Tinjauan Pustaka Jurnal Kultura | Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

5026 bekerjasama dengan Departemen Kesehatan DEPKES dan Departemen Agama DEPAG. Produk halal kini bukan lagi semata-mata isu agam islam, tetapi sudah menjadi isu dibidang bisnis dan perdagangan saat ini.jaminan halal sebuah produk sudah menjadi simbol global bahwa produk yang bersangkutan terjamin mutunya www.eramuslim.com2005. Menurut Undang-Undang yang mendasari sertifikat labelisasi halal : UU RI No 7 Tahun 1996 Tentang Pangan Piagam Kerjasama DEPKES, DEPAG, MUI Tahun 1996 ―Tentang perubahan atas keputusan Menkes RI No 82SK1996 tentang Pencantuman Label Halal dan Iklan Pangan‖. Sebelum melakukan pembahasan yang terarah dan sistematis dalam penelitian ini, dirumuskan suatu permasalahan sebagai dasar pembahasan, yaitu: faktor faktor apa sajakah yang menjadi pertimbangan masyarakat untuk memilih produk yang berlabel halal dan faktor apa saja yang menjadi penyebab konsumen atau masyarakat berpindah ke produk berlabel halal.

B. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Pertimbangan dan Masyarakat Dasar pemikiran dalam proses komunikasi, yang mana pesan merupakan sekumpulan lambang komuniksasi yang memiliki makna dan kegunaan dalam menyampaikan sesuatu ide, gagasan kepada manusia lain. Sebagaimana dikemukakan Bernard Berelson Nimmon, 1989 Bahwa beberapa jenis komunikasi tentang beberapa jenis masalah. Disampaikan untuk diperhatikan oleh beberapa jenis keadaan, mempnyai beberapa jenis akibat. Akibat yang dimaksud Berelson adalah efek yang disebakan oleh pesan. Dalam kaitannya itu, Mc Guire 1969 mengemukakan Ada 6 langkah urutan pemprosesan informasi: ada himbauan, orang harus memperhatikannya, orang harus memahami isinya, menerimanya tetap pada opimi yang baru dianutnya, bertindak lebih lanjut kepada berdasarkan pandangan itu. 2. Pertimbangan Secara sederhana dapat dikatakan bahwa pertimbangan masyarakat adalah ―Suatu pesan yang nilai persuasif bila didalam kemasanya berisi, isi struktur dan format pengkajian pesan yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan khalayak sasaran. Sedangkan dasar pertimbangan masyarakat adalah untuk tujuan komunikasi. Manusia normal pada dasarnya melakukan tindak komunikasi tentu mempunyai tujuan tertentu. Menurut Sendjadja Et All 1999:44 istilah tujuan menunjukkan pada suatu hasil atau akibat yang diinginkan oleh pelaku komunikasi 3. Berlabel Halal Menurut MUI adalah: keterangan atau kata halal yang ditulis dicantumkan ada kemasan produk makanan atau minuman dalam huruf latin dan atau arab atau keduanya, izin pencantumannya dikeluarkan oleh Badan POM atau Balai POM, Harus memiliki sertifikat halal MUI. 4. Sertifikat Halal Fatwa tertulis dari MUI yang diberikan kepada perusahaan yang mengajukan permohonan, menyatakan bahwa produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan adalah halal ditinjau dari sudut bahan yang digunakan dan cara memproduksinya. milik mui dan harus dikembalikan ketika masa berlakunya habis, masa berlakunya selama 2 tahun dan dapat 5027 diperpanjang kembali, mempunyai nomor seri yang berbeda pada setiap sertifikat yang dikeluarkan, diharapkan nomor seri ini dicantumkan pada label produk untuk mengetahui bahwa produk tersebut menggunakan label halal yang asli. 5. Label Peraturan Pemerintah Republik Indonesia PPRI No. 69 Tahun 1999 tentang label dan iklan pangan halal dalam www.Tempo Interaktif.Com 2004, label pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan pangan. Keterangan yang dimaksud sekurang-kurangnya memuat: nama produk, daftar bahan yang digunakan, berat bersih atau isi bersih, nama dan alamat pihak yang memproduksi atau memasukkan pangan ke dalam wilayah, Indonesia, tanggal, bulan, dan tahun kadaluarsa. 6. Merek Merek adalah indikator nilai yang anda tawarkan kepada pelanggan. Merek merupakan aset yang menciptakan nilai bagi pelanggan dengan memperekat kepuasaan dan loyalitasnya. Merek menjadi ―alat ukur‖ bagi mutu nilai yang anda tawarkan Kartajaya,2004. Dalam UU No. 15 Tahun 2001, merek adalah tanda berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Ada beberapa tanda yang tidak boleh dijadikan merek Http:Idkm.Deperin.Go.Id, 2006.

C. Metode Penelitian