Pengaruh Teman Sebaya terhadap Perilaku Seks Pranikah

mendapatkan privasi dan tempat dimana mereka dapat mengobrol dengan teman- temannya tanpa didengar oleh orang tua dan saudara-saudaranya. 3. Remaja mulai banyak berinteraksi dengan teman sebaya dari jenis kelamin yang berbeda. Walaupun anak perempuan dan anak laki-laki berpartisipasi dalam kegiatan dan kelompok persahabatan yang berbeda selama masa pertengahan kanak-kanak, tetapi pada masa remaja, interaksi dengan remaja dari jenis kelamin yang berbeda semakin meningkat, sejalan dengan menjauhnya remaja dari orang tua mereka. 4. Selama masa remaja, kelompok teman sebaya menjadi lebih menyadari nilai- nilai dan perilaku dari sub budaya remaja yang lebih besar. Mereka juga mengidentifikasikan diri dengan kelompok pergaulan tertentu crowds, yaitu kelompok dengan reputasi untuk nilai-nilai,sikap, dan aktivitas tertentu.

2.4.3. Pengaruh Teman Sebaya terhadap Perilaku Seks Pranikah

1. Konformitas dengan Teman Sebaya Konformitas Conformity terjadi apabila individu mengadopsi sikap atau perilaku orang lain karena merasa didesak oleh orang lain baik desakan nyata atau banyangan saja. Desakan untuk konform pada teman-teman sebaya sangat kuat selama masa remaja. Konformitas terhadap desakan teman sebaya dapat bersifat positif ataupun negatif. Remaja belasan tahun dapat terlibat dalam semua jenis perilaku konformitas yang bersikap negatif misalnya kenakalan remaja, narkoba dan pergaulan sek bebas serta mempermainkan orang tua dan guru. Meskipun demikian, terdapat banyak bentuk konformitas teman-teman sebaya yang tidak bersifat negatif Universitas Sumatera Utara dan lebih merupakan keinginan untuk bergabung dengan dunia yang sama dengan teman-temannya misalnya kelompok yang mengumpulkan dana untuk tujuan mulia Santrock, 2007. Sosialisasi menjelaskan kesamaan antara individu dengan teman sebayanya melalui proses pendesakan sehingga mempengaruhi perilaku remaja. Henry et al. 2007 mengemukakan bahwa sosialisasi dapat mempengaruhi remaja untuk memiliki persamaan nilai dan perasaan memiliki sense of commitment dalam hubungan dengan sebayanya. Dengan demikian, peran teman sebaya bagi remaja sangat berarti dalam memperoleh informasi yang akan mempengaruhi sikap dan perilaku remaja terhadap isu seksualitas. Desakan dari teman-teman sebaya merupakan suatu tema yang terdapat dalam kehidupan remaja. Kekuatan dari pengaruh ini dapat teramati dalam hampir semua dimensi perilaku remaja, misalnya pilihan pakaian, berpacaran, melakukan hal-hal yang dilakukan teman sebayanya baik yang negatif maupun positif dan sebagainya. Para orang tua, guru, dan orang dewasa lainnya dapat membantu remaja dalam mengatasi desakan dari teman-teman sebayanya Clasen Brown, 1987. Perubahan perkembangan yang dialami di masa remaja sering kali menimbulkan perasaan tidak aman, secara khusus remaja rentan karena merasa tidak aman dan mengalami berbagai perubahan yang terkait dengan proses perkembangan remaja Santrock, 2007. Tingkat konformitas remaja dengan kelompok sebayanya bervariasi menurut kualitas relasi yang terjadi dalam keluarga. Remaja yang berasal dari keluarga yang Universitas Sumatera Utara terlalu hangat, memberi perlindungan dan keamanan secara berlebihan, melibatkan ikatan emosi yang sangat kuat cenderung memengaruhi remaja menjadi malas menjalin ikatan lain diluar keluarga atau mengalami kesulitan dalam berinteraksi dilingkungan selain keluarganya. Sedangkan keluarga yang memberikan kehangatan serta ikatan emosi dalam kadar yang tidak berlebihan dan senantiasa memberikan dukungan positif dapat membantu remaja mengembangkan ikatan lain diluar keluarga secara lebih baik. Ia mampu menentukan kapan ia harus mngikuti kelompoknya dan kapan harus menolak ajakan dari teman sebayanya sehingga remaja tersebut akan terbebas dari tekanan teman sebaya untuk melakukan hal-hal negatif. Sementara keluarga yang tidak memberikan kehangatan dan ikatan emosi kepada remaja, cenderung memengaruhi remaja berusaha keras mengikatkan diri pada lingkungan lain dan secara penuh mengikuti aturan kelompok tersebut tanpa membedakan mana tingkah laku yang salah atau benarKusmiran, 2012. 2. Penyesuaian Diri terhadap Teman adaptasi Pada masa remaja, individu mulai merasakan identitas dirinya ego, di mana dirinya adalah manusia unik yang sudah siap masuk ke dalam peran tertentu di tengah masyarakat. Pada masa inilah individu mulai menyadari sifat-sifat yang melekat dalam dirinya sendiri, seperti aneka kesukaan dan ketidaksukaannya, tujuan-tujuan yang dikejar di masa depan, kekuatan dan keinginan mengontrol nasibnya sendiri. Inilah masa atau tahap Identitas versus Kekacauan Identitas, seperti dikemukakan Erikson 1983, pada tahap ini ego memiliki kapasitas untuk memilih dan mengintegrasikan bakat, kemampuan, dan ketrampilan-ketrampilan dalam melakukan Universitas Sumatera Utara identifikasi dengan orang-orang yang sependapat, dan dalam melakukan adaptasi dengan lingkungan sosial, serta menjaga pertahanan dirinya terhadap berbagai ancaman dan kecemasan. Melalui proses tersebut remaja akhirnya mampu memutuskan impuls-impuls, kebutuhan-kebutuhan, dan peranan-peranan manakah yang paling cocok dan efektif bagi diri mereka. Semua ciri tersebut dipilih dan dihimpun pada masa remaja, untuk kemudian nantinya diintegrasikan dalam rangka membentuk identitas psikososial sebagai orang dewasa Supratiknya, 1993. Teman sebaya dapat memberi pengaruh positif atau negatif pada remaja. Memiliki teman-teman yang nakal meningkatkan resiko remaja menjadi nakal pula Santrock 2003. Remaja menjadi nakal karena mereka tersosialisasi dan beradaptasi ke dalam kenakalan, terutama oleh kelompok pertemanan Rice dan Dolgin, 2008. Sebaliknya secara positif, menurut Vembriarto dalam Bantarti 2000 kelompok teman sebaya adalah tempat terjadinya proses belajar sosial atau adaptasi, yakni suatu proses dimana individu mengadopsi dan beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan, sikap, gagasan, keyakinan, nilai-nilai, dan pola tingkah laku dalam bermasyarakat, dan mengembangkannya menjadi suatu kesatuan sistem dalam diri pribadinya. Teman sebaya merupakan acuan penting bagi remaja untuk dapat melewati dengan baik masa-masa sulit pada periode transisi dan pembentukan identitas tersebut. Dalam pergaulan sehari-hari, remaja sangat terikat pada kelompok sebayanya, dimana semua tindakan atau perbuatan perlu memperoleh dukungan dan persetujuan sebayanya. Dikemukakan oleh Ballantine dalam Bantari 2000 bahwa ikatan ini sangat kuat, sehingga para sosiolog sering mengelompokkannya dalam Universitas Sumatera Utara kebudayaan khusus remaja youth sub-culture, dimana di dalamnya mereka memiliki ungkapan-ungkapan dan bahasa yang khas, kebiasaan, nilai-nilai, dan norma-norma tersendiri.

2.5. Landasan Teori

Dokumen yang terkait

Hubungan Peran Teman Sebaya Dengan Kecemasan Remaja Putri Pada Masa Pubertas Dalam Menghadapi Perubahan Fisik Di Smp Swasta Betania Medan

10 93 92

Studi Kualitatif Perilaku Seks Pranikah Remaja Putri Di Kota Gunungsitoli Tahun 2013

10 70 131

Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang Seks Pranikah di SMK Bisnis Manajemen Persatuan Amal Bakti III Medan Estate Tahun 2010

41 141 87

PERAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA DI LINGKUNGAN Peran Teman Sebaya Terhadap Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja Di Lingkungan Sekolah Menengah Kejuruan Y Di Pacitan.

0 4 16

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI DENGAN INTENSI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA.

0 1 10

Pengaruh Antara Komunikasi Orangtua-Remaja dan Teman Sebaya terhadap Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja Putri di SMPN dan MTSN Kecamatan Tambang Riau Tahun 2013

0 0 20

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Remaja 2.1.1. Definisi Remaja - Pengaruh Antara Komunikasi Orangtua-Remaja dan Teman Sebaya terhadap Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja Putri di SMPN dan MTSN Kecamatan Tambang Riau Tahun 2013

0 2 49

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perilaku seksual remaja saat ini sudah menjadi masalah dunia. Tidak dapat - Pengaruh Antara Komunikasi Orangtua-Remaja dan Teman Sebaya terhadap Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja Putri di SMPN dan MTSN Kecamatan Tamb

0 0 13

Pengaruh Antara Komunikasi Orangtua-Remaja dan Teman Sebaya terhadap Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja Putri di SMPN dan MTSN Kecamatan Tambang Riau Tahun 2013

0 0 14

HUBUNGAN SUMBER INFORMASI SEKS PRANIKAH DARI TEMAN SEBAYA DENGAN SIKAP DAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA MAN GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Sumber Informasi Seks Pranikah dari Teman Sebaya dengan Sikap dan Perilaku Se

0 0 10