5141 2. Tahap Pembelajaran
- Menunjuk salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil rangkumannya, dengan terlebih dahulu membagikan hasil rangkuman kepada tiap-tiap kelompok.
- Selesai presentasi, kemudian tiap-tiap kelompok peserta dipersilakan untuk bertanya. - Semua peserta didik diharuskan untuk mencatat pertanyaan yang diajukan, dan apabila penyaji
tidak dapat menjawab atau jawabannya belum memuaskan, peserta boleh menjawab dan apabila jawaban itu benar, dosen akan memberi nilai atas nama pribadi.
- Tiap anggota kelompok penyaji, harus bergantian menjawab pertanyaan yang diajukan, meski jawaban itu adalah hasil diskusi kelompok penyaji.
- Dosen bertugas sebagai pembimbing, pelatih, pengamat, peneliti, penyeimbang, pengoreksi dan meluruskan apabila ada jawaban yang salah atau menyimpang, serta meminta kepada
peserta jawaban-jawaban yang lebih baik, sehingga peserta didik termotivasi untuk mengeluarkan pendapat, sanggahan ataupun kritikan atas pembelajaran yang sedang
berlangsung.
L. Pengertian Prestasi Belajar
Winkel 1996:226 mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Maka prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh
seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Sedangkan menurut Arif Gunarso 1993 : 77 mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah
melaksanakan usaha-usaha belajar.
Kebutuhan untuk prestasi adalah mengatasi hambatan, melatih kekuatan, berusaha melakukan sesuatu yang sulit dengan baik dan secepat mungkin‖.
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Gagne 1985:40 menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu :
kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan. Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto 1990:110 bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga
aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau
periode tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, prestasi dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai mahasiswa dilihat dari perolehan angka setelah proses pembelajaran selesai.
3. Hasil dan Pembahasan 1. Hasil
Pengumpulan data dilakukan berkaitan dengan proses pengujian penelitian yaitu hasil ujian mid semester I dan hasil ujian mid semester II serta tes pemahaman karakter bangsa. Data
tersebut digunakan untuk menentukan pengaruh nilai pemahaman karakter bangsa dengan menggunakan model kooperatif terhadap prestasi belajar mahasiswa, Hasil data tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut:
Table Paired Samples Statistics
Mean N
Std. Deviation
Std. Error
Mean
Pair 1 Nilai
Pemahaman Karakter
Bangsa Semester 1
64,33 60
5,688 ,734
5142
Nilai Pemahaman
Karakter Bangsa
Semester 2 65,21
60 4,998
,645
Pair 2 Nilai Tes Semester 1
21,50 60
4,721 ,609
Nilai Tes Semester 2 25,08
60 4,064
,524 Pengujian data dengan menggunakan uji paired t test. Dari data di atas, menyajikan
deskripsi dari pasangan variable yang dianalisis, yang meliputi pada saat nilai rata-rata pada nilai pemahaman karakter bangsa semester I yaitu 64,33 dengan standart deviasi 5,688, maka nilai
rata-rata pada nilai tes semester I adalah 21,5 dengan standart deviasi 4,721, Tampak peningkatan di semester II dimana pada saat nilai rata-rata pada nilai pemahaman karakter
bangsa semester II yaitu 65,21 dan standart deviasi 4,998, maka nilai rata-rata pada nilai tes semester II meningkat menjadi 25,083 dan standart deviasi 4,064.
2. Pembahasan Hasil uji beda rata-rata nilai tes semester I dengan nilai semester II ditemukan bahwa
nilai t pada nilai tes semester I dan semester II sebesar -4,348 dengan sig 2 tailed 0,000. Hal ini menunjukkan ada perbedaan antara nilai tes semester I dengan nilai tes semester II, oleh karena
nilai t yang ditemukan negatif maka hal ini menunjukkan bahwa nilai tes semester II lebih baik dari pada nilai tes semester I.
Hasil dari data yang diperoleh dapat di ambil suatu kesimpulan bahwa pemahaman karakter bangsa pada mahasiswa berpengaruh pada prestasi mahasiswa, tampak bahwa pada
semester II nilai pemahaman karakter bangsa lebih baik dari pada nilai pemahaman karakter bangsa pada semester I pada mahasiswa UMN Al Washliyah, begitu juga dengan prestasi
mahasiswa, dengan nilai tes semester II lebih baik dari pada nilai tes semester I.
Kesimpulan
Model pembelajaran kooperatif dan pemahaman karakter bangsa berpengaruh secara positif terhadap prestasi belajar mahasiswa UMN Al Washliyah dapat dilihat dari peningkatan
nilai pemahaman karakter bangsa semester II lebih baik dari semester I begitu juga dengan nilai tes semester II lebih baik dari semester I dilihat dari nilai rata-rata semester I 21,5 meningkat
menjadi 25,08 dan nilai t sebesar -4,348 dengan sig2 tailed 0,00, nilai negatif pada t menunjukkan nilai tes semester II lebih baik dari semester I.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi, 2012, Penelitian Tindakan Kelas, PT. Bumi Aksara, Jakarta. Asrori, Mohammad, 2011, Penelitian Tindakan Kelas, CV Wacana Prima, Bandung.
Daryanto, H., 2012, Evaluasi Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Djamarah, Syaiful Bahri, 2005, Guru dan Anak Didik, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Istarani, 2012, 58 Model pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan. Khairtati, 2010, Pendidikan Berkarakter, Makalah Pendidikan dan Pelatihan PGSI Kota Medan.
5143
Muslich, Masnur, 2011, Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional, Bumi Aksara, Jakarta.
Mulyasa, H.E, 2013, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Prayitno Manullang, Belferik, 2010, Pendidikan Karakter Dalam Pembangunan Bangsa, Penerbit Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Probowati, Yusti, dkk, 2011, Pendidikan Karakter Perspektif Guru dan Psikolog, Penerbit Selaras, Malang.
Pidarta, .Made, 2011, Manajemen Pendidikan Indonesia, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Reality, Tim, 2008, Kamus Terbaru Bahasa Indonesia, Reality Publisher, Surabaya. Rusman, 2013, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.
PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Sanjaya, Wina, 2011, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan
Syaodih Sukmadinata, Nana, 2012, Metode Penelitian Pendidikan, PT.Remaja Rosda Karya, Bandung.
Sugiyono, 2011, Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung. Suryosubroto,B, 2005, Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta.
Sukadi, 2007, Guru Powerful Guru Masa Depan, Diterbitkan oleh Kolbu, Bandung.
PERENCANAAN USAHATANI TANAMAN PALAWIJA DENGAN MODEL OPTIMASI PADA LAHAN KERING TERHADAP PENDAPATAN PETANI
DI KABUPATEN DELI SERDANG Ir. Leni Handayani, MSi
18
dan Muhammad Ali Husin
19
ABSTRAK
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola usahatani palawija yang dilakukan para petani belum memenuhi anjuran dari instansi terkait Dinas Pertanian. Sebelum perencanaan dengan
model optimasi petani yang mengusahakan jagung X
1
, kacang hijau X
2
dan kedelai X
3
dengan luas yang diusahakan, hasil analisis usahatani menunjukkan pada strata I petani memperoleh pendapatan sebesar Rp. 1.596.805. pada strata II pendapatan yang diperoleh
petani sebesar Rp. 4.397.071. pada strata III pendapatan yang diperoleh petani sebesar Rp. 5.509.454 dan pada rata-rata sampel pendapatan yang diperoleh petani sebesar Rp. 4.455.887.
Sesudah dilakukan Model optimasi maka pendapatan yang optimal akan diperoleh apabila seluruh lahan pada strata I, II dan III digunakan untuk usahatani kacang tanah X
2
Kata Kunci : Perencanaan, Usahatani Palawija, Optimasi, Lahan Kering
18
Dosen Yayasan UMN Al Washliyah Medan
19
Mahasiswa Fakultas Pertanian Univ. Muslim Nusantara UMN Al Washliyah Medan
5144
1. Pendahuluan