4.1.2. Data Demografi Wilayah Penelitian
Pada tahun 1990 awal berdiri kecamatan Tambang memiliki jumlah penduduk ± 13.000 jiwa dan pada saat ini Kecamatan Tambang meamiliki jumlah penduduk ±
46. 476 jiwa, yang terdiri dari 22.303 jiwa laki-laki dan 24.123 jiwa perempuan. Yang tearsebar di 17 Desa yang ada di kecamatan Tambang Desa Kuapan, Desa
Tambang, Desa Sungai Pinang, Desa Kualu Nenas, Desa Rimbo Panjang, Desa Tarai Bangun, Desa Kualu, Desa Teluk Kenidai, Desa Parit Baru, Desa Terantang, Desa
Padang Luas, Desa Gobah, Desa Kemang Indah, Desa Aursati, Desa Blam Jaya, Desa Pulau Permai, dan Desa Palung Raya. Kalau kita lihat pertumbuhan penduduk
Kecamatan Tambang sangat tinggi ini disebabkan oleh pertumbuhan perumahan yang ada di Desa Tarai Bangun, Rimbo Panjang, dan Desa Kualu total seluruhnya
berjumlah 9750 Unit. Di wilayah Kecamatan Tambang 70 dari penduduk bekerja disektor pertanian terutama disektor perkebunan dan tanaman pangan, sektor
perkebunan terdapat ± 700 Ha. Dikecamatan Tambang terdapat beberapa kantor pemerintahan yaitu UPT
Dinas Kesehatan, UPT Dinas Pendidikan, UPT Dinas Peternakan, KUA, Kantor Balai Penyuluhan Pertanian, Kapolsek Tambang, dan Pos Danramil. Kecamatan Tambang
terdapat 6 Sekolah Menengah Pertama Negeri SMP 1, SMP 2, SMP 3, SMP 4, SMP 5 dan SMP 6 dengan jumlah siswi perempuan di semua SMP 903 orang, 2 Sekolah
Menengah Pertama Swasta SMP LPM, SMP Muhammadiyah dengan jumlah siswi perempuan 139 orang, dan 2 MTSN MTSN Danau Bingkuang dan MTSN
Terantang dengan jumlah siswi perempuan 165 orang.
Universitas Sumatera Utara
4.1.3 Budaya Kecamatan Tambang yang Memengaruhi Seks Pranikah
Mayoriatas budaya di kabupaten kampar kecamatan tambang adalah suku Melayu yang terkenal dengan sebutan orang ocu yang terdiri dari beberapa suku.
Kabupaten Kampar juga dikenal sebagi serambi mekkah. Hampir semua penduduk disana adalah memeluk agama islam. Terutama kecamatan tambang adalah daerah
yang paling dekat dengan kota Madya Pekanbaru. Budaya disana masih menganggap bahwa apabila membicarakan tentang hubungan seks dianggap tabu atau
berdosa dibicarakn apabila anak perempuannya masih berstatus sekolah, mereka mengganggap yang boleh bicara begitu apabila sudah dewasa dan sudah menikah
nanti. Budaya melayu atau orang melayu begitu pendiam, namun diamnya adalah
diam pedang yang disarungkan. Mereka menganggap isu seks jika dibicarakan secara terdepan atau terbuka, bakal melanggar tradisi dan adat ketimuran dalam masyarakat
di negara ini. Isu ini boleh dianggap sebagai isu “ taboo ” dan tidak boleh dibicarakan secara terbuka atau sebaris dengan isu-isu yang lain yang melibatkan pendidikan
Mu’tadin,2002 Adat istiadat disana sangat kuat terutama pada kasus kehamilan pranikah
apabila terjadi atau ketahuan hamil diluar nikah akan mendapat ganjaran atau sanksi yaitu pasangan remaja yang melakukan hubungan seksual diluar nikah akan di gundul
dan diarak-arak di sekeliling kampung, setelah itu di cambuk, lansung dinikahi dan tidak boleh lagi tinggal dikampung. Tapi semua sanksi diatas jarang dilakukan lagi
karena kasus kehamilan diluar nikah sering disembunyikan oleh keluarganya karena
Universitas Sumatera Utara
itu merupakan aib dari keluarga mereka, sehingga yang tau hanya beberapa orang saja, keluarga akan langsung menikahi anak mereka sebelum diketahui oleh kepala
adat disana, kadang-kadang pernikahan tersebut tidak didaftarkan di KUA setempat. Anak perempuan pada suku Melayu orang ocu merupakan mutiara bagi
keluarganya, karena anak peremuan tersebut yang akan membawa suku dari ibunya dan akan meneruskan keturunan dari keluarga mereka nantinya. Itulah apabila terjadi
kehamilan diluar nikah pada anak perempuan mereka, orang tua langsung menikahi anaknya supaya anak perempuan tersebut tidak diusir dari kampung mereka. Oleh
karena itu anak perempuan sangatlah di jaga oleh mereka terutama mengenai pemilihan jodohnya. Apabila ada yang melamar anak perempuannya yang sudah akil
baligh menstruasi dan maksimal sudah tamat SMA, dari keluarga orang kaya mereka langsung menerimanya tanpa melihat kelangsungan pendidikan anak
perempuannya, sehingga jarang dari anak perempuan pendidikan mereka sampai perguruan tinggi, orang tua beranggapan apabila anak perempuannya dinikahi oleh
orang kaya dia akan bahagia dan keluarga akan naik derajatnya karena perempuan tugasnya hanya mengurus keluarga saja.
4.1.4 Geografi Kecamatan Tambang yang Memengaruhi Seks Pranikah