syariat sebagai pangkal tolak dan sumber bagi as-siyasah itu dan menjadi tujuan bagi as-siayasah.”
136
Jadi politik atau siyasah itu maknanya adalah mengurusi urusan umat dan mendatangkan mashlahat. Berkecimpung dalam politik berarti memperhatikan
kondisi kaum Muslimin dengan cara menghilangkan kezaliman, kesengsaraan, kemiskinan, kebodohan, dan mendatangkan kesejahteraan, keadilan, dan kebaikan.
Yusuf Qaradhawi mengkritik realitas politik saat ini yang di dominasi oleh politik sekuler yang jauh dari nilai-nilai Islam dan cenderung menghalalkan segala
cara.
137
Oleh karena itu Yusuf Qaradhawi berpandangan bahwa umat Islam mesti merubah kondisi politik yang tidak sesuai dengan aturan Islam. Untuk merubah
kondisi tersebut menurut Yusuf Qaradhawi termasuk kedalam jihad. Dalam implementasinya Qaradhawi membagi Jihda dalam bidang politik kepada tiga kondisi
sesuai dengan aspek negara pemerintah :
1. Negara Islam
Menurut Yusuf Qaradhawi apabila ada Negara Islam yang memiliki konstitusi berlandaskan syariat Islam, serta dikelola oleh sekelompok umat Islam : baik
pemimpin-pemimpinnya maupun staf-stafnya terdiri dari orang orang yang komitmen terhadap Islam dan melaksanakan syariat Islam baik terhadap urusan yang berkaitan
dengan aqidah, ibadah, moral, hubungan dalam negeri maupun internasional.
138
136
Ibid h. 35
137
Yusuf Qaradhawi, Fatwa-fatwa Kontemporer. Penerjemah As’ad Yasin. Jakarta: Gema Insani Press, 1995, Cet. I, h. 914.
138
Qaradhawi, Fiqih Negara Jakarta : Robbani Press,1997, h. 16
Maka lanjutnya, bagi umat Islam wajib mendukung dan menjalin hubungan yang erat, mempertahankan dan memperkuatnya, serta terus berjuang dan berkorban
melalui jiwa dan raga untuk menjaga dan melestarikannya.
139
Allah SWT berfirman : ™„ 4 1 .
¹ =
= O
- :Ž4C
-®P¨ 5 S
V ¼ k y ©g
ž1 ,
: 5TY
M{ - k :MŽ
QO -
V y ©
L V
, ¤
= ’-6[P
? •
RZ- [
iI7gt ÆY.k4 ,
G ‚; “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
Nya, dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah Al Quran dan Rasul
sunnahnya, jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya.”
Qs An-Nisa:59
Komitmen negara Islam kepada hukum syariat memberikan kepadanya legalitas untuk menata umat dan memberikan pula kepadanya hak untuk di dukung
dan dipatuhi oleh rakyat dalam keadaan sempit dan lapang dalam keadaan suka dan duka. Tapi, bila negara ini menyimpang dari syariat maka legalitasnya akan hilang
dan haknya untuk memerintah pun gugur, serta rakyat tidak perlu lagi patuh dan taat kepadanya. Sebab kenyataannya hanya kepada yang makruf baik dan tidak ada
ketatan kepada manusia dalam mendurhakai khaliq. Sehubungan dengan ini Abu Bakar as-Shiddiq dalam pidato pengukuhannya sebagai khalifah mengatakan :
”Patuhilah saya selama saya mematuhi Allah bila saya durhaka kepada-Nya maka
139
Ibid., h. 33-34.
janganlah patuhi saya.”
140
Dan dalam sebuah Hadist dijelaskan : B+ IA XJ7Bﺏ M9
3A XJ7Bﺏ M9aی 239 Md \ 3BA 8B2 MB2 .- j\ X-3_2 B82 X-3
“Setiap Muslim diharuskan patuh dan taat tentang apa yang dia benci atau senangi selama tidak disuruh berbuat maksiat durhaka bila dia disuruh
durhaka kepada Allah maka dia tidak perlu dan patuh.”
Jadi Jihad di negara Islam menurut Qaradhawi tergantung kepada pemimpinnya apabila taat dan menjalankan syariat Islam maka umat Islam wajib
mendukung dan mentaatinya. Tetapi apabila pemimpin di negara Islam itu berbuat zalim maka berkewajiban untuk menasihatinya, kalau pemimpin itu masih
melaksanakan sholat. Tetapi jika pemimpin itu tidak melaksanakan sholat maka kita diperbolehkan untuk tidak mematuhinya dan berusaha agar menurunkan dari tahta
kekuasaannya.
141
2. Negara Sekuler