Metode Diskusi Uraian Teoritis 1. Pembelajaran Bahasa

5044 3. Guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan peserta didiknya; 4. Orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan program kebahasaan daan kesastraan di sekolah; 5. Sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan keadaan peserta didik dan sumber belajar yang tersedia; 6. Daerah dapat menentukan bahan dan sumber belajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi dan kekhasan daerah dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional. Tujuan yang hendak dicapai atau dituju dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut . 1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis. 2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara. 3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan. 4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial. 5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa . 6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. Untuk mencapai kemampuan itu siswa perlu dipajankan exposed pada aneka bentuk teks lisan maupun tulis. Dalam pembelajaran itu peserta didik harus banyak membaca. Bacaan tersebut dapat disediakan guru maupun yang berasal dari peserta didik. Bahan yang disusun dan dikembangkan perlu mempertimbangkan minat siswa dan tingkat perkembangan usia. Kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi, juga akan meningkatkan perkembangan daya nalar dan daya kreatif siswa.

2.2. Metode Diskusi

Pada hakekatnya diskusi merupakan suatu metode untuk memecahkan permasalahan dengan proses berpikir kelompok Tarigan, 1990:36. Oleh karena itu, diskusi merupakan suatu kegiatan kerjasama atau aktivitas koordianatif yang mengandung langkah-langkah dasar tertentu yang harus dipatuhi oleh seluruh kelompok. Menurut Zainuddin 1992:89 diskusi juga berarti tukar pendapat untuk mendapatkan keterangan, penjelasan, pandangan, pikiran, atau pengetahuan secara lengkap yang dipergunakan untuk memecahkan pokok permasalahan atau persoalan. Sedangkan menurut Djamarah 2006:88 metode diskusi adalah siswa-siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat probelematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama. Diskusi pada dasarnya adalah suatu bentuk tukar pikiran yang teratur dan terarah baik dalam kelompok kecil atau besar dengan tujuan untuk mendapatkan suatu pengertian, kesepakatan, dan keputusan bersama mengenai suatu masalah Arsjad, 1988:37. 5045 Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa metode diskusi adalah suatu penyampaian materi pelajaran dengan jalan bertukar pikiran atau mendiskusikannya, baik antara guru dengan siswa atau sesama siswa guna mencapai keputusan atau kesepakatan bersama. Metode diskusi juga terdapat kelebihan dan kelemahannya. Kelebihan metode diskusi adalah merangsang kreativitas anak didik dalam bentuk ide, gagasan, prakarsa dan terobosan baru dalam pemecahan suatu masalah, mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain, memperluas wawasan, dan membina untuk terbiasa musyawarah untuk mufakat dalam memecahkan suatu masalah Djamarah, 2006:88. Kekurangan metode diskusi adalah pembicaraan terkadang menyimpang, sehingga memerlukan waktu yang panjang, tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar, peserta mendapat informasi yang terbatas, mungkin dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri, dan tidak semua siswa berani menyatakan pendapat Djamarah, 2006:88.

2.3. Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Diskusi