2 Isi pesan. Sangat penting untuk memperhatikan apa yang termasuk dan
tidak termasuk dalam pesan. Selain itu, tata urut pesan juga harus diperhatikan, karena tata urut yang baik, dapat mempengaruhi logika dan
emosi audience, termasuk remaja, sehingga akan membentuk kesan pada pesan yang disampaikan.
3 Kesesuaian. Pesan dapat dikembangkan menjadi lebih sederhana agar
sesuai dengan latar belakang komunikan, sehingga dapat cepat menimbulkan pemahaman.
4 Saluran media dapat berupa komunikasi antar pribadi dan komunikasi massa.
Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi langsung, tatap muka antara satu orang dengan orang lain baik perorangan maupun kelompok. Komunikasi
interpersonal, misalnya komunikasi antara konselor dengan klien, dokter dengan pasien, orangtua dengan remaja. Komunikasi massa, misalnya TV, radio, koran,
spanduk BKKBN, 2012.
2.3.4. Manfaat Komunikasi
Komunikasi memiliki beberapa manfaat, antara lain: 1.
Meningkatkan pengetahuan, wawasan dan kewaspadaan seseorang terhadap isu tertentu, sehingga bijak dalam mengupayakan solusinya
2. Mempengaruhi persepsi, keyakinan dan sikap seseorang
3. Mempengaruhi seseorang untuk cepat bertindak
4. Menyangkal mitos-mitos dan persepsi yang salah di masyarakat tentang
isu tertentu BKKBN, 2012.
Universitas Sumatera Utara
2.3.5. Aspek-aspek Komunikasi
Dalam komunikasi interpersonal, terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan oleh komunikator agar komunikasi menjadi efektif DeVito, 1995,
yaitu: 1. Keterbukaan openness. Pengertian keterbukaan adalah adanya keinginan untuk
membuka diri dengan orang lain untuk berinterkasi dan keinginan untuk memberikan tanggapan sejujurnya terhadap stimulus yang diterima. Dalam
keterbukaan, memerlukan adanya pengakuan dan sikap bertanggung jawab terhadap segala pikiran dan perasaan yang telah diungkapnya.
2. Empati emphaty. Adanya usaha masing-masing pihak untuk merasakan yang sedang dirasakan oleh orang lain, dalam upaya untuk memahami orang lain.
Berempati juga membutuhkan sensitivitas agar dapat merasakan perasaan orang lain ketika komunikasi berlangsung. Adapun langkah-langkah untuk
mengembangkan empati, antara lain: 1 Lebih banyak memahami keinginan, pengalaman, kemampuan dan
kecemasan yang dirasakan orang lain. 2 Menghindari penilaian baik-buruk atau benar-salah terhadap perilaku atau
sikap orang lain. 3 Mencoba untuk melihat masalah dari cara pandang persepsi orang lain.
3. Dukungan supportiveness. Dukungan dapat berupa ungkapan verbal dan non verbal. Ungkapan verbal, seperti gerakan menganggukkan kepala, mengedipkan
Universitas Sumatera Utara
mata, tersenyum atau tepukan tangan. Ungkapan non verbal, seperti memahami dan berpikir secara terbuka mampu menerima pandangan oranglain.
4. Kepositifan positiveness. Dapat dilakukan dengan memberikan sikap positif dan menghargai orang lain, sehingga seseorang mampu menghargai dirinya
sendiri secara positif. Komunikasi interpersonal akan terpelihara dengan baik apabila suatu persaan positif terhadap orang lain itu dikomunikasikan sehingga
membuat orang lain merasa lebih baik dan lebih berpartisipasi. Salah satu contohnya mendengarkan lawan bicara dalam berkomunikasi.
5. Kesamaan equality. Adanya kesamaan pengalaman dan kesamaan dalam percakapan antara para pelaku komunikasi. Tujuannya agar mencegah terjadinya
kesalahpahaman atau konflik. Komunikasi interpersonal dikatakan efektif jika memperhatikan beberapa aspek
komunikasi, yaitu: keterbukaan, berempati, adanya dukungan, sikap positif dan kesamaan antara pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Hal tersebut dapat terwujud
jika seseorang memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain, sehingga dapat memberi kesempatan kepada orang lain untuk memberikan umpan balik.
2.3.6. Gaya Berkomunikasi Orangtua dengan Remajanya