Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA

kebudayaan khusus remaja youth sub-culture, dimana di dalamnya mereka memiliki ungkapan-ungkapan dan bahasa yang khas, kebiasaan, nilai-nilai, dan norma-norma tersendiri.

2.5. Landasan Teori

Komunikasi efektif orangtua - remaja telah diidentifikasi sebagai strategi utama dalam meningkatkan perilaku seksual bertanggung jawab dan pengalaman seksual yang minim pada remaja Burgess et al., 2005. Melalui komunikasi, orangtua seharusnya menjadi sumber informasi dan pendidik utama tentang seksualitas bagi remajanya. Namun demikian, orangtua sering menghadapi kesulitan untuk membicarakan masalah seksual kepada remajanya, begitu pun sebaliknya Kirby Miller, 2002. Diskusi terbuka tentang seksualitas menjadi sulit bagi orangtua maupun remaja oleh karena pantangan sosial budaya di sekitarnya Miller Whitaker, 2001. Dalam proses komunikasi, komunikator, yaitu orangtua, menyampaikan pesan tentang isu seksualitas termasuk di dalamnya adalah tentang hubungan seksual pranikah melalui saluran komunikasi. Kemudian komunikan, yaitu remaja, memberikan umpan balik kepada komunikator. Tujuan akhir komunikasi persuasif adalah agar target populasi memiliki keyakinan terhadap pesan yang nantinya dapat mengubah sikap target populasi teresebut. Komunikasi dikatakan berhasil jika dapat mengajak persuasi seseorang dengan cara memberikan pemahaman, kepercayaan, nilai dan penghargaan sehingga dapat memotivasi seseorang untuk bertindak. Oleh Universitas Sumatera Utara karena itu, terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam komunikasi, yaitu sumber, pesan, saluran, penerima dan hasil akhir yang akan menentukan perhatian, pemahaman dan penerimaan subjek terhadap objek sikap Simons-Morton et al., 1995. Menurut Teori Kontrol Sosial Henry et al., 2007, teman sebaya mempengaruhi remaja lainnya melalui seleksi remaja cenderung memilih remaja yang sesuai dengan diri mereka atau melalui sosialisasi teman sebaya mempengaruhi anggota kelompoknya. Sosialisasi menjelaskan kesamaan antara individu dengan teman sebayanya melalui proses pendesakan sehingga mempengaruhi perilaku remaja. Hal tersebut dapat terjadi karena remaja memilki persamaan nilai dan perasaan memiliki sense of commitment dalam hubungan dengan sebayanya. Selain Teori Kontrol Sosial di atas, Teori Ecological System yang dikembangkan oleh Bronfenbrenner menggambarkan bahwa perkembangan remaja tidak dipengaruhi oleh satu faktor, melainkan banyak faktor. Banyak faktor tersebut oleh Kumi-Kyereme et al. 2007 disebut dengan jaringan kompleks. Jaringan pertama adalah keluarga, terutama orangtua, yang memiliki pengaruh terbesar dalam kehidupan remaja. Lingkaran selanjutnya adalah sekolah, teman sebaya, tetangga, tokoh agama dan organisasi remaja. Lingkaran terluar terdiri dari norma-norma, media, kondisi perekonomian dan politik merupakan pengaruh tidak langsung terhadap kehidupan remaja. Universitas Sumatera Utara

2.6. Kerangka Konsep

Dokumen yang terkait

Hubungan Peran Teman Sebaya Dengan Kecemasan Remaja Putri Pada Masa Pubertas Dalam Menghadapi Perubahan Fisik Di Smp Swasta Betania Medan

10 93 92

Studi Kualitatif Perilaku Seks Pranikah Remaja Putri Di Kota Gunungsitoli Tahun 2013

10 70 131

Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang Seks Pranikah di SMK Bisnis Manajemen Persatuan Amal Bakti III Medan Estate Tahun 2010

41 141 87

PERAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA DI LINGKUNGAN Peran Teman Sebaya Terhadap Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja Di Lingkungan Sekolah Menengah Kejuruan Y Di Pacitan.

0 4 16

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI DENGAN INTENSI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA.

0 1 10

Pengaruh Antara Komunikasi Orangtua-Remaja dan Teman Sebaya terhadap Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja Putri di SMPN dan MTSN Kecamatan Tambang Riau Tahun 2013

0 0 20

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Remaja 2.1.1. Definisi Remaja - Pengaruh Antara Komunikasi Orangtua-Remaja dan Teman Sebaya terhadap Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja Putri di SMPN dan MTSN Kecamatan Tambang Riau Tahun 2013

0 2 49

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perilaku seksual remaja saat ini sudah menjadi masalah dunia. Tidak dapat - Pengaruh Antara Komunikasi Orangtua-Remaja dan Teman Sebaya terhadap Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja Putri di SMPN dan MTSN Kecamatan Tamb

0 0 13

Pengaruh Antara Komunikasi Orangtua-Remaja dan Teman Sebaya terhadap Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja Putri di SMPN dan MTSN Kecamatan Tambang Riau Tahun 2013

0 0 14

HUBUNGAN SUMBER INFORMASI SEKS PRANIKAH DARI TEMAN SEBAYA DENGAN SIKAP DAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA MAN GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Sumber Informasi Seks Pranikah dari Teman Sebaya dengan Sikap dan Perilaku Se

0 0 10