-Qaradawi, Islam adalah suatu kepastian yang wajib diikuti untuk mengatasi semua masalah yang kita hadapi. Tidak ada suatu sistem yang dapat mengatasi persoalan umat keculi Islam. Malahan sistem selain Islam hanya akan menambahkan luka parah yang sudah di alami umat. Mengenai masalah ini beliau telah menulis : (39) Al-Hulul al-Mustwaradah wa Kayfa janat ‘ala Ummaatina, (Penyelesaian Import : bagaimana ia Menghantam Umat kita), Maktabah


(39)

Wahbah, Kaherah,1993 (40) Al-Hall al-Islami faridatan wa daruratan (Mengatasi masalah dengan cara Islam adalah suatu kewajiban dan kepastian), Maktabah Wahbah, Kaherah,1987 (41) Bayinat al-hall al-Islami wa Syubuhat al-Ilmaniyyin wa al-Mustaqhribin, (Penjelasan mengatasi masalah dengan cara Islam dan tuduhan orang Barat dan pengnut sekular), Maktabah Wahbah, Kaherah, 1988 (42) ‘Ada’ al-hall al-Islami, (Musuh-musuh dalam penyelesaian cara Islam), Maktabah Wahbah, Kaherah, 2000

7. Tokoh Islam.

Al-Imam al-Qaradawi jug menulis beberapa buah buku tentang sejarah hidup para tokoh : (43) Al-Imam al-Ghazali bayn Madihi wa Naqidihi, ( Imam al-Ghazali antara para pemuja dan pengkritiknya). Dar al-Wafa’, Kaherah,1988 (44) Al-Shaykh al-Ghazali Kama Araftuhu Khilala Nisf al-Qarn (Syeikh al-Ghazali seperti yang saya kenal selama setengah abad), Dar al-Wafa’, Kaherah,1995 (45) Nisa Mu’minat, (Para Wanita Beriman), Maktabah Wahbah, Kaherah,1979 (46) Abu Hasan al-Nadwi Kama ‘Araftuh, , (Abu Hassan al-Nadwi seperti yang saya kenal) Dar al-Fikr, Beirut, 2001 (47) Fi Wada’ al-‘A’lam (Memperingati Pemergian Tokoh-Tokoh), Dar al-fikr, Beirut, 2003

8.Akhlak

(48) Al-Hayat al-Rabbaniah wa al-‘Ilm, (Kehidupan Rabbani dan Ilmu), Maktabah Wahbah, Kaherah, 1995. (49) Al-Niyat wa al-Ikhlas (Niat dan Keikhlasan), Maktabah Wahbah, Kaherah,1995 (50) Al-Tawakkal (Bertawakal kepada Allah), Maktabah Wahbah, Kaherah, 1995 (51) Al-Tawbah ila Allah ( Taubat kepada Allah),


(40)

9. Kebangkitan Islam

Kebangkitan Islam yang sedang semarak dan merebak ke seluruh dunia saat ini juga menjadi perhatian Qaradawi. Beliau adalah seorang tokoh aktivis yang sering memberikan gagasn-gagasn yng meluruskan tujuan gerakan kebangkitan Islam pada jalan moderat dan mencakupi hampir semua permasalahan umat. Tulisan beliau dalam persoalan ini menyeluruh, mendalam dan bersesuaian dengan realitas saat ini. Qaradawi dalam masalah ini telah menulis beberapa buah buku yang terkenal : (52) Al-Sahwah al-Islamiah Bayn al-Juhud wa al-Tatarruf ( Kebangkitan Islam antara penolakan dan sikap ekstrim), Dar Wafa’, Kaherah, 1992 (53) Al-Sahwah al-Islamiah bayn al-Ikhtilaf al-Mashru’ wa al-Tafaruq al-Madzmum, ( Kebangkitan Islam antara perbedaan pendapat yang dibolehkan dan perpecahan yang tercela), Dar al-Wafa’, Kaherah, 1991 (54) Al-Sahwah al-Islamiah wa Humum al-Watan al-Arabi ( Kebangkitan Islam dan keresahan negara-negara Arab), Dar al-Sahwah, Kaherah,1993 (55) Min Ajli Sahwah rashidah Tujaddid al-Din wa Tanhad bi Dunya (Untuk mencapai kebangkitan yng sedar, yang membaharui agama dan membaiki dunia),Dar Wafa’, Kaherah, 1995 (56) Awlawiyyat Harakah Islamiyyah fi al-Marhalah al-Qadimah (Keutamaan gerakan Islam pada masa depan), Maktabah Wahbah, Kaherah,2001 (57) Fi Fiqh al-Awlawiyyat ( Fikih Prioritas), Maktabah Wahbah, Kaherah,2000 (58) Al-Islam wa al-Ilmaniyyah wajhan li wajhin ( Islam Versus sekularisme), Maktabah Wahbah, kaherah,1997 (59) Ayna al-Khalal? (Di manakah kesalahannya?), Dar al-Sahwah, Kaherah, 1985 (60) Al-Syariat al-Islamiah Solihah li tatbiq fi Kulli Zaman wa makan ( Syariat Islam sesuai masa dan tempat), Dar al-Sahwah, Kaherah,1993 (61) Al-Ummah al-Islamiyyah haqiqatun la wahm (


(41)

Umat Islam adalah suatu hakikat dan bukan khayalan), Maktabah Wahbah, Kaherah, 1995 (62) Al-Thaqafah al-Islamiyyah bayn al-Asalah wa al-Mu’asarah ( Pengetahuan Islam antara ketulenan dan pembaharuan), Maktabah Wahbah, Kaherah,1994 (63) Ghair al-Muslimin fi al-Mujtama’ al-Islam (Non-Muslim dalam masyarakat Islam), Maktabah Wahbah, Kaherah, 1992 (64) Al-Muslimun wa al-Aulamah, ( Kaum Muslim dan globalisasi), Dar al-Tawji’ wa al-Nashr, Kaherah, 2000 (65) Al-Islam wa Hadarah al-ghad (Islam Peradaban Masa Depan), Maktabah Wahbah, Kaherah,1995 (66) Al-Tataruf al-Ilmani fi Muwajahat al-Islam, ( Ektremis Sekular dalam Menghadapi Islam), Andalusiah li Nashr,Kaherah, 2000 (67) Al-Sahwah al-Islamiah min al-Murahaqah ila al-Rusyd, (Kebangkitan Islam), Dar al-Shuruq, Kaherah,2002 10. Pemikiran Islam

Qaradawi jug menulis buku mengenai asas –asas yng diperlukan bagi Juru dakwah Islam dengan mengambil kira asas pendidikan yang telah ditetapkan oleh Hassan al-banna. Antaranya ialah : (68) Syumul al-Islam (Kesempurnaan Islam), Maktabah Wahbah, Kaherah,1991 (69) Al-Marji’yyat al-Ulya fi al-Islam al-Quran wa Sunnah ( Sumber rujukan tertinggi dalam Islam ialah Quran dan al-Sunnah),Muasassah al-Risalah, Beirut,1993 (70) al-Siyasah al-Syar’iyyah fi daw’ nusus al-Shari’at wa Maqasiduha (siyasah syar’iyyah menurut syariat dan matlamatnya), Maktabah Wahbah, Kaherah, (71) Kayfa Nata’amal Ma’a al-Turath (Bagaimana Berinteraksi dengan Buku-buku klasik), Maktabah Wahbah, Kaherah,2001 (72) Nahw Fiqh Muyassar mu’asirah, Maktabah Wahbah, Kaherah,1999


(42)

Qaradawi juga menulis tentang pemahaman Islam dengan pendekatan yang mudah dan jelas. Antaranya ialah : (73) Al-Iman wa al-Hayat (Iman dan Kehidupan), Maktabah Wahbah, Kaherah, 1990 (74) Al-Ibadat fi al-Islam (Ibadah dalam Islam), Maktabah Wahbah,Kaherah,1985 (75) Al-Khasas’is al-Ammah li al-Islam (Keistimewaan Agama Islam), Maktabah Wahbah, Kaherah, 1989 (76) Madkhal li Ma’rifah al-Islam, (Pengantar agama Islam), Maktabah Wahbah, Kaherah,1996 (77) Al-Nass wa al-Haq ( Manusia dan Kebenaran), Maktabah Wahbah, Kaherah,1993 (78) Jil al-Nasr al-Mansyud ( Generasi Kemenangan yang dinantikan), Maktabah Wahbah, Kaherah,1998 (79) Durus al-Nakbah al-Thaniah (Pengajaran mengenai musibah kedua), Maktabah Wahbah, Kaherah,1993 (80) Khatab Shaykh al-Qaradawi 5 jilid (Khutbah Syeikh al-al-Qaradawi),Maktabah Wahbah, Kaherah, 1997 (81) Liqaat wa Muhwarat hawla Qadaya al-Islam wa al-‘Asr (Perbincangan tentang permasalahan Islam dan Peradaban), Maktabah Wahbah, Kaherah,2001 (82) Qadaya Mua’sarah ala basat al-Bahth (Kajian mengenai permasalan komtemporer) (83) Ri’ayah al-bai’ah fi Syari’at al-Islam ( Memelihara alam Sekitar Menurut Syariat Islam), Dar al-Shuruq, Kaherah,2001

12. Bidang Kesusasteraan dan syair

(84) Nafahat wa Lafahat (Syair), Dar al-Wafa’, Kaherah. (85) al-Muslimun Qadimun ( Orang Muslim Maju) (Syair), Dar Wafa’, Kaherah, (86) Yusuf al-Sadiq, (Nabi Allah Yusuf) (Drama), Maktabah Wahbah, Kaherah, (87) Alim wa Taghiyyat , (Golongan Ulamak dan Golongan Pelampau)( Drama),Maktabah Wahbah, 1998


(43)

(88) Al-Din fi ‘Asr al-‘Ilm ( Agama dalam dunia Ilmu Pengetahuan). Maktabah Wahbah, Kaherah, 1995 (89) Al-Islam wa al-Fann (Islam dan Kesenian), Maktabah Wahbah, Kaherah, 1996 (90) Al-Niqab al-Mar’ah ( Pemakaian Jilbab bagi wanita), Maktabah Wahbah Kaherah, 1996 (91) Markaz Mar’ah fi Hayat al-Islamiah ( Kedudukan wanita dalam kehidupan Islam), Maktabah Wahbah, Kaherah,1996 (92) Fatawa al-Mar’ah al-Muslimah (Fatwa-fatwa tentang wanita Muslimah, Maktabah Wahbah, Kaherah,1996 (93) Jarimah al-riddah (Jenayah Murtad), Maktabah Wahbah, Kaherah, 1996 (94) Al-Aqaliiyyat al-Diniyyat wa hulli al-Islami ( Minoritas agama dan Penyelesaian Islam, Maktabah Wahbah, Kaherah, 1996 (95) Al Mubasyirat bintisar al-Islamiah ( Berita Kemenangan Islam), Maktabah Wahbah, Kaherah,1996 (96) Mustaqbal Usuliyyah al-Islamiah ( Masa DepanFundamentalisme Islam), Maktabah Wahbah, Kaherah,1997 (97) Al-Quds Qadiyah likulli al-Muslim ( Quddus tanggungjawab setiap muslim), Maktabah Wahbah, Kaherah, 1998 (98) Hajat al-Basyariah ila al-Risalah al-Hadariah li Ummatina ( Keperluan Manusia kepada risalah Peradaban ), Maktabah Wahbah, Kaherah, Kaherah, 2000 (99) Fatawa min ajli Palastin, (Fatwa-fatwa tentang Palestina), Maktabah Wahbah, Kaherah, 2003 (100) Zahirah al-Ghulu fi Takfir ( Fanatik dalam Mengkafir), Maktabah Wahbah, Kaherah, 1990. 14. Kumpulan Ceramah-Ceramah Yusuf al-Qaradawi

(101) al-Sunnah wa al-Bid’ah, (Sunnah dan Bidah), Maktabah Wahbah, Kaherah,1999 (102) Zawaj al-Maysar, haqiqat wa Hukm, (Perkahwinan Maysar hakikat dan hokum), Maktabah Wahbah, 1999 (100) Dawabit al-Shar’iyyah libina’


(44)

1999 (101) Mawqif al-Islam al-Aqdi min kufr al-Yahudi wa al-Nasara, (Pendirian islam terhadp perjanjian dengan Yahudi dan Nasr), Maktabah Wahbah, Kaherah, 1999 (102) Al-Juwaini Imam al-Haramain, ( Juwaini Imam Haramain), Maktabah Wahbah, Kaherah, 2000 (103) Al-Istishaq wa al-Tubna fi Shari’at al-Islamiah, ( Penamaan dalam Syari’at Islam), Maktabah Wahbah, Kaherah, (104) Umar ibn Abdul Aziz, (Umar bin Abdul Aziz), Maktabah Wahbah, 2001 (105) Likay Tanjaha Muasassah al-Zakat, (Semoga Institusi zakat Berjaya),Muasassah al-Risalah, Beirut,1994, Sekarang beliau sedang menyelesaikan kitab: Fiqh Jihad.36

36 Demokrasi di Indonesia Bisa di Contoh Negara Timur Tengah,

artikel diakses pada 28 April 2009 dari http://www.eramuslim.com/berita/int/7904171651-dr.-yusuf-qaradhawi-tiba-mesir-dengan-pesawat-khusus-aljazair.htm,


(45)

BAB III

TINJAUAN UMUM KONSEPSI JlHAD

A. Pengertian Jihad

Kata jihad berasal dari bahasa Arab, bentuk isim masdar dari fi'il ruba’i (yang terdiri dari empat huruf asli) : jahaada, berdasarkan wazan fi’al dengan pengertian mufa’alah (saling melakukan) dari kedua belah pihak.37 Menurut lbnu Faris (w.395 H) dalam bukunya Mu 'jam al-Maqayis fi al-Lughah, seperti dikutip Quraish Shihab, "Semua kata yang terdiri dari huruf j-h-d, pada awalnya mengandang arti kesulitan atau kesukaran dan yang mirip dengannya.” Ada juga yang berpendapat bahwa jihad berasal dari akar kata juhd yang berarti kemampuan. Ini karena jihad menuntut kemampuan, dan harus dilakukan sebesar kemampuan. Dari kata yang sama tersusun ucapan jahida bir-rajul yang artinya seseorang sedang mengalami ujian. Terlihat bahwa kata ini mengandung makna ujian dan cobaan, hal ini yang wajar karena jihad memang merupakan ujian dan cobaan bagi kualitas seseorang.38

Dalam Ensiklopedi Islam, jihad mempunyai makna dasar berikhtiar keras untuk mencapai tujuan yang terpuji. Dalam konteks Islam, kata jihad memuat banyak makna, kata ini bisa berarti perjuangan melawan kecenderungan jahat atau pengerahan daya upaya untuk atau demi kepentingan ummah, misalnya, mencoba mengimankan orang yang ingkar (tidak beriman) atau bekerja keras memperbaiki

37

Muhammad Chirzin, Jihad Dalam Al-Qur’an (Yogyakarta. Pustaka Pelajar Offset, 1997), h II.

38


(46)

moral masyarakat (Jihad Pendidikan).39

Allah mewajibkan jihad yang tujuannya adalah: meninggikan kalimat yang hak dan membebaskan manusia dari perbudakan hawa nafsu, kedzaliman seorang raja, dan khurafat. Selain itu, jihad bertujuan menegakkan keadilan, memberantas kebatilan, mempertahankan akidah, jiwa, nama baik, dan harta benda. Sebaliknya, Islam sangat mengharamkan penganiayaan, kezaliman, dan sejenisnya: Islam sangat menghargai kebebasan dan tidak memaksa seseorang untuk memeluk agama ini, Firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 256 berikut :a

b b_

cM - L

: ; d / ef >e, /g h-[i  TY* ? i k *-89S .

' 51 l

mn . %

/ k

@I7g K5#

c %5o (

?: p )q \_

r IF 9

cstu S

^ %

vv= 9Yw xyv J N

G` ;

”Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”

Jihad dalam Islam bukan bertujuan merampas harta, atau lainnya. Pada hakikatnya, perang merupakan alternatif terakhir dalam dakwah. Perang dalam Islam bukan untuk menyerang, tetapi untuk mempertahankan diri dari serangan musuh dan menangkis tindakan yang melampaui batas dari musuh.40 Untuk memperjelas subtansi jihad agar tidak diidentikan dengan aksi mengangkat senjata Al-Quran membedakan antara konsep qital (interaksi bersenjata) dengan konsep jihad.

39

Jhon. L. Esposito, Ensiklopedi Islam (Jakarta:2000 ), cet. 4, h. 41.

40


(47)

Jihad jelasnya menunjuk kepada suatu konsep yang lebih komprehensif, dimana salah satu sisinya adalah berjuang di jalan Allah melalui penggunaan senjata. Namun, jihad dengan pengertian sempit ini, oleh al-Quran dibatasi pada saat-saat tertentu khususnya dalam rangka mempertahankan diri.41 Agaknya karena pengertian sisi sempit inilah yang secara keliru dianggap sebagai ciri utama jihad yang mengundang kontroversi dan pertikaian pendapat.42 Seperti pandangan dunia Barat yang memandang Islam sebagai teroris, penuh dengan kekerasan dan mengartikan jihad sebagai holy war (perang suci).43

B. Jihad dalam al-Quran dan al-Hadits Nabi

Kata jihad dan derivikasinya tersebut 41 kali dalam Al-Quran44. Ayat-ayat jihad dalam konteks perjuangan berjumlah 28 ayat sebagai berikut; al-Baqarah/2: 218, ali-Imran/3:142, an-Nisa/4: 95, al-Maidah/5: 35,54, al-Anfal/8: 72,74,75, at-Taubah/9: 16, 19, 20, 24, 41, 44, 73, 81 ,86,88, an-Nahl/16:110, Hajj/22:78, Furqan/25 :52, Ankabut/29: 6,69, Muhammad/47:31, Hujurat/49:15, al-Mumtahanah/60 :1, ash-Shaff/61:11, at-Tahrim/66:9.

Ayat-ayat jihad tersebut sebagian besar lainnya turun pada periode Madinah. Ayat-ayat jihad periode Makkah adalah sebagai berikut :

\Y k

nv l(, z - 91Y>

'(Dg/ 01 2 %

! t

{ 062

Z- @\| G `;

41

Lih. Q. S. al-Baqarah [2]: 190-191.

42

Quraish Shihab, , Wawasan Al-Quran, h. 284.

43

Abdurrahman Wahid, Islam Tanpa Kekerasan (Yogyakarta: LKiS, 2000), Cet. 2, h. 10.

44


(48)

”Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al Quran dengan Jihad yang besar.” (QS al-Furqan :52)

E)() }

~• $ z

% - 2 D

Li / (

P(k E)()

% / 01 2

9%Z I€ %

} ~• $ Li

D / ( •$ 89 5

‚)= t&$ GHHQ;

”Dan sesungguhnya Tuhanmu (pelindung) bagi orang-orang yang berhijrah sesudah menderita cobaan, kemudian mereka berjihad dan sabar; Sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS an-Nahl :110)

[i. %

% / 01 2 { k

*'„e… . /*„ … MJ@ # ? eV % v f 675 G ‚;

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.”(QS al-Ankabut : 69)

{E€ % % [i1I7†‡ˆ

t . / 

57 t

V %

‰ / 01 2

YŠ Zg‹P : Œ ˆ& { @ ! t •'kJ \Y k

0 ( l(, ?

•:MŽ *' S

S U tu C4 k

5)P L

V (J ( ,

G;

“Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu- bapaknya. dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya. hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS al-Ankabut: 8)


(49)

Keempat ayat makkiyah tersebut menggunakan lafal jihad dan tidak menggunakan lafal qital, sebagaimana ditemukan pada ayat-ayat lain. Qital atau perang baru diizinkan Allah untuk membela diri dengan firman-Nya:a

V •C"

(J K1 .

*' 0 %4

J8 ?

eV %

?:M, 5) D Z5G

-. / G’‚;

2’- [C" i

' D’-1 . { Z*- 5

<D“ t ”_

%"

8 .

c $

^ S

\_* %

v k {

ˆe e

'„I (

Ž– ( @

g‡ D/s]u

v  I€

Tv = %

—' MJI€ %

/Q˜1I7 % -\|= . ™„Z k '5# Z- š\| S

} Z›G { %

^ i 9œMZ›G . S } •h; xž.’ž GQ;

“Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena Sesungguhnya mereka telah dianiaya. dan Sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu. -- (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan Kami hanyalah Allah". dan Sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid- masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa.” (QS al-Hajj: 39-40)

Itulah ayat yang mengizinkan perang pertama kali.45 Dengan turunnya ayat itu Rasulullah SAW membentuk pasukan untuk berjaga-jaga diluar kota Madinah terhadap serangan mendadak yang mungkin dilakukan suku-suku badui ataupun kaum Quraisy. Terjadilah peperangan pertama kali antara kaum muslimin dengan kaum Quraisy di suatu tempat bernama Badar pada 17 Ramadhan 2 H.46

45

Abdullah Yusuf Ali, Quran Penerjemah dan Tafsirnya. Penerjemah Ali Audah (Jakarta : Pustaka Firdaus, 1993), h. 925.

46


(50)

Berdasarkan uraian di atas dapat ditegaskan, bahwa jihad tidaklah identik dengan qital atau perang, sebab jihad telah diserukan Allah SWT dan telah dilaksanakan Nabi SAW bersama kaum muslimin pada periode Madinah. Adapun ayat-ayat jihad yang diturunkan pada periode Madinah berdasarkan urutan turunnya surat adalah sebagai berikut :

eV z

[i.Q= %

% - 2 D

% / 01 2 %

: ;<= > #

@B 1 4%C"

V 2*- .

I‡ gt $

? ^ % •$ 89Yx ‚)= t&$ G`H; ”Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS al-Baqarah ; 218)

eV [i.

% - 2 D %

% / 01 2 %

5) 0  %4

*'„6Ÿ89 %" % :

;<= > # %

% %

9%ZIG e%

@B 1 4%C"

*'„› (

q = %%"

Ž– ( ?

%

*' %

% -62 ™„/

S i

'„Q =1 %

i ¡ 5TY

?T¢y t

% -62 ™„/

?

;V %

*' L%ZIG c£5# :

; D/

'8> =MJ ( k Z5Ge

}_ ?:M,

U¤*

*' Sc o

'N¥ o %

R“1 š{ S

^ %

V (J ( ,

RZ-6F G¦`;

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, Maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, Maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada


(51)

Perjanjian antara kamu dengan mereka. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS al-Anfal :72)

z %

% - 2 D %

% / 01 2 %

:

;<= > #

Q= %

% %

9%ZIG e%

~B 1 4%C"

'(D

V t

? 's]u

Rc - 9 5e Rm §$ %

Ry ’-YL G¦;

“Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka Itulah orang-orang yang benar-benar beriman. mereka memperoleh ampunan dan rezki (nikmat) yang mulia (QS al-Anfal:74)

% mn

/ (

% - 2 D %

% / 01 2 %

*' S (

@B 1 4%C4 k

5) S ? 4%C" % ¤ M*$P¨ *'„› ( ?:MŽ %%" Ž– ( @

: QJ1 P L S

eV ;d< S

¡ 5TY @yv J N

G¦ ;

“Dan orang-orang yang beriman sesudah itu kemudian berhijrah serta berjihad bersamamu Maka orang-orang itu Termasuk golonganmu (juga). orang-orang yang mempunyai hubungan Kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat)di dalam kitab Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS al-Anfal:75)

g¤%"

y ©*@67 t

V%" (J [g/ ,

™e ˜

ª %

Q)MJ ( . ^

% / 01 2

*' S

['MJ ( . %

ZQ 1EF

GH`;

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, Padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar.” (QS ali-Imran:142)

™„ /%4 1 . \_

% = ‰•K , ž % /

*' Le% / %

= %%" 8 kJ(, '„*Z ce{ g/ % % -Y9YL

' L i

[i ;D“

V 2’- . «

O

#&-*' L •. %

¬

V%" (,


(52)

V

y © L

5)Pg2 - [

/1 062

:

:,= > #

5 K* %

: O IH5- ®

? V%h-67(<

'„*Z

ce{

) %" %

¯)MJ N%"

y © {Y9 [%" %

y © MJ N%" ?

i %

"k ( 9 .

*' S g/ k e<IH # ;<= >77 GH;

”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; Padahal Sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad di jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. dan Barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, Maka Sesungguhnya Dia telah tersesat dari jalan yang lurus.” (QS al-Mumtahanah:1)

}_

ž; K57c°

V% / (1 [i

f Z*-Yx

:Ž4%C"

$ Zw±

V% / 01 ˜ k¤ %

:

;<= > #

5) 0  %4

*'„6Ÿ89 %" % ?

\<}‚ k ^

/ 01 ˜ k¤

5) 0  %4

*'„6Ÿ89 %" % :M,

/ (1

™ 2 $ {

? Y L %

/ %

^

?Tc257 •

? \<}‚ k %

^

/ 01 ˜

:M,

/ (1 -g2%"

š { 8

G‚ ;

”Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai 'uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk[340] satu derajat. kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar.” (QS an-Nisa :95)

*' S (J*@ %

?T¢y t

[)MJ (

/ 01 ˜


(53)

ZQ 1EF %

(J*@ %

* L $ > [%"

G’H;

“Dan Sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu.” (QS Muhammad :31)

! " # $ %

&'() *'

 ,*- .

% / 01 2 %

*' 0  %4

5) 06789 %" % :

;<= > # ?

@B 1 4%C"

'(D

( /1EF

GH ;

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. mereka Itulah orang-orang yang benar.” (QS al-Hujurat :15)

™„ /%4 1 . -TQŽe

/ 01 2

$ U98>

fQ 91c %

³(J ´ %

*'„*ZMJ ?

5) 0Π%k4 %

¯)e 0 2

ˆ& %

Z-6F G‚;

“Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. tempat mereka adalah Jahannam dan itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali.” (QS at-Tahrim:9)

™„ /%4 1 . *< D

* S§ {%"

?:M, uc -1™0 S{Q˜ (, gi O¡ Y= Šyv %" GHQ; V (,

! " # $ %

V% / 01™0C %

: ;<= > #

5) S  %4

*' S6789 %" % ?

* S  •

RZ*- [

* S V

y © L

V ” ¡ ( , GHH;

*- 9 5 . * S

* S  (• 5) SkJ6[g/ . %

u‡1e 2 ž’- 0% i ™„Q % -1™„ µP¨ [i6S1I7 %

™ >¥{  : ‡1e 2 ·Vg/ ? @  • §* Y9

yv 8 (

GH`;

“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? --(yaitu)


(54)

kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. --Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar.” (QS ash-Shaff : 10-12)

0¸.%4 1 . z

8 ¢,

¹ 5 K* %

t =

4 =6#

% / 01 2 %

: ! " = > # *'8> J (

J 9(,

G’ ;

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS al-Maidah:35)

™„ /%4 1 . i

ª/ ,*- . *' S

i

! t . {

* I7 k

: Ok4 . ^

·¤*

*'„#• «

9œt #> « %

O4 •%"

:M,

f

¡cež %"

:M,

- 91 S % / 01™0 «

:

;<= > # \_ %

V (k . «

™ *

·)ºb_ ?

@  •

<g‚ k

t{ , .

i

q »c°

?

^ %

vv6# % ){ J N

G ;

“Hai orang-orang yang beriman, Barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha mengetahui.” (QS Al-Maidah:54)

g¤%"

5)P*>67 t

V%" L Z b(,

ª %

'MJ ( . ^

% / 01 2

*' S

5) %

% = ‰•K .

i ;V% { \_ %

! " # $

\_ %

f

™ ˜= %

?

^ %

@Z- @ [

(J ( ,


(55)

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan, sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, RasulNya dan orang-orang yang beriman. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS at-Taubah:16)

¼

y ©kJ ( 2%"

™ . 6#

nDs ™ •

Mc $ %

/Q˜57 ¤ -™ • gi YL [i ¤* = % ’-6[P

/ 01 2 %

: ;<= > #

? \_

Vœq P57 .

/ S

^ %

\_

ž /*„ / r*

f ”¡1 8

GH‚;

“Apakah (orang-orang) yang memberi minuman orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidilharam kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta bejihad di jalan Allah? mereka tidak sama di sisi Allah; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.” (QS at-Taubah:19)

% - 2 D %

% / 01 2 %

: ;<= > #

g‡ s u %4

*'„6Ÿ89 %" %

' 8g %"

™ 2 $ {

/ ?

@B 1 4%C" %

 (˜

V%qžº Y9

G`Q; a

“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih Tinggi derajatnya di sisi Allah; dan Itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.” (QS at-Taubah:20)

*<( V

V YL *' L

*'8| c * %" %

*' S  [ %

* S 2 % §%" %

5) S(, Z- » %

xO %" %

D K k Z b

Rc -1™0 %

V* » .%

D { I7YL

i6S1I7 %

0 * IH*- ,

7J t%"

'8> = n

! " # $ %

@{ 062 %

:

! " = @ #

›F• Z b k

?T¢y t

« Ok4 . ^

!M-*®%4 S

^ %

\_ ž /*„ /

r* zfQ 671Y9

G`;


(56)

“Katakanlah: "Jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA". dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (QS at-Taubah :24)

% - 9

…k Y96[

_ ) %

% / 01 2 %

*'8>  %4

*' S6789 %" % :

;<= > # ?

*' S  •

RZ*- [

*' S V

5)P L

MJ ( , GH;

“Berangkatlah kamu baik dalam Keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (QS at-Taubah :41)

\_

~ Q= P57c°

.

¤* = %

’-6[P V%"

% / 01 ˜ .

5) 0  %4

*'„6Ÿ89 %" % S

^ %

@){ J N fQ •K

G;

“Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, tidak akan meminta izin kepadamu untuk tidak ikut berjihad dengan harta dan diri mereka. dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa.” (QS at-Taubah :44)

™„ /%4 1 . -TQŽe

/ 01 2

$ U98>

fQ 91c %

³(J ´ %

*'„*ZMJ ?

*' 0Π%k4 %

¯)e 0 2

ˆ& %

Z-6F G¦’;

“Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. tempat mereka ialah Jahannam dan itu adalah tempat kembali yang seburuk-buruknya.” (QS at-Taubah :73)

’- k

89 J ‰

*' D / (

1MJ6[

QO # $

¹ (D’-YL % V%"

% / 01™0 «

5) s u %4

*'„6Ÿ89 %" % :

;<= > # %


(1)

merupakan jihad yang mesti terus dikumandangkan. Dengan jihad di berbagai bidang ini merupakan solusi dari keterbelakangan dan kemunduran yang dialami umat Islam kontemporer.

B. Saran-Saran

Sebagai akhir kata dari penyusunan skripsi yang sederhana ini, penulis berkeinginan untuk mengemukakan beberapa saran berikut ini :

1. Agar melakukan studi yang lebih sempurna dan mendalam tentang jihad menurut Yusuf Qaradhawi.

2. Meskipun terdapat beberapa kontra pendapat terhadap Yusuf Qaradhawi, hendaknya tetap menghormati beliau, sebagai salah satu ulama kontemporer yang pemikiran-pemikirannya dibutuhkan oleh umat saat ini.

Dengan penuh kesadaran, skripsi yang telah di susun ini belum dianggap memiliki hasil yang sempurna atau jauh dari yang diharapkan. Karena masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan, namun segala upaya telah dilakukan guna penyempurnaan skripsi ini. Maka dari itu saran, kritik, atau masukan dari pembaca sangat diperlukan untuk penyempurnaan lebih lanjut skripsi ini. Dan terakhir ucapan rasa syukur terhadap Allah dan Rasul-Nya yang tak terbilang karena atas Hidayah dan Rahmat-Nya dapat terselesaikan penulisan skripsi ini.


(2)

DAFT AR PUST AKA

Al-Idrusy, Imron, Jihad di Jalan Allah, cet. 1 Surabaya: Putra Pelajar, 2001

Azzam, Abdullah, Perang Jihad di Jalan Modern, cet. 2 Jakarta: Gema Insani Press Azra, Azyumardi, Esei-esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam, cet l Jakarta :

Logos Wacana Ilmu, 1998,

_____, Pendidikan Islam: tradisi dan modernisasi menuju milenillm baru, cet. 1 Jakarta: Logos Waeana Ilmu, 1999

Chirzin, Muhammad, Jihad dalam Al-Qur’an, cet. 1 Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1994

_____, Penafsiran Rasyid Ridha dan Sayyid Quthb tentang Jihad (Jakarta : Departemen Agama RI, 2005)

Esposito, Jhon. L, Ensiklopedi Islam, cet. 3 Bandung: Mizan, 1996 Faridl, Miftah, Pokok-Pokok Ajaran Islam, cet.l Bandung: Pustaka, 1993

Hamdy, Muhammad Halabi (Ed.), Menyambut Panggilan Jihad, cet.1 Yogyakarta: Madani Pustaka Hikmah, 2000

Mastuhu, Memberdayakan Sistem Pendidikan Islam, cet. 2 Jakarta: Logos Wacana ilmu, 1999

Malaikah, Musthafa, Manhaj Dakwah Yusuf Al-Qaradhawi Harmoni Antara Kelembutan dan Ketegasan, cet.l, Jakarta: Al-Kautsar, 2001

Munawwir, Ahmad Warson, AL-Munawwir : Kamus Arab Indonesia, cet. 14 Yogyakarta: Pondok Pesantren Krapyak, 1998

Qaradhawi, Yusuf, Fikih Prioritas, cet.2 Jakarta: Gema Insani Press, 1997 _____, Umat Islam Menghadapi Abad ke-21, cet.1 Solo: Era Intermedia, 2001

_____, A/-Qur'an Berbicara Tentang Akal dan Ilmu Pengetahuan, cet.3 Jakarta: Gema lnsani Press, 1999

_____, As-Sunnah Sebagai Sumber Iptek dan Peradaban, cet.l Jakarta: Al-Kautsar, 1998


(3)

_____, Ijtihad Kontemporer: Kode Etik dan Berbagai Penyimpangan, cet.2 Surabaya: Risalah Gusti, 2000

_____, Pendidikan Islam dan Madrasah Hasan Al-Banna, cet. I Jakarta: Bulan Bintang, 1980

_____, Keutamaan Ilmu dalam Islam, cet. 1 Jakarta: Pustaka Panji Mas, 1993 _____, Fatwa-fatwa Kantemporer, Jilid II cet. 4, Jakarta: Gema lnsani Press, 1996. _____, Pedoman Bernegara Dalam Perspektif Islam Jakarta : Pustaka Kautsar, 1999.

_____, Fatwa-Fatwa Mutakhir, Terjemah H.M.H Al-Hamid Al-Husaini Cet.3 Jakarta:Pustaka Hidayah, 1996

______, Berjuang di Jalan Allah, Terjemah Abu Fahmi Cet. III ( Jakarta : Gema Insani Press, 1992)

______, Fiqih Daulah Penerjemah Syafril Halim Cet. I Jakarta : Robbani Press,1997 Sardar, Ziaudin, Wajah Islam, Bandung: Mizan, 1992

_____, Jihad 1ntelektual: mengukur parameter-parameter sains Islam, cet. 1 Surabaya : Pustaka, 1995

_____, Merombak Pola fikir Intelektual Muslim, cet. 1 Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000

Shihab, Quraish, Wawasan Al-Qur’an, cet.3 Bandung: Mizan, 1996

Talimah, Ishom, Manhaj Fikih Yusuf al-Qardhawi, cet. 1 Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2001

Urbaningrum, Anas, Islamo Demokrasi Pemikiran Nurkholis Madjid Cet.I (Jakarta: Republika, 2004)


(4)

(5)

(6)