diperoleh model fit dengan Chi-Square = 0.00, df = 0, P-value = 1.00000, RMSEA =  0.000.  Nilai  Chi-Square  menghasilkan  P-value    0.05  tidak  signifikan,  yang
artinya  model  dengan  satu  faktor  saja  unidimensional  dapat  diterima,  bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja  yaitu  uses of humor for coping. Langkah
selanjutnya  adalah  dengan  melihat  nilai  t  bagi  setiap  koefisien  muatan  faktor, seperti pada table 3.4.3.4 berikut ini :
Tabel 3.4.3.4 Muatan Faktor Uses of Humor for Coping
No. Item Koefisien
Standar Error Nilai
t Signifikan
21 0.88
0.09 10.13
√ 22
-0.51 0.08
-6.17 √
23 0.87
0.08 10.67
√ 24
0.86 0.08
10.51 √
Keterangan :
√ = signifikan t  1.96, × = tidak signifikan t  1.96 Pada tabel 3.4.3.4 terdapat tiga item memiliki koefisien positif dan nilai t
1.96,  yaitu item  21, 23,  dan 24.  Lalu,  terdapat  satu  item,  yaitu item  22 memiliki koefisien negatif namun nilai t  1.96, item tersebut tetap diterima dan akan ikut
serta  dianalisis  karena  merupakan  item  unfavorable.  Selanjutnya,  semua  item pada dimensi ini diterima dan akan ikut serta dianalisis.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan item dalam skala sense of humor  yang  berjumlah  24  item  terdapat  4  item  yang  tidak  diikutsertakan  dalam
analisis uji hipotesis.
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian mengenai pengaruh  kepribadian  the  HEXACO  model  of  personality  dan  sense  of  humor
terhadap psychological well-being jurnalis adalah analisis regresi berganda.
Analisis regresi berganda adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk mendefinisikan hubungan antara variabel dependen Y dengan satu atau beberapa
variabel  independen  X.  Digunakan  untuk  meramalkan  atau  memprediksi  nilai Y berdasarkan nilai X tertentu. Dengan analisis regresi akan diketahui variabel
independen  yang  benar-benar  signifikan  mempengaruhi  variabel  dependen  dan dengan  variabel  yang  signifikan  tadi  dapat  digunakan  untuk  memprediksi  nilai
variabel  dependen.  Perhitungan  regresi  pada  penelitian  ini  menggunakan komputerisasi program SPSS versi 19.0.
Persamaan regresi pada penelitian ini adalah : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + b8X8 + b9X9 +
b10X10 + b11X11 + b12X12 + b13X13 + b14X14 + e Keterangan :
Y : Nilai Y Psychological Well-Being
a : Konstan Intercept
b : Koefisien Regresi Untuk Masing-Masing X
X1 : Honesty-Humility
X2 : Emotionality
X3 : Extraversion
X4 : Agreeableness
X5 : Conscientiousness
X6 : Openness to Experience
X7 : Humor Production
X8 : Social Uses of Humor
X9 : Attitudes Toward Humor and Humorous People
X10   : Uses of Humor for Coping X11
: Usia X12
: Jenis Kelamin X13
: Penghasilan X14
: Intensitas Pekerjaan e
: Residu Untuk  menilai  apakah  model  regresi  yang  dihasilkan  merupakan  model
yang  paling  sesuai  memiliki  error  terkecil  dibutuhkan  beberapa  pengujian  dan analisis sebagai berikut :
1.  R² R
Square
, Koefisien Determinasi Berganda Melalui  regresi  berganda  ini  akan  diperoleh  nilai  R²,  yaitu  antara  the
HEXACO model
of personality
honesty-humility, emotionality,
extraversion,  agreeableness,  conscientiousness,  dan  openness  to experience dan sense of humor humor production, social uses of humor,
attitudes  toward  humor  and  humorous  people,  dan  uses  of  humor  for coping  serta  usia,  jenis  kelamin,  penghasilan  dan  intensitas  pekerjaan
terhadap  psychological  well-being.  R²  digunakan  untuk  mengetahui besarnya pengaruh independent variable X terhadap dependent variable
Y  atau  merupakan  perkiraan  proporsi  varians  dari  IV.  Untuk mendapatkan R², akan dilakukan perhitungan dengan sistem komputerisasi
menggunakan SPSS 19.0.
2.  Uji F Untuk membuktikan signifikansi regresi Y pada X maka digunakan uji F.
Berdasarkan  hasil  uji  F,  maka  dapat  dilihat  pengaruh  IV  terhadap  DV. Untuk  membuktikan  hal  tersebut  dilakukan  uji  F  dengan  sistem
komputerisasi menggunakan SPSS 19.0. 3.  Uji T
Uji  t  digunakan  untuk  melihat  signifikansi  pengaruh  yang  diberikan independent variable X terhadap dependent variable Y secara sendiri-
sendiri  atau  parsial.  Uji  t  ini  digunakan  untuk  menguji  kontribusi  yang diberikan  sebuah  independent  variable  terhadap  dependent  variable.
Penghitungan skor faktor pada tiap variabel tidak menjumlahkan item-item seperti  pada  umumnya,  tetapi  dihitung  dengan  menggunakan  maximum
likelihood,  skor  ini  disebut  true  score.  Item-item  yang  dianalisis  oleh maximum  likelihood  adalah  item  yang  bermuatan  positif  dan  signifikan.
Adapun  true  score  yang  dihasilkan  oleh  maximum  likelihood  satuannya berbentuk Z
score
. Untuk menghilangkan bilangan negatif dari Z
score
, semua skor ditransformasi ke skala T yang semuanya positif dengan menetapkan
harga  mean  =  50  dan  standar  deviasi  =  10.  Langkah  selanjutnya  adalah melakukan proses komputerisasi melalui formula T
score
= 50 + 10.z. Hasil uji t ini akan diperoleh dari hasil regresi yang akan dilakukan oleh penulis
dengan menggunakan SPSS 19.0.