5188
PENGARUH LAYANAN INFORMASI TERHADAP PENYESUAIAN DIRI DALAM PERGAULAN PADA KELAS VIII DI MTs NEGERI 2 MEDAN
Erlinasari, S.Pd
26
ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai penyesuaian diri dalam pergaulan pada siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan yang cenderung negative maladjustment. Berdasarkan hasil
penelitian adanya ketidakmampuan siswa dalam melakukan penyesuaian diri dalam pergaulan di sekolah. Secara teoritis remaja akan selalu bersinggungan dengan situasi-situasi sosial yang tentu
saja mengharuskan remaja untuk melakukan penyesuaian sosial dan dituntut untuk dapat melakukan penyesuaian pribadi sehingga potensi yang dimiliki dapat berkembang secara optimal. Agar
perkembangan penyesuaian diri siswa baik well-adjustment, maka perlu disusun layanan informasi pribadi sosial untuk meningkatkan penyesuaian diri dalam pergaulan di sekolah siswa MTS.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui pengaruh layanan informasi terhadap penyesuaian diri dalam pergaulan pada siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 2
Medan Tahun Ajaran 2013 2014. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dengan populasinya adalah siswa MTSN 2 Medan kelas VIII yang berjumlah 40 orang. Dalam mengambil data yang
diperoleh peneliti menyebarkan skala dengan 4 alternatif yaitu sangat sering, sering, kadang- kadang, tidak perlu.
Hasil skor setelah perlakuan lebih meningkat dari sebelum perlakuan. Nilai skor sebelum perlakuan diperoleh skor rata- rata yang mencapai 77,85 sedangkan setelah perlakuan 92,63
sehingga ada peningkatan mencapai 14,78. Dari perhitungan diperoleh hasil t hitung 13,764, selanjutnya dengan t table pada taraf
significant 5 dengan db=N-1=35-1=34 yaitu sebesar 1,691 maka 13,764 1,691. Dengan demikian koefisien t hitung sebesar 13,764 adalah signifikan pada ataraf signifikan 5. Hal ini
menunjukkan bahwa layanan informasi yang diberikan kepada siswa MTSN 2 Medan yang merupakan bentuk layanan yang baik bagi siswa, hal ini terbukti pada diri siswa setelah
mendapatkan layanan atau perlakuan yang memberikan kemajuan dalam penyesuaian diri dalam pergaulan pada siswa dengan mencapai rata-rata peningkatan yang cukup signifikan.
A. Latar Belakang Masalah
Undang-Undang Pasal 1 ayat 1 Nomor 2 Tahun 2003 menyebutkan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masayarakat, bangsa, dan negara. Maka inti dari kegiatan pendidikan adalah mewujudkdn suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
sehingga tercapai keseimbangan antara kecerdasan otak dengan kecerdasan hati agar peka terhadap kondisi lingkungan.
Proses belajar dijadikan sebagai situasi perangsang sosial, maka diperlukan kemampuan menyesuaikan diri, siswa diharapkan bisa mencapai tujuan dalam bidang sosial maupun
26
Guru Bimbingan Konseling MTs Negeri 2 Medan
5189
akademik yang disebut juga dengan ―tri sukses‖ yaitu sukses akademik, sukses hubungan sosial, dan sukses persiapan karir. ―Penyesuaian diri adalah proses bagaimana individu mencapai
keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungan, penyesuaian diri yang sempurna terjadi jika manusia atau individu selalu dalam keadaan seimbang antara dirinya dengan
lingkungan‖Sunarto dan Ny. Agung H,1994: 182. Penyesuaian diri merupakan salah satu persyaratan penting bagi terciptanya kesehatan mental
jiwa individu. Banyak individu yang menderita dan tidak mampu mencapai kebahagiaan dalam hidupnya, karena ketidak mampuannya dalam menyesuaikan diri, baik dengan kehidupan keluarga,
sekolah, pekerjaan dan pada ,masyarakat pada umumnya.tidak jarang pula ditemui orang orang yang mengalami stress dan depresi disebabkan oleh kegagalan mereka untuk melakukan penyesuaian diri
dengan kondisi yang penuh dengan tekanan. Penyesuaian diri yang baik diharapkan dapat membantu dan menunjang kelancaran proses
belajar siswa. Siswa yang mampu menyesuaikan dirinya dengan keadaan lingkungan sekolah, dapat percaya diri dengan kemapuannya serta lebih mudah bersosialisasi dengan teman teman sebaya.
Sebaliknya, apabila siswa kurang atau tidak dapat menyesuaikan dirinya dikhawatirkan siswa cenderung merasa canggunng pada saat bergaul dengan teman sebayanya dan berinteraksi dengan
guru-guru. Bahkan ada kemungkinan konsentrasi belajar yang siswa miliki pun relative rendah dan tidak adanya minatnya berpatisipasi pada aktivitas sekolah.
Jenis layanan bimbingan konseling meliputi sepuluh layanan konseling yaitu 1 Layanan orientasi; 2 Layanan informasi; 3 Layanan penempatan dan penyaluran; 4 Layanan
Penguasaan Konten; 5 Layanan Konseling perorangan; 6 Layanan Bimbingan Kelompok; 7 Layanan konseling kelompok; 8 Layanan Konsultasi; 9 Layanan Mediasi; 10 Layanan
Advokasi. Dari sepuluh layanan bimbingan konseling diatas, untuk meningkatkan penyesuaian diri
siswa dalam pergaulan di sekolah di butuhkan layanan informasi karena layanan informasi merupakan salah satu layanan konseling yang membentuk siswa agar menerima dan memahami
berbagai informasi tentang tugas masa remaja dan menerapkannya sehingga terhindar dari maladjustment. Pemahaman yang didapatkan dari layanan informasi dapat digunakan dalam
kehidupan sehari-hari terutama saat siswa itu bergaul baik lingkungan sekolah atau di luar sekolah.
B. Identifikasi Masalah