Ciri Pembelajaran Kooperatif Jurnal Kultura | Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

5139 - Mengembangkan lingkungan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas, persahabatan serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi.

D. Pengertian Karakter Bangsa

Karakter bangsa adalah kualitas prilaku kolektif kebangsaan yang khas baik yang tercermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan prilaku berbangsa dan bernegara sebagai hasil olah pikir, olah hati, olah rasa, karsa dan prilaku berbangsa dan bernegara Indonesia yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila, Norma UUD 1945, keberagaman dengan prinsip Bhineka Tunggal Ika, dan komitmen terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia Kehidupan Berkarakter Cerdas Amanat Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945 sebagaimana tertera pada pembukaannya menegaskan bahwa salah satu tujuan kehidupan berbangsa dan bernegara adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Amanat tersebut menyandang dua kata pokok, yaitu kehidupan dan kecerdasan. Kedua kata itu perlu mendapat penegasan dan penguatan untuk terwujudnya amanat Undang-Undang Dasar yang dimaksudkan.

F. Pemahaman Karakter Bangsa

Pendidikan karakter bangsa berfungsi untuk membentuk dan mengembangkan potensi manusia atau warga Negara Indonesia agar berpikiran baik, berhati baik dan berprilaku baik sesuai dengan falsafah hidup Pancasila, dan pemahaman karakter bangsa terlihat apabila peserta didik mampu bersikapberpikir sesuai dengan nilai-nilai karaktermuatan pendidikan karakter itu. Dalam penelitian ini kriteria penilaian pemahaman dilihat dari angka-angka yang diperoleh mahasiswa yaitu : Nilai 71 – 80 = A Sangat Paham Nilai 61 – 70 = B Paham Nilai 51 – 60 = C Kurang Paham Nilai 41 – 50 = D Tidak Paham

G. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning adalah suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok, mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Semua model pembelajaran ditandai dengan adanya struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan. Dalam proses model pembelajaran kooperatif, siswa didorong untuk bekerja sama pada suatu tugas dan mereka harus mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru.

H. Ciri Pembelajaran Kooperatif

1. Siswa dalam kelompok secara kooperatif menyelesaikan materi belajar sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai. 2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda, baik tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Jika mungkin anggota kelompk berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender. 3. Penghargaan lebih menekankan pada kelompok daripada masing-masing individu. Dalam pembelajaran kooperatif dikembangkan diskusi dan komunikasi dengan tujuan agar siswa saling berbagi kemampuan, saling belajar berpikir kritis, saling menyampaikan pendapat, saling memberi 5140 kesempatan menyalurkan kemampuan, saling membantu belajar, saling menilai kemampuan peranan diri sendiri maupun teman lain. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap perbedaan individu, dan pengembangan keterampilan sosial.

I. Manfaat Pembelajaran Kooperatif

Manfaat dari pembelajaran kooperatif antara lain meningkatkan aktivitas belajar siswa dan prestasi akademiknya, membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan berkomunikasi secara lisan, mengembangkan keterampilan sosial siswa, meningkatkan rasa percaya diri siswa, membantu meningkatkan hubungan positif antar siswa. Model pembelajaran Kooperatif memiliki basis pada teori psikologi kognitif dan teori pembelajaran sosial. Fokus pembelajaran Kooperatif tidak saja tertumpu pada apa yang dilakukan peserta didik tetapi juga pada apa yang dipikirkan peserta didik selama aktivitas belajar berlangsung. Informasi yang ada pada kurikulum tidak ditransfer begitu saja oleh guru kepada peserta didik, tetapi peserta didik difasilitasi dan dimotivasi untuk berinteraksi dengan peserta didik lain dalam kelompok, dengan guru dan dengan bahan ajar secara optimal agar ia mampu mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Dalam model pembelajaran Kooperatif, guru berperan sebagai fasilitator, penyedia sumber belajar bagi peserta didik, pembimbing peserta didik dalam belajar kelompok, pemberi motivasi peserta didik dalam memecahkan masalah, dan sebagai pelatih peserta didik agar memiliki ketrampilan kooperatif.

J. Keuntungan Pembelajaran Kooperatif.