yang beliau jelaskan secara rinci.
32
Setelah menerangkan pandangannya, Qardhawi menyatakan penghargaan yang besar kepadanya tanpa fanatisme buta. Yusuf Qaradhawi juga banyak berbeda
pendapat dengan Hasan al-Banna.
2. Yusuf Qaradhawi dan Syaikh Mahmud Syaltut
Selain al-Banna, salah seorang yang mempengaruhi pemikiran Yusuf Qardhawi adalah Mahmud Syaltut, Syaikh Jami al-Azhar. Yusuf Qaradhawi juga
menghimpun pemikiran-pemikiran Syaltut, baik dalam bidang fikih maupun dalam tafsir al-Qur’an. Walau demikian, rasa cinta Yusuf Qaradhawi kepada Syaltut tidak
menghalanginya untuk berbeda pendapat dengannya dalam beberapa masalah seperti yang terlihat dalam bukunya al-Halal wal-Haram fil-Islam.
Yusuf Qaradhawi mengatakan, Barang siapa yang menyembah Syaikh Syaltut maka hendaknya dia tahu bahwa Syaikh Syaltut akan mati, dan barang siapa
yang menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Hidup dan tidak akan pernah mati. Syaikh Syaltut juga tidak memerintahkan seorang pun untuk bertaklid
kepadanya.
33
3. Yusuf Qaradhawidan Syaikh Muhammad al-Ghazali
Yusuf Qaradhawi Juga terpengaruh dengan pemikiran Syaikh Muhammad al- Ghazali. Kecintaannya kepada al-Ghazali beliau ekspresikan dengan menulis sebuah
buku pada saat al-Ghazali masih hidup. Beliau memaparkan sisi inovatif pemikiran dan karya ilmiahnya.
32
Ibid., h. 295.
33
Ibid., h. 295.
Kecintaan Yusuf Qaradhawi kepada al-Ghazali tidak menggiringnya kepada cinta buta, yang membutakannya untuk mengatakan suatu yang hak dan benar. Rasa
cintanya juga tidak menghalanginya untuk melakukan kritik dengan cara yang santun. Salah satu kritikan beliau kepada Syaikh al-Ghazali adalah perkataan al-Ghazali: para
ahli hadits telah menjadikan diyat wanita adalah separuh dari diyat laki-laki. lni adalah kejahatan pemikiran yang ditolak oleh para fuqaha dan orang-orang yang
memiliki pemahaman mendalam. Padahal hakikatnya mayoritas fukaha mengatakan hal serupa dengan apa yang dikatakan oleh para ahli hadits. Seharusnya Syaikh
mengatakan ungkapan yang lebih halus dari kata kejahatan. Karena semua itu adalah ijtihad yang terbuka untuk salah dan benar, sedangkan orang yang berpendapat
demikian akan selalu mendapat ganjaran, baik perkataan itu salah maupun benar, sebagaimana yang telah kita ketahui bersama.
34
4. Syaikh Yusuf Qaradhawi dan Syaikh Bin Baz
Qaradhawi juga memiliki hubungan dan kecintaan yang kuat dengan Syaikh bin Baz kedua syaikh ini telah berbeda pendapat tentang masalah berdamai dengan
Israel, serta sejauh mana boleh dan tidaknya perdamaian dengan Israel. Namun demikian jawaban kedua belah pihak selalu menggambarkan contoh yang sangat
indah dalam fikih ikhtilaf di antara para ulama. Kebanyakan ungkapan Yusuf Qaradhawi adalah pujian kepada Syaikh bin Baz. Sebagaimana Yusuf Qaradhawi
pernah berkata tentang Syaikh bin Baz, Syaikh Abdul Aziz bin Baz adalah salah seorang ulama besar kaum muslimin di zaman ini, beliau pernah menjabat Rektor
Universitas Islam Madinah Saudi Arabia, fatwa-fatwanya bisa diterima di lingkungan
34
Ibid., h. 296.
umum dan para aktivis muslim. Beliau adalah sosok ulama yang keilmuannya tidak diragukan lagi, demikianlah beliau dalam pandangan kami.”
Demikianlah sikap Yusuf Qaradhawi kepada orang-orang yang dicintainya dari kalangan pemikir dari ulama, hingga orang yang beliau tentang dalam perkataan
dan fatwanya sekalipun.
35
C. Karya-Karya Yusuf Qaradhawi