Faktor-faktor yang Memengaruhi Perilaku Sek Pranikah

2.2.6. Faktor-faktor yang Memengaruhi Perilaku Sek Pranikah

Menurut Soetjiningsih 2004 faktor-faktor yang mempengruhi perilaku seks pranikah antara lain: 1. Perspektif biologis, perubahan yang terjadi masa pubertas dan pengaktifan hormonal dapat menimbulkan perilaku seksual. Perubahan hormonal tidak selalu diiringi kematangan organ tubuh dan pola pikir remaja. 2. Pengaruh orang tua, kurangnya komunikasi secara terbuka antara orang tua dan remaja seputar masalah seksual memperkuat munculnya penyimpangan perilaku sekual. 3. Pengaruh teman sebaya dapat memacu penyimpangan seksual dikaitkan dengan norma pada kelompok sebaya. Perspektif akademis, remaja dengan prestasi rendah dan tahap aspirasi rendah cenderung lebih memunculkan aktivitas seksual dibanding dengan remaja dengan prestasi baik di sekolah. Menurut Koentjoro 2007 beberapa faktor penyebab perilaku seksual remaja yaitu faktor internal, eksternal dan campuran keduanya. Faktor internal atau yang berasal dari dalam individu, adalah faktor asupan gizi yang makin membaik. Gizi yang semakin baik mempengaruhi tingkat pertumbuhan dan memacu percepatan kemasakan hormon. Faktor eksternal yang diduga mempengaruhi perilaku seksual adalah dampak globalisasi dan budaya materialisme. Kemajuan telekomunikasi dalam hal ini media akan berpengaruh pada pola hidup materialisme. Menurut Sarlito W. Sarwono dalam Damayanti 2012, faktor-faktor yang dianggap berperan dalam munculnya perilaku seks pranikah pada remaja yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Perubahan hormonal yang meningkat hasrat seksual remaja. Peningkatan hormonan ini menyebabkan remaja membutuhkan penyaluran dalam bentuk tingkah laku tertentu. 2. Penyaluran tersebut tidak dapat segera dilakukan karena adanya penundaan usia perkawinan, baik secara hukum oleh karena adanya undang-undang tentang perkawinan, maupun karena norma sosial yang semakin lama semakin menuntut persyaratan untuk perkawinan pendidikan, pekerjaan, persiapan mental dan lain- lain. 3. Norma-norma agama yang berlaku, dimana seseorang dilarang untuk melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Untuk remaja yang tidak dapat menahan diri memiliki kecenderungan untuk melanggar hal-hal tersebut. 4. Kecenderungan pelanggaran akan meningkat karena adanya penyebaran informasi dan rangsangan media massa yang dengan teknologi yang canggih. Remaja dalam periode ini ingin tahu dan ingin mencoba, akan meniru apa dilihat atau didengar dari media massa, karena pada umunya mereka belum pernah mengetahui masalah seksual yang lengkap dari orang tuanya. 5. Orang tua sendiri, baik karena ketidaktahuannya maupun karena sikapnya yang masih mentabuhkan pembicaraan mengenai seks pada anaknya, menjadikan mereka tidak terbuka pada anak, bahkan cenderung membuat jarak dengan anak dalam masalah ini. Universitas Sumatera Utara 6. Adanya kecenderungan yang makin bebas antara pria dan wanita dalam masyarakat, sebagai akibat berkembangnya peran dan pendidikan wanita, hingga kedudukan wanita semakin sejajar dengan pria. Remaja memiliki emosi yang luar biasa besar, seseorang cenderung menginginkan perhatian yang lebih. Jika dalam keluarga seorang remaja tidak memperoleh perhatian yang diinginkan, mereka cenderung mencarinya diluar lingkungan keluarga. Cukup tidaknya kasih sayang dan perhatian yang diperoleh sang anak dari keluarganya, cukup tidaknya keteladan dan komunikasi yang baik yang di terima sang anak dari orang tuanya, dan sebagainya yang menjadi hak anak dari oarang tuanya. Jika tidak, maka anak akan mencari tempat pelarian di jalan-jalan serta ditempat-tempat tidak mendidik mereka. Anak akan dibesarkan dilingkungan yang tidak sehat bagi pertumbuhan jiwanya. Anak akan tumbuh dilingkungan pergaulan bebas. Sebaliknya mereka yang tidak mengetahui dan tidak tertarik dengan hal yang mengarah kepada hal negatif akan dinilai sebagi remaja yang tidak gaul dan kampungan. Akibatnya, remaja akan merasa dirinya terkucilkan dan akan mengikuti teman sebayanya. Sehingga anak gaul inilah yang biasanya menjadi korban dari pergaulan bebas, diantaranya terjebak dalam perilaku seks bebas Damayanti, 2012.

2.2.7. Alasan Remaja Berperilaku Seks Pranikah

Dokumen yang terkait

Hubungan Peran Teman Sebaya Dengan Kecemasan Remaja Putri Pada Masa Pubertas Dalam Menghadapi Perubahan Fisik Di Smp Swasta Betania Medan

10 93 92

Studi Kualitatif Perilaku Seks Pranikah Remaja Putri Di Kota Gunungsitoli Tahun 2013

10 70 131

Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang Seks Pranikah di SMK Bisnis Manajemen Persatuan Amal Bakti III Medan Estate Tahun 2010

41 141 87

PERAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA DI LINGKUNGAN Peran Teman Sebaya Terhadap Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja Di Lingkungan Sekolah Menengah Kejuruan Y Di Pacitan.

0 4 16

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI DENGAN INTENSI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA.

0 1 10

Pengaruh Antara Komunikasi Orangtua-Remaja dan Teman Sebaya terhadap Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja Putri di SMPN dan MTSN Kecamatan Tambang Riau Tahun 2013

0 0 20

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Remaja 2.1.1. Definisi Remaja - Pengaruh Antara Komunikasi Orangtua-Remaja dan Teman Sebaya terhadap Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja Putri di SMPN dan MTSN Kecamatan Tambang Riau Tahun 2013

0 2 49

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perilaku seksual remaja saat ini sudah menjadi masalah dunia. Tidak dapat - Pengaruh Antara Komunikasi Orangtua-Remaja dan Teman Sebaya terhadap Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja Putri di SMPN dan MTSN Kecamatan Tamb

0 0 13

Pengaruh Antara Komunikasi Orangtua-Remaja dan Teman Sebaya terhadap Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja Putri di SMPN dan MTSN Kecamatan Tambang Riau Tahun 2013

0 0 14

HUBUNGAN SUMBER INFORMASI SEKS PRANIKAH DARI TEMAN SEBAYA DENGAN SIKAP DAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA MAN GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Sumber Informasi Seks Pranikah dari Teman Sebaya dengan Sikap dan Perilaku Se

0 0 10