4.4 Analisis Multivariat
Analisis multivariat dilakukan untuk melihat menganalisis kemungkinan terjadinya pengararuh antara variabel independen aspek keterbukaan, aspek
dukungan, aspek kepositifan, aspek empati, aspek kesamaan, konformitas dan adaptasi dengan variabel dependen perilaku seks pranikah remaja putri secara
bersamaan dilakukan analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik ganda multiple logistic regression. Untuk mencari faktor yang paling dominan
terhadap perilaku seks pranikah, melalui beberapa langkah yaitu: 1.
Melakukan pemilihan variabel yang potensial dimasukkan kedalam model. Variabel yang dipilih sebagai kandidat atau yang dianggap signifikan.
2. Dalam pemodelan ini semua variabel kandidat dimasukkan secara bersama-sama,
kemudian variabel yang memiliki nilai p-value 0,25 akan dikeluarkan secara bertahap backward stepwise.
3. Pada uji regresi logistik berganda tahap pertama dipilih nilai signifikan p kurang
dari 0,25 p0,25 pada uji bivariat uji Chi-Square. Penggunaan kemaknaan statistik 0,25 untuk memungkinkan variabel-variabel yang secara terselubung
sesungguhnya penting dimasukkan kedalam model multivariat. Dalam penelitian ini seluruh variabel berpengaruh terhadap perilaku seks
pranikah berdasarkan analisis bivariat dengan uji Chi-Square, seluruh nilai probabilitas p lebih kecil dari 0,05 p0,05 yaitu komunikasi orangtua-remaja
aspek keterbukaan, aspek dukungan, aspek kepositifan, aspek empati dan aspek kesamaan, dan teman sebaya konformitas, adaptasi. Tahap selanjutnya ketujuh
variabel ini dimasukkan sebagai kandidat model untuk dilakukan analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda.
Universitas Sumatera Utara
Kemudian dilakukan analisis regresi logistik ganda dengan metode backward, yaitu memasukkan semua variabel independen ke dalam model, tetapi kemudian satu
per satu variabel independen dikeluarkan dari model berdasarkan kriteria kemaknaan statistik tertentu.
Hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda diperoleh hasil bahwa variabel yang berpengaruh signifikan adalah aspek keterbukaan koefisien
regresi= 1,354 sig= 0,002, aspek kepositifan koefisien regresi= 1,766 sig= 0,000, aspek empati koefisien regresi= 2,075 sig= 0,000, konformitas koefisien regresi=
1,970 sig= 0,000 dengan konstanta -3,520. Hasil uji multivariat uji regresi logistik berganda dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.20. Hasil Analisis Multivariat Uji Regresi Logistik Ganda Variabel
B Sig. Exp β 95CI for Exp B
Aspek keterbukaan 1,345 0,002 3,840 1,627-9,061 Aspek kepositifan 1,766 0,000 5,850 2,553-13,406
Aspek empati 2,075 0,000
7,965 3,348-18,950
Konformitas 1,970 0,000
7,168 3,125-16,441
Constant -3,520
Berdasarkan analisis multivariat dan uji interaksi antar variabel , maka persamaan regresinya dapat ditulis sebagai berikut :
P =
1 1
+ �
−� 0 + � 1+1 +.....βixi
� = 1
1 + e
−−3,520+1,345Keterbukaan+1,766Kepositifan+2,075empati+1,970konformitas
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Perilaku Seks Pranikah Remaja Putri
Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis. Bentuk-bentuk tingkah laku ini dapat
beraneka ragam, mulai dari perasaan tertarik hingga tingkah laku berkencan, bercumbu dan senggama. Objek seksual dapat berupa orang, baik sejenis maupun
lawan jenis, orang dalam khayalan atau diri sendiri. Perilaku seks secara dini justru dapat memiliki dampak psikologis yang sangat serius, seperti rasa bersalah, depresi,
marah, dan agresi. Sementara aspek psikososial yang timbul akibat perilaku seksual antara lain ketegangan mental dan kebingungan akan peran sosial yang tiba-tiba
berubah, misalnya pada kasus remaja yang hamil di luar nikah BKKBN, 2002. Perilaku berpacaran remaja saat ini telah mengalami pergeseran dari cara
berpacaran pada zaman dahulu. Remaja sekarang dalam berpacaran lebih permisif dan menganggap apa yang dahulu dianggap tidak boleh dilakukan sekarang dianggap
sesuatu yang wajar seperti berpegangan tangan, cium kening atau cium pipi yang artinya sebagai wujud rasa sayang dan cinta Sarwono, 2011.
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dari 192 responden yang perilaku seks pranikah kategori rendah yaitu 95 orang 49,5, dan kategori tinggi yaitu 97
orang 50,5. Perilaku seks pranikah yang kategori rendah sebagian besar atau ada satu pernyataan bahwa seluruh responden pernah melakukannya.
Universitas Sumatera Utara