Analisa Deteksi Bit Error

5090 Pendekatan umum yang digunakan adaiah data link layer memecah aliran hit menjadi frame frame disksit dan me ighitung checksum setiap framenya. Ketika sebuah frame tiba di tujuan, checksum dihitung kembali. Bila basil perhitungan ulang checksum tersebut berbeda dengan yang terdapat pada frame, maka data link layer akan mengetahui bahwa telah terjadi error dan segera akan mengambil langkah tertentu sehubungan dengan adanya error tersebut misalnya, membuang frame yang buruk dan mengirimkan kembali laporan error. 3. Analisa 3.1 Analisa Pengiriman Data Secara umum pengiriman data atau pesan merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkaitan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputer-komputer dan alat komunikasi lain dalam bentuk digital yang dikirim melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang telah di ubah kebentuk digital. Kompcnen dari komunikasi data terdiri dari pengirim sender adalah piranti yang mengirirn data, penerima receiver adaiah piranti yang menerima data, Data adalah informasi yang akan dipindahkan, Media pengiriman atau penghantar adalah media atau saluran yang digunakan untuk mengirim data, Protokol adalah aturan-aturan yang berfungsi untuk menyelaraskan hubungan berkomunikasi.

3.2. Analisa Deteksi Bit Error

Dari Analisa bit error yang telah ditulis sebelumnya dengan kode deteksi error kesalahan pemindahan data dapat di deteksi benar salahnya data dengan menggunakan metode deteksi error. Sebagai Contoh kita akan mengirimkan data 4 bit 1001 dengan sederhana dengan bit paritas berikut di sebelah kanan, dan dengan melambangkan sebuah gerbang XOR: 1. Paritas Genap Even Parity Dengan pentransmisian data benar true: A ingin mengirimkan: 1001 A menghitung nilai bit parity: I001 = 0 A menambahkan bit paritas dan mengirimkan: 10010 B menerima: 10010 B menghitung paritas: 10010 = 0 B laporan transmisi yang benar setelah mengamati basil genap. Dengan pentransmisi data salah false: A ingin mengirimkan: 1001 A menghitung nilai bit parity: 1 1 = 0 A menambahkan bit paritas dan mengirimkan: 10010 TRANSMSI ERROR B menerima: 11010 B menghitung keseluruhan parity: 1 1 0 1 0 = I B transmisi laporan yang tidak benar setelah mengamati basil ganjil yang tak terduga. B paritas dihitung nilai 1 tidak cocok dengan bit paritas 0 nilai yang diterima, menunjukkan kesalahan bit. 2. Paritas Ganjil Odd Parity Dengan pentransmisian data benar true: A ingin mengirimkan: 1001 A menghitung nilai bit paritas: ~1001 = 1 5091 A menambahkan bit paritas dan mengirimkan: 10011 B menerima: 10011 B menghitung keseluruhan parity:l0 A 0II=1 B laporan transmisi benar setelah mengamati basil ganjil. Dengan pentransmisi data salah false: A ingin mengirimkan: 1001 A menghitung nilai bit parity: ~ 1 1 = 1 A menambahkan bit paritas dan mengirimkan: 10011 TRANSMISI ERROR B menerima: 11011 B menghitung keseluruhan parity: 1 1 011=0 B transmisi laporan yang tidak benar setelah mengamati hasil ganjil yang tak terduga. B parisitas dihitung nilai 0 tidak cocok dengan bit paritas 1 nilai yang diterima, menunjukkan kesalahan bit. 3.3 Bit Parity Check Metode parity bit adalah untuk mendeteksi bit error dengan asynchronous dan transmisi synchronous yang berorientasi karakter. Pada suatu skema bahwa transmitter memberikan bit tambahan parity bit untuk setiap karakter pokok yang ditransmisi. Dua jenis paritas ini yaitu: 1. Paritas Genap Event Parity: Penghitungan paritas genap secara garis benar adalah menghitung banyaknya bit 1 yang terdapat di dalam steram data dan apabila jumlah ganjil, maka bita paritas yang digunakan adalah bit 1. Sehingga dengan demikian jumlah total bit 1 di dalam data menjadi genap. 2. Paritas Ganjil Odd Parity: pengecekkan paritas ganjil memiliki mekanisme yang berlawanan dengan paritas genap dimana jumlah total bit 1 di dalam stream data harus ganjil. Kedua skema paritas ini, baik paritas genap maupun ganjil, apabila salah satu bit didalam stream data mengalami perubahan, dari 0 ke 1 atau sebaliknya, maka basil perhitungan paritas penerima tidak akan sama dengan bit paritas yang diberikan pengirim. 3.4 Analisa Longitudinal Redudancy Check LRC Teknik LRC ini biasa dikatakan merupakan pengembangan teknik parity check. Pada LRC, data payload atau data yang hendak ditransmisikan disusun menjadi sejumlah baris yang ditentukan blok, kemudian dilakukan perhitungan bit paritas untuk setiap basis dan setiap kolom. Bit paritas baris ditaruh di unjung kanan, sedang bit paritas kolom diletakkan di bagian bawah. Sedangkan urutan transmisi dimulai dari kolom paling kiri kearah bawah. Row Parity d 1,1 ... d 1,j d 1,j+1 d 2,1 ... d 2,j d 2,j+1 d 3,1 ... d 3,j d 3,j+1 .... ... .... .... d i,1 ... d i,j d i,j+1 Colummn Parity d i+1,1 ... d i+1,j d i+1,j+1 Gambar 4: Gambaran Longitudinal Redudancy Check Untuk melakukan perhitungan LRC, ditambahkan karakter tambahan bukan satu bit di bagian kiri dan bagian bawah blok: 1. Block Check Character BCC pada tiap blok data. Tiap bit BCC merupakan pariti dari semua bit 5092 dari blok yang mempunyai nomor bit yang sama. Jadi bit 1 dan BCC merupakan pariti genap dari semua bit 1 karakter yang ada pada blok tersebut, dan seterasnya. 2. Ditentukan seperti parity, tetapi menghitung secara longitudinal pada pesan dan juga secara vertikal. 3. Kalkulasi berdasarkan pada bit ke-1, ke-2 dst dari semua karakter pada blok menggunakan operator XOR paritas genap atau —XOR paritas ganjil. 4. Bit ke-1 dari BCC B jumlah 1 pada bit ke-1 dari karakter 5. Bit ke-2 dari BCC 13 jumlah I pada bit ke-2 dari karakter a. 98 laju deteksi error untuk burst errors 10 bit b. Mampu mengoreksi error sebuah bit c. Mampu mengoreksi error sebuah drive yang rusak dalam RAID 6. Perbaikan signifikan dibandingkat parity checking 4. Pembahasan 4.1. Algoritma Pengiriman Longitudinal Redundancy Check LRC